SEPULUH

2.6K 96 2
                                    

"Assalamualaikum" ucap Nathalia memasuki ruang tamu nya.

"Waalaikumsalam" jawab seorang laki laki dan wanita berparuh baya yang tengah menonton acara televisi.

"Baru pulang, sayang?" wanita berparug baya itu mendekati Nathalia.

"Iya bun, hehe. Maaf ya bunda, aku malem malem pulangnya"

Devania membelai lembut rambut Nathalia dengan sayang "iya sayang, gapapa, abang udah bilang kok sama bunda"

Nathalia tersenyum kemudian mengangguk "makasih ya bun. Bunda gak marah sama Lia kan?". Devania menggeleng keras sambil memegang dagu Nathalia "enggak dong sayang"

Nathalia memeluk Devania "makasih bunda". Devania membalas pelukan putri nya itu "sama sama sayang"

Bola mata Nathalia menyapu seorang laki laki berparuh baya yang tengah memperhatikannya sambil tersenyum dan ditangannya ada koran yang mungkin belum selesai beliau baca sampai habis.

"Ayah? Ayah uda pulang?" Nathalia melepaskan pelukannya dari Devania kemudian memeluk ayahnya yang sedang duduk disofa itu.

"Udah sayang. Tadi sore, waktu kamu main, sama seoul mate"

"Seoul mate?" alis Nathalia terangkat sebelah.

"Iya, kata abang, kamu lagi jalan sama seoul mate. Baru nih seoul mate nya? Temen nya abang ya? Bukan si siapa tuh? Ayah udah lama ngggak ketemu dia"

"Ih, apa si ayah. Itu tuh cuma" Nathalia menggantung kata-katanya.

"Cuma apa? Cuma temen yang nanti jadi pacar?"

"Ih ayaaaah. Kita tuh cuma sebatas kakak adik doang gitu"

"Bilang nya sih cuma sebatas kakak adik doang, nanti juga ada perasaan" ujar seorang laki laki yang entah dari mana datangnya Nathalia tidak tau.

Nathalia mengkerutkan alis nya. Ia bingung siapa laki laki yang tidak dia undang ke rumah nya ini datang ke rumahnya. Otak Nathalia berputar keras. Berusaha mengingat siapa orang yang tidak diundang ini datang ke rumahnya.

"Lo udah lupa sama gue ya, Li?"

"Lo?"

"Zakky bukan?"

"Yaps. Bener!"

Nathalia buru buru lari ke arah Zakky kemudian memeluk saudaranya itu dengan erat. Mereka sudah sangat lama sekali tidak bertemu. Mungkin ada sekitar sembilan taun-an. Zakky dan Nathalia memang sangat dekat berbeda dengan Zakky dan David, mereka juga dekat tetapi tidak sedekat dengan Nathalia.

"Kapan lo ke Jakarta? Kok gak ngasih tau gue?"

"Udah ampat harian yang lalu sih sebenernya unda di Jakarta. Udah ketemu bang David juga. Cuman, unda teh pergi lagi ke rumah kontrakan." ujar Zakky dengan logat Kalimantan yang ia campur dengan bahasa Sunda.

Zakky merupakan keturunan Kalimantan-Sunda. Mama nya yang merupakan keturunan Sunda dan abah nya keturunan Kalimantan itu membuat Zakky memiliki logat yang ia campur dan membuat ia nampak berbeda.

"Kok lo gak kasih tau gue dulu aja sih?" Nathalia mengerucutkan bibirnya.

"Hehe, ya maaf atuh Li, namanya juga lupa"

"Dari Kalimantan ke Jakarta kapan?"

"Hari arba si kayaknya. Lupa unda"

"Ouh gitu"

"Nanti si Zakky ajak keluar ya sayang. Kenalin dunia Jakarta ini ke dia" kata Raditya.

"Siap ayah"

REMEMBER THATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang