TIGA PULUH

1.7K 58 1
                                    


"Semua cowok itu sama aja. Mereka hobi nyakitin perasaan tanpa mikirin apa jadi nya perasaan itu nanti."


Setelah kejadian semalam Hanna memutuskan untuk menginap dua hari di rumah rumah sahabat nya ituu—nathallia. Devania—mama nathallia sedang keluar bersama suami nya—Raditya.

"Natnat bikin telor ceplok yuk?. Gue laper nih" Ujar hanna seperti anak kecil. Dengan tujuan bisa menghilangkan kesedihan sahabat nya itu.

"Gue nggak laper" balas nathallia lemas. "Lo bikin aja makan aja kalo lo laper han" sambung nathallia lagi.

"Terus lo?" Hanna menatap nathallia. Nathallia hanya menganggukan kepala nya pelan.

"NGGAK BOLEH!" Ujar david dari luar kamar nathallia. "Lo mau maag lo kambuh?"  Pekik david. Keluarga nya itu memang sangat jahat kalo masalah tidak makan.

"Gue lebih baik sakit maag dari pada sakit hati" balas nathallia lemas.

"Maag itu lebih mancep sakit nya dari pada sakit hati" balas hanna

David mengernyitkan alis nya bingung 'ada apa dengan nathallia?'. "Kalo maag lo sampe di suntik di perut. Kalo sakit hati mungkin cuma hati lo yang di suntik" balas david dengan nada yang di buat buat.

Nathallia melototkan mata nya "Mana ada maag di suntik di perut!" Nathallia memanyunkan bibir nya ke depan.

"Ada. Suntik nya gede lagi. Mana panjang lagi. Terus lancip kek pensil yang abis di raut" timpal david dengan nada yang di buat buat .

"Iih abang mah jahat! Yaudah deh lia makan" nathallia segera turun dari ranjang lalu menuju tangga.

"Nathallia kenapa han?" Tanya david bingung.

Hanna menceritakan semua kejadian tadi di sekolah dengan detail. David yang mendengar nya itu membelalakan mata nya kaget. tak percaya.

"Kak gue kasian sama nathallia" hanna mengusap air mata nya yang hampir jatuh itu

"Lo jangan khawatir. Ada abang nya nathallia di sini" david mengepal kan tangan nya erat erat.

***

"Han ini gimana sih aduu" nathallia kebingunan dengan telur yang dia ceplok tapi jatuh nya tidak di mangkuk nya tapi di lantai membuat lantai nya itu menjadi bau amis.

Nathallia menceplok telur ke dua nya "Tuh kan" telur itu melesat ke lantai.

"Lo nggak bisa masak ya nat?" Hanna menahan tawa nya yang hampir meledak.

"Ish apaan sih. Gue bisa masak tau!" Nathallia mulai menggambil telur ke tiga nya.

"Tuh kan gue bilang juga apa nat" Hanna menatap telur—nathallia secara bergantian.

"Bau apaan nih" david menutup hidung nya rapat-rapat. "Amis banget njir" sambung david

"Tai kucing kak" balas Hanna asal

"Hah?mana?" Balas david

"Tuh" hanna menunjuk ke arah lantai yang terkena pecahan telur itu.

"Ya ampun liaa lo bisa masak gak sih" umpat david kesal

"Iiihh gue bisa masak tau!" Balas lia cepat

"Telur nya kok gak jadi jadi?" Balas hanna menahan tawa nya

"Masih proses" jawab nathallia ketus. Nathallia mulai mengambil telur ke empat nya. Nathallia hendak memecahkan telur itu tapi david mencegah nya.

"Udah udah. Yang ada telur nya abis semua gara gara percobaan lo. Sini abang buatin" david menyerobot ke tempat nathallia.

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang