DUA PULUH TUJUH

1.8K 65 8
                                    

Aku menatap kosong ke arah jendela mobil yang sedikit berembun karna hujan. Setelah kejadian di sekolah tadi, aku memutuskan untuk pulang bersama kak david.

"Nat"

Nathallia tidak menjawab panggilan itu.

"Nat" panggil nya lagi.

"Nat, Amanda kenapa sih?kayak nya dia punya masalah sama lo ya?

Masih sama. Tidak ada jawaban dari nathallia.

Berasa kayak orang gila gue-,- -gumam david

"Hehh kunyuk!kalo dipanggil tuh dijawab. Bukannya ngelamun" kak david memberhentikan mobil nya disebuah warung.

"Loh?bang kok berhenti disini?" Aku menatap bergantian ke arah warung-dan kak david.

"Makan dulu ya?laper gue" kak david mengambil ponsel nya yang terletak di dashboard. Aku menganggukan kepala.

"Kak. Duduk disitu aja ya?" Aku menunjuk ke arah bangku yang terletak di tengah.

Belum sempat kak david menjawab pertanyaan ku itu, Aku sudah langsung  menuju ke arah bangku yang ku maksud tadi.

"Eh den david. Ini cewek nya ya den, nama nya siapa?" ujar seorang wanita paruh baya itu. Aku bisa menafsir pasti umur wanita sudah 50-an.

"Eh bukan bu. Ini adek saya. Nama nya nathallia." balas kak david.

"Oh adek toh maaf maaf saya kira pacar nya den david" wanita itu terkekeh pelan.

"Maaf ya non saya kira non itu pacar nya den david" wanita itu tersenyum tulus padaku.

"Eh iya bu nggak papa" aku membalas senyuman wanita itu.

"Eh den david sama non nathallia mau makan apa?. Maaf ya den,non ibu keasikan ngobrol sama kalian" wanita itu menyodorkan daftar menu ke meja kami.

"Iya nggak papa bu" aku tersenyum manis ke ibu itu.

"Em..saya tinggal dulu ya non Lia. Nanti kalau sudah milih menu nya panggil saya saja" kata ibu itu ramah.

"Iya bu" balasku.

"Kak, lo udah lama kesini ya?" Tanyaku sambil melihat lihat menu makanan nya.

"Iya. Kenapa?"

"Sejak kapan?" Aku menaruh daftar menu itu di samping ku.

"Um...mulai kelas 10 semester?dua kayak nya" balas kak david

"Ohh. Itu ibu nya nama nya siapa sih?"
"Lo nggak baca tulisan besar di depan?. Udah besar banget loh tulisan nya di depan" balas kak david seperti anak kecil. Aku yang melihat itu hanya menahan senyum ku.

"Emang apa kak tulisan nya?" Aku membuat raut wajah ku bingung. Tapi aslinya aku menahan senyum ku.

"Tulisan nya 'WARUNG BU IPOK' " Ujar kak david.

"Oohh" aku menahan tawa ku yang hampir meledak.

"Mau pesen apa nyuk?"

"Samaain kayak lo aja deh bang"

"Oke. Minumnya?"

"Samaain ya allah".

"Buk ipok" kak david melambaikan tangan di udara.

"Iya den?jadi pesen apa nih?" Tanya bu ipok

"Biasa bu. Somay nya dua ya bu. Sama jus jeruk nya dua." Balas kak david.

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang