FOREVER MORE PT.29

991 117 9
                                    

"Sehun-ah?"

Sehun membuka matanya. Pandangannya tertuju pada Jongin yang sedang tersenyum padanya.

"Senyummu lebar sekali." Komentarnya.

Jongin tertawa. "Ya, hinalah aku sesukamu." Jawabnya.

Ia mendudukan tubuhnya di samping Sehun. Biasanya, jika ia diledek ia akan berdecak kesal atau membalas dengan komentar ledekan juga.

Tapi, kali ini Jongin berusaha mati-matian untuk menahannya. Ia hanya ingin bersama Sehun dengan tenang dan damai---

"Kau ingin tenang dan damai? Maksudmu seperti di pemakaman, begitu?" Tanya Sehun kaget.

Dahi Jongin mengerut. Ia lupa -_-

"Jangan membaca fikiranku sembarangan lagi, Sehun." Ujarnya. Ia mengambil sebuah buku dan pulpen dari tas hitamnya.

"Bukan salahku." Jawab Sehun.

"Lagipula bukan di pemakaman maksudku." Ujarnya.

Jongin menulis sesuatu di atas bukunya dan memberikan buku itu ke hadapan Sehun.

Sehun mengambil buku itu dan membacanya.

Jika ia manusia, jantungnya saat ini pasti tengah berdebar sangat kencang.

Manis sekali. Batin Sehun.

Mau kencan? Nanti sore sepulang sekolah. Aku sudah memotong rambutku dan mengisi bensin mobilku sampai penuh. Ayo kita jalan-jalan!

Dan Sehun memandang Jongin dari atas sampai bawah.

"Yaaa, kau benar-benar memotong rambutmu?" Tanyanya syok.

Potongannya aneh sekali.

***

Sehun menurut saja ketika Jongin menariknya keluar kelas menuju parkiran.

Di depannya kini terlihat mobil sport putih yang ia duga milik Jongin---karena namja tan itu kini sedang membuka pintu mobil untuknya.

"Silahkan masuk, Tuan Puteri."

Mata Sehun mendelik. Apa tadi? Tuan puteri katanya? Tuan puteri your ass!

Sehun memasuki mobil itu setelah sebelumnya memandang Jongin dengan tatapan tajam.

Jongin memakai sabuk pengamannya, dan dengan senyuman ia berkata.

"Ahhh, ini kencan pertama kita. Sebaiknya kita kemana, ya?" Matanya lalu melihat sekeliling.

"Shhhh~kenapa aku bingung padahal ini bukan kali pertama aku melakukan hal ini." Gumamnya.

Sehun tersenyum kecil. Aigoo, kenapa Jongin bisa bertingkah semanis ini?

"Sehun?"

Yang dipanggil menoleh. "Apa?"

"Bisa pinjam handphone mu?"

Dahi Sehun mengerut. "Untuk?"

"Cepat berikan saja!"

Sehun memberikan handphonenya dengan perasaan sedikit tidak rela.

Setelah mendapat apa yang Jongin inginkan, ia mengotak-atik handphone hitam itu dengan cepat.

Beberapa saat kemudian, senyumnya bertambah semakin lebar.

"Karena ini sudah sore hari, mungkin kau lapar---"

"Aku tak lapar." Potong Sehun.

Jongin menatap datar namja di depannya. "Oke. Karena aku lapar, lebih baik kita makan dulu. Bagaimana?"

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang