Berulang kali aku berpikir untuk menyerah.
Terbersit pikiran untuk berhenti menghadapi semua.
Tapi, kenangan akan perjuangan yang pernah kita lalui,
terus menyeruak dalam ingatan.
Air mata masih terus membasahi pipi saat aku harus membayangkan
mendengar kata perpisahan terucap.
Hati ini masih menyimpan asa yang sama,
seperti setahun lalu.
Diri ini masih miliki mimpi yang sama,
seperti terakhir pertemuan kita.
23 April 2014
23.58
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Tanpa Nama
Literatura faktuAkankah kelak kau baca suratku? Mungkin aku terlalu banyak berharap. Bukankah sudahku katakan, kamu yang ku maksud mungkin bukanlah kamu. Aku yang kau kira, tak pasti adalah aku.