Ada rindu yang tak mampu terlampiaskan.
Ada harap yang tak mampu terutarakan.
Aku rindu, dengan sangat.
Bait-bait kenangan itu menggerayangi hati, melintasi mimpi,
hadir bersama derasnya hujan di luar sana, diiringi tetesan embun di sudut mata.
Aku rindu, sangat, teramat sangat.
Pada masa di mana semua terasa baik-baik saja.
Pada masa di mana tawa terasa biasa.
Aku rindu, sungguh teramat rindu.
Saat kamu masih berdiri tegak di sisiku.
Bukan hanya itu, bukan hanya tentang kamu.
Aku rindu semua masa itu.
Hanya saja, selalu ada kamu di situ.
Kebetulan saja, tak pernah hariku tanpa kamu di masa itu.
Aku rindu....
Aku rindu...
Sungguh rindu...
Bekasi, 7 Maret 2018
16.55
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Tanpa Nama
Non-FictionAkankah kelak kau baca suratku? Mungkin aku terlalu banyak berharap. Bukankah sudahku katakan, kamu yang ku maksud mungkin bukanlah kamu. Aku yang kau kira, tak pasti adalah aku.