Jadi, sekarang kamu meminta surat cinta?
Akan kuberikan apa yang kamu pinta.
Tak sulit.
Ini memang terlalu mudah.
Aku menulis ini sambil tertawa kecil.
Mengingat bagaimana caramu menjelaskan kecewamu sore kemarin.
Senyumku tak hilang.
Aku bahagia.
Tak ada alasan untuk aku tak mensyukuri pertemuan kita.
Bahkan jika ada,
aku akan mencari seribu alasan lain untuk menutupi itu.
Kamu tak pernah memberiku kejutan di hari istimewaku.
Tapi, kamu mampu mengejutkanku setiap waktu.
Aku tak pernah tahu kapan kamu akan melakukan itu.
Semua terjadi begitu saja.
Bukankah begitu?
Hal yang paling kusuka darimu,
dan membuatku merasa istimewa,
tiap kali kamu membuatkan makanan untukku.
Kuakui, kamu koki yang lebih handal dariku.
Aku mencintaimu.
Itu saja.
Haha.
Jangan kecewa.
Begini saja kurasa cukup.
Aku mencintaimu.
Haha.
Ini surat cinta.
Ingat itu.
Karawang, 24 Januari 2018
14.25
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Tanpa Nama
Non-FictionAkankah kelak kau baca suratku? Mungkin aku terlalu banyak berharap. Bukankah sudahku katakan, kamu yang ku maksud mungkin bukanlah kamu. Aku yang kau kira, tak pasti adalah aku.
