10

10.1K 885 15
                                    

JOONGKI POV

Jam menunjukan pukul 6 sore saat aku melangkah keluar dari ruang kerjaku. Tiba-tiba aku teringat V. Aku mencemaskan anak itu.

Flashback

Aku masih dalam perjalanan menuju salah satu hotel di Jepang saat kudengar nada sambungan ponselku berbunyi.

"Yoboseyo?"

"Hyung, ini aku."

"Eoh, ada apa Jinki-ya?"

"Sepertinya aku bertemu dengan pasienmu."

Aku mengernyit. Pasienku cukup banyak. "Pasienku? Nugu?"

"Yang pernah kau ceritakan waktu itu."

Aku terdiam sejenak berusaha mengingat-ingat. "V? Kau bertemu dengannya?" tebakku.

"Ah, iya V. Aku bertemu dengannya tapi..."

"Tapi apa?"

"Dia babak belur."

"MWO?"

"Jangan panik dulu! Dia baik-baik saja hanya masih belum sadar."

"Apa kau membawanya ke Rumah sakit?"

"Aku membawanya ke Rumah karena itu yang terdekat. Haruskah aku membawanya ke Rumah sakit?"

"Kau punya alat-alat di Rumahmu bukan? Tolong rawat dia."

"Ah, baiklah."

"Aku akan kembali besok lusa. Tolong jaga dia! Aku percaya padamu, Jinki-ya."

Flashback end

Pagi tadi aku baru kembali ke Seoul setelah menyelesaikan pekerjaan di Jepang. Aku langsung kembali ke Rumah sakit karena ada panggilan operasi darurat. Setelah itu aku kembali disibukan dengan pasien-pasienku. Aku sampai melupakan niatku yang semula ingin menemui Taehyung dan melihat kondisi anak itu.

Sekarang pekerjaanku sudah selesai, sepertinya aku bisa menemuinya. Aku langsung mengeluarkan ponselku, berusaha menghubunginya untuk menanyakan dimana keberadaannya sekarang. Aku baru ingat jika tadi siang Jinki sudah memberitahuku jika V sudah pergi dari Rumahnya, sepupunya yang memberitahunya. Jadi, aku tidak tau keberadaan anak itu sekarang.

"Yoboseyo?" jawab suara diseberang sana tepat setelah panggilanku tersambung. Tunggu, ini bukan suara V yang kukenal.

Aku melihat kembali layar ponselku. Aku mengernyit saat aku yakin aku tidak salah menghubungi orang. "V? Kaukah itu?" tanyaku ragu.

"Ah, maafkan aku tapi aku bukan orang yang anda maksud. Saat ini, pemilik nomor ini dalam keadaan tidak sadarkan diri-"

Tidak sadarkan diri? Apa aku tidak salah dengar? Astaga! Tanpa menunggu kelanjutan penjelasannya, aku langsung memotongnya seraya berlari cepat menuju mobilku yang berada diparkiran Rumah sakit. "Dia ada dimana?"

"Sungai Han. Kami berada disungai Han."

-

Hanya butuh waktu 5 menit untukku sampai disungai Han. Untunglah jarak Rumah sakit dan sungai Han tidak terlalu jauh.

Aku sedikit heran saat melihat kerumunan orang-orang tidak jauh dariku lalu, tanpa banyak berpikir aku langsung berlari menghampiri mereka. Seketika perasaan panik sudah menguasaiku.

Aku berusaha menerobos kerumunan itu. Napasku sedikit tersenggal saat usahaku berhasil. Sekarang aku berdiri dibarisan depan. Bisa kulihat seorang pemuda dengan rambut orange-nya dalam keadaan tidak sadarkan diri yang tengah menjadi pusat perhatian orang-orang.

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang