Ps: Chap 1-14 udah diprbaharui. Banyak kata dan beberapa kejadian yg aku ubah. Tapi inti critanya masih sama kok, tenang aja!
Ini chap 15-nya. Selamat membaca!
☆☆☆
Mobil sedan hitam yang melaju dalam kecepatan tinggi itu dikejutkan dengan sebuah mobil sport merah yang tiba-tiba keluar jalur kearah kanan. Semuanya berjalan terlalu cepat. Suasana jalan yang semula sunyi itu kini mulai dipenuhi suara-suara yang memekakan telinga dan membuat meringis pendengarnya.
Ckiiiiittttt...
BRUAKK...
-
Yoongi membuka matanya. Kepalanya terasa pening dan kaki kanannya terasa kebas. Pandangannya masih sedikit buram saat dia berusaha mengamati sekelilingnya.
Sang supir yang sudah tidak sadarkan diri, kaki kanannya yang terluka, dan kondisi mobil yang hancur. Ingatannya kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu, decitan ban mobil, dua benda yang bertubrukan dengan keras, sampai dia merasa tubuhnya terbanting kedepan.
"Akh..." Yoongi meringis. Kaki kanannya terasa sangat sakit saat digerakkan.
Dengan sedikit tertatih, akhirnya pemuda itu berhasil keluar dari dalam mobil yang sempat membawanya beberapa saat yang lalu itu. Dia mengamati sekilas kondisi mobilnya yang mengenaskan. Ah, andai dia tidak meminta supirnya untuk terus menambah kecepatan pasti semuanya tidak akan terjadi.
Orang-orang mulai ramai berdatangan, sebagian hanya melihat dan ada beberapa yang berusaha menolong atau sekedar menghubungi ambulance. Yoongi masih bergeming ditempatnya. Dia sedikit menunduk. Dia menyesal jika sudah seperti ini. Dan... dia hampir saja melupakan sesuatu.
Yoongi menoleh kesamping kirinya, sebuah mobil sport merah dalam kondisi yang sama seperti mobilnya bahkan, terlihat lebih parah. Mobil itu yang tiba-tiba keluar jalur membuat mobil mereka bertabrakan karena tidak sempat untuk saling menghindar.
"Nak, kau tidak apa-apa?" Seorang pria baruh baya datang mendekatinya. Yoongi menggeleng lantas tersenyum tipis.
"Gweanchana, ajhussi."
"Kami sudah hubungi ambulance. Mungkin sebentar lagi datang. Kakimu terluka? Biar saya bantu!"
"Khamsahamnida ajhussi."
Yoongi menurut saat pria paruh baya itu menuntunnya dan membantunya duduk ditepi jalan tepat dibawah sebuah pohon yang rindang.
"Taehyung?" Yoongi lantas menyuarakan nama itu saat kedua matanya tanpa sengaja menangkap sosok dengan wajah yang sangat dikenalnya. Wajah adiknya.
Orang-orang yang mengeluarkan pemuda itu dari dalam mobil sport merah dalam kondisi tidak sadarkan diri segera membaringkannya ditanah disamping supir Jang yang dalam kondisi yang sama. Tapi, melihat dari luka luarnya sepertinya pemuda itu terlihat lebih parah.
Yoongi bangkit dari duduknya, berjalan dengan sedikit menyeret kaki kanannya untuk lebih mendekat. Dia ingin memastikan jika penglihatannya salah tapi... rambut cokelat itu, bibir itu, hidung itu, dan matanya yang masih terpejam rapat. Bahkan, meski dengan aliran darah yang masih turun membasahi wajah sosok didepannya itu, Yoongi tidak bisa memungkirinya. Wajah itu memang sangat tidak asing untuknya.
Dia jelas bukan Taehyung karena adiknya itu masih berada di Rumah sakit. Lagipula sejak kapan Taehyung mengganti warna rambutnya menjadi cokelat? Dia... Baekhyun?
Yoongi tertegun. Pemuda itu bahkan tidak menyadari saat petugas medis yang telah datang mulai membawa sosok didepannya untuk segera diberi pertolongan. Dia mungkin saja kehabisan darah melihat dari begitu banyaknya darah yang keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
FanfictionAku takut tidak bisa kembali jika aku pergi.-Taehyung (COMPLETE)