Taehyung termenung. Dia mengingat semuanya. Dimulai dari mendapat pesan, gudang sekolah, kedua seniornya, dan tubuhnya yang berakhir babak belur. Tapi yang tidak Taehyung ketahui dengan pasti adalah, bagaimana bisa dia berakhir ditempat ini?
Taehyung memperhatikan kembali sekelilingnya. Pemuda itu kemudian menghela napas. Hal terakhir yang diingatnya adalah, saat dia telah berhasil keluar dari gudang, malam yang gelap dan jalanan yang sepi.
Apa dia kembali pingsan saat dalam perjalanan pulang? Entahlah. Mengingatnya membuat Taehyung pusing.
"Ehem..."
Dehaman seseorang itu berhasil mengacaukan segala lamunannya. Taehyung mengalihkan fokusnya pada pemuda yang kini telah menempati posisi duduk diranjang, disampingnya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa jauh lebih baik?" tanya pemuda itu. Yang kini Taehyung ketahui bernama Jungkook.
Taehyung mengangguk, "Apa aku bisa bertemu hyung-mu, Jungkook-ssi?"
"Kau terlalu kaku, V hyung."
Taehyung mengangkat sebelah alisnya. "Hyung?"
Jungkook tersenyum. Pemuda itu mengangguk, "Kau lebih tua dariku. Tidak apakan jika aku memanggilmu begitu?"
Taehyung terlihat memperhatikan Jungkook, dari bawah sampai atas. Dia sedikit ragu. Benarkah Jungkook lebih muda darinya? Padahal Taehyung pikir mereka seumuran.
Jungkook hanya bisa mengerutkan dahi melihat tingkah Taehyung. "Hyung, kau tidak mempercayaiku?"
"Ania. Jadi, apa aku bisa bertemu hyung-mu?"
"Jinki hyung sudah pergi ke Rumah sakit. Memangnya ada apa hyung?"
"Aku ingin berterimakasih karena hyung-mu telah menolongku."
"Oh..." Jungkook ber-oh ria.
"Kau tidak sekolah?" Kali ini, giliran Taehyung yang bertanya.
"Kebetulan hari ini aku libur. Jadi, Jinki hyung memintaku untuk menemanimu."
Taehyung hanya mengangguk paham. Dia bukan jenis orang yang mudah bergaul dan kondisi seperti ini membuatnya merasa canggung.
Beberapa menit keheningan mulai menyapa diantara mereka. Jungkook mengikuti arah pandang Taehyung. Pemuda itu terlihat menatap lurus kedepan, memandang dinding kamar bercat biru didepan mereka. Beberapa foto terlihat memenuhi dinding itu. Kebanyakan adalah foto Jungkook. Sepertinya Taehyung baru sadar jika kamar yang ditempatinya itu adalah kamar milik pemuda disampingnya itu.
Tatapan Taehyung terpaku pada sebuah foto dimana, dua orang anak laki-laki tengah tersenyum kearah kamera dan saling berpelukan.
"Itu saat pertama kali aku datang ke Seoul. Saat itu usiaku masih 5 tahun." ujar Jungkook yang menyadari tatapan Taehyung tertuju pada foto dirinya dan Jinki yang mereka ambil 11 tahun lalu.
Taehyung tidak merespon. Pemuda itu memilih untuk memejamkan matanya. Sebuah kenangan yang indah kembali berputar dikepalanya dan Taehyung membenci itu. Taehyung tidak menyukai saat sebuah perasaan rindu itu diam-diam kembali hadir dihatinya karena itu hanya akan membuatnya lemah dan menderita.
Tapi untuk saat ini, Taehyung tidak bisa memungkirinya. Taehyung merindukan sosok hangat itu. Sosok kakaknya yang dulu selalu ada untuknya sebelum dia menghancurkan semuanya.
Taehyung merindukan Yoongi.
"Kau tidak lapar hyung?"
Taehyung membuka matanya sekaligus mengembalikan kesadarannya yang sempat hilang sesaat. Pemuda itu menoleh, menatap Jungkook disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
FanfictionAku takut tidak bisa kembali jika aku pergi.-Taehyung (COMPLETE)