"Bukankah dia orang yang menabrakmu?"
Merasa ditanya, Hoseok menoleh kearah sahabatnya itu. Pemuda itu kemudian mengikuti arah pandang Namjoon yang tertuju pada ruang Kepala Sekolah. Dua orang pemuda tanpa seragam terlihat berjalan menjauh dari ruangan itu kemudian menaiki tangga menuju lantai dua. Hoseok mengenal dengan pasti salah satunya. Pemuda dengan rambut hitam pekat dan kulitnya yang sepucat susu, siapa lagi jika bukan Min Yoongi?
"Apa aku benar?"
Hoseok hanya mengangguk.
"Apa kau juga mau memberinya pelajaran?"
"Tidak perlu. Tadi itu sudah cukup."
"Kau yakin?"
"Hm..."
"Baiklah, terserah kau saja! Tapi, apa yang dilakukannya disini? Apa mencari V?"
"Itu bukan urusan kita, biarkan saja."
Namjoon mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya itu. Itu memang bukan urusan mereka. Tapi dia sedikit cemas, bagaimana jika Yoongi benar datang untuk mencari Taehyung? Bagaimana jika Yoongi mengetahui keadaan Taehyung yang babak belur? Yang lebih membuatnya cemas, bagaimana jika Taehyung mengadukan semuanya? Jika seperti itu maka berakhirlah mereka.
-
-
Jimin menatap cemas pada kursi kosong disampingnya. Ini sudah 10 menit setelah bel terakhir berbunyi tapi, dia belum beranjak sedikit pun dari kursinya. Taehyung menghilang dan ponsel sahabatnya itu tidak bisa dihubungi, itu yang membuatnya cemas.
Jimin meraih tas punggung hitam yang masih tergeletak diatas meja disampingnya. Itu milik Taehyung.
"Bahkan tasmu ada disini. Kau dimana, V?" gumamnya pelan.
-
-
2 hari kemudian.
Pemuda dengan rambut orange-nya itu perlahan membuka matanya. Sinar matahari pagi yang menerobos masuk melalui celah jendela kamar membuat kedua matanya silau. Taehyung mengerjap beberapa kali berusaha menyesuaikan diri dan menegakan tubuhnya.
"Kau sudah bangun?"
Taehyung terkesiap. Suara itu terdengar begitu saja dari arah pintu kamar yang entah sejak kapan telah terbuka. Memperlihatkan seorang pemuda yang tersenyum ramah menatapnya.
Taehyung mengernyit, orang didepannya itu sangat asing dimatanya. "Kau siapa?"
"Apa V sudah bangun, Jungkook-ah?"
Satu lagi suara kembali terdengar. Taehyung semakin heran saat menyadari dimana keberadaannya saat ini. Ruangan yang dipenuhi nuansa serba biru, jelas ini bukan kamarnya. Taehyung mengarahkan tatapannya pada pemuda didepannya, pemuda itu terlihat mengangguk, menjawab suara tadi. Pemuda itu lalu menggeser tubuhnya yang semula menghalangi pintu.
Taehyung bergeming menatap kedua orang pemuda yang kini berdiri didepannya.
"Syukurlah V, kau sudah bangun. Kupikir kau tidak akan bangun lagi." ujar pemuda yang baru memasuki kamar itu dengan sedikit nada bercanda diakhir kalimatnya.
"Kau mengenalku?"
"Ah, maaf, apa aku belum mengenalkan diri? Namaku Lee Jinki, dan dia..." Jinki menunjuk kebelakang tubuhnya. Taehyung mengikuti arah telunjuk itu. "Sepupuku, Jeon Jungkook."
Jungkook terlihat kembali menampilkan senyumannya. Sedangkan Taehyung hanya menatap sekilas pemuda itu kemudian kembali pada Jinki.
"Kalian mengenalku?" Taehyung kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
FanfictionAku takut tidak bisa kembali jika aku pergi.-Taehyung (COMPLETE)