"Anak itu membohongi kita semua. Aku... aku tertipu begitu saja."
Haneul menatap tidak mengerti kearah wajah pucat putra sulungnya. Baru saja membuka mata setelah jatuh tidak sadarkan diri diruang tengah yang membuatnya panik mendadak, Yoongi tiba-tiba berujar lirih mengucapkan kalimat yang tidak dapat dimengerti olehnya.
"Apa yang kau bicarakan, Gi-ya?" Haneul bertanya lembut.
"Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa menolongnya."
Haneul semakin menatap putranya heran. Semua ucapan Yoongi sama sekali tidak masuk dalam kategori sesuatu yang bisa ditangkap dengan baik oleh otaknya. Membuatnya terdiam cukup lama untuk mencerna semua ucapan itu.
"Siapa yang ingin kau tolong, hm?" Haneul berusaha bertanya lagi.
"Baekhyun,"
Deg...
Haneul merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat nama itu keluar dari mulut Yoongi.
Bagaimana bisa putranya menyebut nama itu?
"Siapa yang kau maksud, Gi-ya?"
"Baekhyun, bukankah itu namanya? Saudara kembar Taehyung?" Yoongi menatap Haneul meminta penjelasan tapi ibunya itu malah menunduk.
Yoongi menatap datar saat mendapati Haneul tengah menautkan kedua jari tangannya, saling meremas satu sama lain. Persis seperti apa yang akan dia lakukan jika wanita itu tengah gugup.
"Kau bicara apa? Taehyung tidak mempunyai kembaran. Taehyung adalah adikmu satu-satunya."
"Bohong."
"Sepertinya kau sakit karena kelelahan, lebih baik..."
"Aku diam bukan berarti aku tidak mengetahuinya, eomma." potong Yoongi cepat.
"Eomma tidak mengerti apa yang kau bicarakan."
"Taehyung mungkin tidak mengingatnya karena kecelakaan itu membuatnya hilang ingatan. Tapi, aku jelas mengingatnya. Saat itu, aku hanya masih terlalu kecil untuk ikut campur urusan orang dewasa seperti kalian. Bukankah pria Byun itu yang membawa Baekhyun pergi?"
"Da-darimana kau tau?" Haneul terlihat terkejut mendengar pernyataan Yoongi membuatnya secara tidak sadar mengeluarkan pertanyaan itu.
"Dimana dia eomma? Dimana Baekhyun sekarang? Aku tau eomma mengetahuinya. Katakan padaku!"
Haneul menggeleng pelan, berusaha menyangkal. Membuat amarah Yoongi tidak bisa ditahan lagi, pemuda itu berteriak. Dia muak dengan semuanya. Kenapa ibunya begitu ingin menyembunyikan identitas Baekhyun selaku kembaran Taehyung yang notabene adalah anak kandungnya sendiri?
"TAEHYUNG SAKIT EOMMA. HANYA BAEKHYUN YANG BISA MENOLONGNYA. APA EOMMA TIDAK MENGERTI?"
Haneul terdiam. Lebih tepatnya masih terkejut setelah menerima teriakan dari putra sulungnya itu. Selama ini, sekalipun, Yoongi tidak pernah berteriak padanya.
"Dia sakit. Dia menyembunyikannya. Dia..." Yoongi berucap lirih disertai setetes air mata yang perlahan kembali jatuh membasahi pipinya.
"Apa... maksudmu jika Taehyung sakit? Apa yang dia sembunyikan?" tanya Haneul akhirnya. Otaknya seperti baru memproses semua ucapan Yoongi. Tapi tidak sepenuhnya.
"Kerusakan pada sumsum tulang belakang."
Haneul membeku, "A-apa yang kau bicarakan?" tanyanya sedikit terbata.
"Taehyung membutuhkan donor secepatnya atau jika tidak..." Yoongi kembali terdiam dan menundukan kepalanya.
Haneul menunggu lanjutan kalimat itu dengan rasa was-was yang sudah menguasai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
FanfictionAku takut tidak bisa kembali jika aku pergi.-Taehyung (COMPLETE)