FOREVER MORE PT.30

983 111 14
                                    

Suho memandang langit gelap di atasnya.

"Sampai satu tahun juga berlalu, berarti aku sudah dua tahun mengharapkannya. Tapi ternyata, harapanku sia-sia saja. Ia tetap tidak melihat ke arahku."

"Suho-ya---"

"Aku bodoh, ya, Kris?" Tanya Suho sembari tersenyum kecil.

Kris memandangnya sendu. "Mianhae."

***

"Kau tahu, Jongin. Ini kali pertama aku melihat langsung matahari terbenam."

"Benarkah? Woah, bolehkah aku membanggakan diriku saat ini?"

Sehun tersenyum. "Ku harap, aku juga bisa melihat matahari terbit dengan orang yang sama." Ujarnya.

Ia bahkan berharap, meski ia tahu bahwa harapannya itu akan membuatnya pergi.

Jongin terdiam. "Aku tidak mau." Ujarnya.

"Aku menolak." Ucapnya lagi.

Karena aku tahu, jika itu terjadi, kau akan meninggalkanku.

***

"Kau tak bodoh."

Suho memandang Kris dengan bingung.

"Kau menunggu seseorang yang bahkan kau tahu bahwa ia takkan pernah kau milikki, itu namanya bukan bodoh."

Suho tertawa kecil. Obrolannya dengan Kris ini bagai sebuah lelucon.

Sakit dan hampa.

"Lalu, apa namanya?"

Kris tersenyum. "Penantian panjang yang pada akhirnya seseorang yang kau nanti itu akan menemuimu untuk mengantarkan maafnya."

"Kau tidak bodoh, Suho-ya. Dan jika kau memang benar-benar bodoh, aku akan mengucapkan terima kasih. Karena apa? Karena kau selalu setia menungguku selama ini. Untuk itu---"

Suho tersentak ketika Kris menggenggam jemari tangannya.

"Janganlah menunggu lagi. Karena aku tahu, rasanya menunggu itu tidaklah enak. Yang ada, kau hanya akan merasa sesak. Sakit tanpa berdarah. Hm?"

Suho menggeleng. Ia melepaskan genggaman Kris pada tangannya.

"Aku bukan type orang yang mudah menyerah. Sakit? Aku sudah kebal, Kris."

Kris mengacak rambut Suho pelan. "Kalau begitu, terima kasih. Mari kencan!"

"Eoh?"

Kris hanya menampilkan senyumnya.

Di sisa akhir hidupnya, ia harap ia bisa membahagiakan namja manis yang selalu setia menunggunya itu.

"Kencan, Suho. Kau tak tahu arti kencan, eoh?" Tanyanya sembari mengacak surai Suho gemas.

***

Jongin mengipas-ngipaskan sebuah kipas/? ke arah tungku perapian. Ah, saat ini ia dan Sehun sedang membakar ikan.

Sehun, namja milky skin sedang membalikan seekor ikan.

"Sehun?"

"Hm"

"Jangan dibalik-balik terus."

"Jika tidak dibalik, nanti kulit ikannya gosong sepertimu."

Dan Jongin berwajah seperti ini ===____===

Lelaki tan itu mendengus. Jika bukan karena cinta, ia sudah menceburkan Sehun ke dalam laut. Menenggelamkannya sampai---

"Wow, rencanamu sangat kejam, Kim!"

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang