"Hyung, kau yang menyetir!" Baekhyun melemparkan kunci mobilnya yang ditangkap sempurna oleh Yoongi.
"Kita akan makan dimana?" tanya Yoongi.
Taehyung terlihat melirik jam ditangannya sekilas, "Kita akan pergi ke tempat temanku." ujarnya yang langsung mendahului memasuki mobil. Mengambil tempat dijok belakang.
Baekhyun akan melakukan hal yang sama sebelum suara Yoongi menghentikan pergerakannya.
"Kau pikir aku supir?" Yoongi yang masih berdiri diluar berdecak kesal.
Dengan terpaksa Baekhyun beralih membuka pintu depan. Mendudukan dirinya disamping kemudi. Dia sedikit menoleh kebelakang, memperhatikan Taehyung yang sudah sibuk dengan ponselnya.
"Apa kau baik-baik saja, Tae?"
Taehyung mengangkat wajahnya yang semula terfokus pada layar ponselnya, dia menatap Baekhyun heran. "Memangnya ada apa denganku?"
"Wajahmu terlihat pucat," Baekhyun berujar seraya menatap Taehyung cemas.
"An-aniya, nan gweanchana hyung. Jangan menatapku seperti itu!"
"Jika kau sakit kau harus mengatakannya, mengerti?"
"Eoh. Aku tahu."
"Ada apa dengan kalian?" Yoongi yang baru memasuki mobil menatap bergantian kedua adiknya. Dia memang tidak sempat mendengar apapun tapi, melihat Baekhyun yang duduk dengan posisi sedikit menyamping dan kepala yang tertuju kearah belakang, tepatnya Taehyung, membuatnya yakin jika kedua adiknya itu baru saja membicarakan sesuatu.
"Tidak ada apa-apa, hyung. Cepat jalan!"
Tanpa mengatakan apapun lagi, Yoongi langsung melajukan mobil itu menuruti perintah Taehyung.
-
Mobil berwarna merah itu melaju dalam kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul yang masih tampak ramai dimalam hari.
Tidak ada yang membuka suara. Semuanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hanya alunan lembut permainan dari seorang pianis kesukaan Taehyung lah yang mendominasi didalam mobil.
-
"Ini tempatnya?" tanya Yoongi setelah dia memarkirkan mobil tepat didepan sebuah Restoran cepat saji yang masih asing dimatanya. Dia belum pernah datang ketempat itu sebelumnya. Tapi melihat cukup banyaknya pelanggan, membuatnya bisa menyimpulkan jika Restoran itu cukup terkenal.
"Kita akan makan disini?" Kali ini, Baekhyun yang bersuara dengan nada tak percaya seraya menatap sekelilingnya. Dia tidak menyangka tempat tujuan mereka untuk makan malam ternyata hanya sebuah Restoran sederhana.
Baekhyun beralih pada Taehyung yang tengah asyik memperhatikan setiap detail sudut Restoran yang hampir keseluruhannya terbuat dari kayu itu. Setelah mereka resmi melangkah melewati pintu masuk.
Banyak ukiran-ukiran indah didinding dan tiang yang ada didalamnya, juga beberapa tambahan tanaman-tanaman segar disetiap pojok ruangan, semua meja dan kursi tersusun rapi, memberikan kesan sederhana yang cantik. Sangat menarik perhatian Taehyung. Pemuda itu menoleh dan tersenyum kearah Baekhyun, "Apa kau tak suka, hyung?"
"Tidak, bukan begitu. Aku hanya-"
"Selamat data-Taehyung?"
Ucapan Baekhyun terhenti karena seorang pelayan menghampiri mereka. Dia mengernyit saat melihat reaksi pelayan itu yang terlihat terkejut karena melihat kehadirannya. Tidak. Melihat kehadiran Taehyung tepatnya. Sesaat Baekhyun termenung hingga akhirnya dia mulai merasa tak asing dengan wajah pelayan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
FanfictionAku takut tidak bisa kembali jika aku pergi.-Taehyung (COMPLETE)