31

6.3K 720 99
                                    

"Eoh, Baekhyun-ah?"

Haneul terkejut saat tanpa sengaja maniknya melihat pergerakan pada jemari Baekhyun. Wanita itu lantas bergerak untuk memencet tombol darurat disamping ranjang. Dalam hati berucap syukur karena kini, Baekhyun telah menunjukan tanda-tanda kesadarannya.

-

Mobil yang semula terparkir anteng ditepi jalan itu tiba-tiba terbalik setelah membentur pohon karena mendapatkan hantaman keras dari samping oleh sebuah truk secara tiba-tiba. Sebelum akhirnya truk itu jatuh terjerembab ke jurang tak jauh dari tempat kejadian.

Tidak ada yang menyaksikan kejadian menyeramkan itu. Termasuk untuk menyadari dua orang pemuda yang kini telah terkapar tak berdaya tanpa sisa kesadaran didalam mobil dengan darah yang tak sedikit memenuhi tubuh mereka.

-

PRANG...

Jin menjatuhkan ponsel yang semula berada digenggaman tangannya. Tatapan pemuda itu tertuju kearah televisi besar yang berada ditengah kantin rumah sakit.

"Maldo andwae!"

Ditempat berbeda dalam waktu bersamaan, Joongki tampak tertegun dikursi meja kerja didalam ruang pribadinya. Suara televisi menyala diruangan itu masih terdengar jelas,

"Sebuah kecelakaan beruntun terjadi. Sebuah mobil yang melaju kencang menabrak sebuah truk yang melaju dari arah berlawanan. Truk itu oleng dan menabrak sebuah mobil yang terparkir ditepi jalan tak jauh dari tempat kejadian. Seluruh korban kini dilarikan ke Rumah sakit terdekat..."

sebelum pria itu bangkit tergesa dan berlari keluar. Mengabaikan suara reporter berita yang masih aktif memberikan penjelasan.

-

Beberapa ambulance datang secara beriringan didepan Rumah sakit Hangsan. Beberapa dokter dan perawat yang sedari tadi sudah menunggu diluar langsung menyerbu ke masing-masing ambulance untuk segera memberikan pertolongan pada pasien didalamnya.

Joongki yang baru saja datang ikut menyerbu, pria itu tak langsung ikut memberikan pertolongan pada pasien pertama yang dilihatnya dan justru beranjak menghampiri pasien berikutnya.

Bukan.

Juga bukan.

Joongki mengecek satu persatu pasien yang baru saja diturunkan dari setiap ambulance. Wajah gelisah bercampur cemasnya dipenuhi keringat. Ada tiga ambulance yang datang dan diantaranya tidak ada dia yang dicarinya.

Joongki menghela napas resah. Pikirannya kacau dikarenakan terlalu panik. Berita yang baru saja dilihatnya adalah pemicu utamanya. Apa hal yang dilihatnya adalah benar? Jika iya, apa dia baik-baik saja? Lalu, dimana dia sekarang?

Kuharap kau baik-baik saja.

Joongki menghentikan langkah seorang perawat yang melintas didepannya. "Apa masih ada ambulance yang akan datang?"

"Masih ada tiga ambulance dalam perjalanan, mungkin sebentar lagi sampai," jawab perawat itu sopan.

"Baiklah, terima kasih."

Dan perawat itu berlalu setelah sedikit menundukan kepalanya yang turut dibalas Joongki dengan hal serupa.

-

Perlahan-lahan kelopak mata itu berusaha terbuka. Butuh perjuangan yang sulit sampai akhirnya kelopak mata itu benar-benar terbuka dan memperlihatkan lensa sepekat malam yang kini terlihat sayu.

Sedetik terbuka lalu menutup, sedetik kemudian terbuka kembali.

Membuat perasaan haru dan was-was Haneul kini tak terbendung lagi. Mata wanita itu berkaca saat menatap mata sayu yang kini balas menatapnya.

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang