sebaik apa pun menyiapkan diri untuk perpisahan, pada akhirnya gak ada manusia yang siap menghadapi kehilangan
lagi dihadapkan dengan banyak rindu, beserta kilas masa lalu yang sejatinya sudah memudar perlahan seiring waktu
bahkan kalau diizinkan memilih, kadang gak tau harus mengenang dengan kesan yang mana
menangisi kebahagiaan yang dibuat bersama, atau mengutuk luka yang pernah tercipta
aku hanya sedang rindu, lalu mencaci diri dengan kata 'seandainya'
padahal aku tau, berandai-andai tak membantu memutar balik waktu, tak mengembalikan apa yang hilang, tak menghapus jejak airmata yang pernah tumpah, tak mengobati luka yang masih berdarah, tak mengurangi perih yang terus terasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Tanpa Nama
Non-FictionAkankah kelak kau baca suratku? Mungkin aku terlalu banyak berharap. Bukankah sudahku katakan, kamu yang ku maksud mungkin bukanlah kamu. Aku yang kau kira, tak pasti adalah aku.