26

5.8K 666 31
                                    

Baekhyun terlihat menyeka sudut bibirnya yang berdarah.

Sial!

Pemuda itu menatap nyalang ketiga pria yang berdiri didepannya.

"Benar-benar!" Baekhyun berdecih dan bersiap-siap memberikan tinjunya.

Chanyeol yang berdiri membelakanginya turut melakukan hal yang sama. Terlihat jelas beberapa luka lebam yang telah memenuhi wajah tampan pemuda itu lebih dulu. Lalu, ia menoleh kebelakang sekilas pada Baekhyun. "Maaf melibatkanmu dalam hal ini." ucapnya.

"Kau harus mentraktirku minum setelah ini!"

Chanyeol tak membalas. Pemuda itu fokus pada dua orang pria yang akan menjadi lawannya.

.

Beberapa jam yang lalu, tepatnya setelah kebohongan Taehyung, Baekhyun memutuskan pergi dari Rumah. Pemuda itu tak memiliki tujuan tapi dia juga enggan berada di Rumah. Karena itu, tanpa sadar tangannya bergerak merogoh ponselnya yang berada disaku celana, dengan lincah jarinya mengetik beberapa digit angka dan langsung menyambungkannya pada mode telepon.

Balapan. Itu yang dibutuhkannya saat ini. Dan hanya Chanyeol yang bisa membantunya.

Butuh beberapa detik sampai sambungan itu akhirnya diangkat.

"Kau dimana?" tanyanya datar dengan tatapan mata yang terfokus pada jalanan.

"Baek-ah, tolong ak-..."

Brak...

Terdengar bunyi keras diseberang. Baekhyun tak yakin tapi itu terdengar seperti kayu yang beradu dengan besi.

"Akh..."

Lalu, ringisan itu membuat fokus Baekhyun sedikit teralih. Dia yakin itu suara Chanyeol.

"Kau dimana? Apa yang terjadi?"

Tut-tut-tut...

Bunyi panggilan yang diputus sepihak itu membuat Baekhyun geram. Tapi tak dipungkiri rasa cemas mulai menyelimuti hatinya. Walau bagaimanapun Chanyeol tetap temannya. Ya... teman sekelas mungkin. Baekhyun tidak mungkin menganggap Chanyeol sahabatnya meski kenyataannya mereka sering melakukan hal menyenangkan bersama.

.

Entah insting darimana tapi dugaannya tentang keberadaan Chanyeol yang berada ditempat biasa mereka melakukan balapan adalah benar. Dan disinilah Baekhyun berada sekarang bersama Chanyeol dan lima orang pria asing yang terlihat seperti preman tengah mengelilingi mereka.

Kelima orang pria itu terlihat memasang wajah garangnya masing-masing dan bersiap kembali membuat lukisan gratis diwajah dan juga tubuh keduanya.

Salah satu dari mereka, pria dengan dua tindikan dihidungnya, menatap Baekhyun remeh. "Apa kau sungguh akan melawan kami? Tinggalkan si tinggi itu disini dan kami akan membiarkanmu pergi." ujarnya pada Baekhyun yang dibalas senyuman remeh pemuda itu.

Baekhyun melirik sekilas sudut bibirnya yang berdarah akibat ulah pria yang baru saja berbicara.

Bugh!

Tanpa aba-aba Baekhyun berhasil melayangkan tinjunya tepat mengenai rahang pria itu. Membuat sebuah luka yang sama disudut bibirnya.

"KAU!" Pria itu terlihat murka dan tanpa segan langsung kembali melayangkan tinjunya yang dengan mudah dihindari Baekhyun.

"Bagaimana bisa kau berurusan dengan orang-orang seperti mereka?" tanya Baekhyun dan langsung memberikan tendangannya untuk membalas serangan pria didepannya.

Chanyeol yang juga tengah sibuk memberi dan menghindari pukulan dua lawannya melirik Baekhyun sekilas, "Aku membuat adik salah satu dari mereka patah hati."

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang