Waktu berlalu terlalu cepat, ya? Tak terasa tanggal 15 tiba juga. Hehe.
Selamat tanggal 15 Juni yang ke-23 dalam hidupmu. Doaku untukmu, biar aku dan Tuhan saja yang tahu apa itu. Hehe.
Kata orang, kalau doa diumbar maka tak akan terkabul, bukan? Biat kusimpan segala doa cukup di hati saja. Kamu mengerti, 'kan?
Ini kado untukmu. Hehe.
Menyusul tiga kado yang sebelumnya kuberikan padamu sebelum hari berganti. Hehe.
Kamu suka? Kadoku? Atau aku? Kamu suka sama aku? Hehe.
Aku tahu itu. Kamu tak hanya menyukaiku. Kamu terlena karenaku. Hehe. Pede tingkat juragan bakso.
Kok, bakso?
Suka-suka akulah akan kutulis apa. Ini suratku, bukan suratmu. Semerdeka aku ingin bagaimana. Kamu keberatan? Buatlah sendiri suratmu. Untukku tentu. Hehe.
Aku menyukaimu. Hehe. Aku suka sikapmu malam tadi. Hehe. Aku suka semua yang terjadi di tanggal 15 ini. Hehe.
Sadarkah kamu? Terlalu banyak hehe yang kutulis. Hehe. Ini jadi semakin tidak jelas saja. Hehe.
Pokoknya, aku mencintaimu.
Sudah. Itu saja.
Selamat tanggal 15. Kuharap tanggal 15 selanjutnya akan lebih membahagiakan untukmu. Juga aku.
Barusan itu doa. Semoga tetap terkabul walau sudah kuumbar pada dunia. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Tanpa Nama
Non-FictionAkankah kelak kau baca suratku? Mungkin aku terlalu banyak berharap. Bukankah sudahku katakan, kamu yang ku maksud mungkin bukanlah kamu. Aku yang kau kira, tak pasti adalah aku.