FOREVER MORE PT.12

1.6K 165 10
                                    

Ia haus akan darah 'Takdir'nya.

Bagaimana ini?

Kenapa ia harus bersentuhan dengan bocah itu? Efek yang ditimbulkan ternyata separah ini. Ini hanya sentuhan tangan. Bagaimana dengan anggota tubuh yang lain?

Telinganya mendengar derap langkah kaki.

"Ini" Chanyeol memberikan sebuah kapsul berwarna mawar gelap yang langsung ditelan oleh Sehun.

"Aku tahu kau bingung hyung. Ketika orang yang tidak mengetahui siapa dirimu sebenarnya menyentuhmu, kau akan merasa kesakitan. Dan ketika Takdirmu berada di dekatmu, sakit itu hilang."

Chanyeol melanjutkan. "Tapi, ketika tadirmu menyentuhmu, kau merasa haus dan ingin meminum darah segar dari tubuhnya, sedangkan kau sendiri tidak akan pernah melakukan itu karena kau tidak ingin menyakitinya." Chanyeol berujar sendu. Ia melihat kini sang hyung dalam keadaan biasa lagi.

"Aku-" Sehun menggantung kata-katanya.

"Apa aku bisa musnah?"

Chanyeol tertegun. "Hyung"

"Aku ingin pergi, tapi aku takut tak bisa kembali dan tak bisa bertemu dengannya lagi."

Chanyeol tahu yang Sehun maksud adalah Jongin. Ia tahu, bahwa sebenarnya hati sang hyung kini sudah dimiliki namja tan itu. Ah tidak, Vampire tidak memiliki hati. Lalu apa?

"Tapi, jika aku tetap ada. Dia pasti pergi..."

Sehun memandang pantulan dirinya. "Kenapa semua menjadi rumit, Chanyeol-ah?"

Chanyeol tidak tahu kata apa yang harus ia katakan selain kata 'maaf' yang terucap dari bibirnya.

Semua memang salahnya.

***

Jongin selesai mencuci piring bekasnya, ia pun mulai melangkah menuju kamar tempat ia dan Sehun belajar. Mungkin Sehun sudah tenang/? dan siap mengajarinya lagi.

Tok tok tok

What? Jongin mengetuk pintu? That's not him style.

"Ya" Jawab Sehun dari dalam.

"Boleh aku masuk?" Heol. Sopan sekali, Kim Jongin.

"Ya"

"Ck. Singkat sekali." Gumamnya.

CKLEK

Dilihatnya Sehun yang sedang duduk di atas karpet.

"Dari mana kau?" Tanya Sehun tanpa memandang lawan bicara.

"Makan." Jawabnya singkat. "Kita belajar apa?"

"Fisika."

"Asal tidak menghitung, aku mau." Jawab Jongin sembari mendudukan dirinya.

"Kau kira fisika adalah pelajaran bahasa, eoh?"

"Aku juara fisika waktu sekolah menengas pertama. Fyi."

"Oya?" Ada nada tak percaya dari ucapan Sehun.

"Kau bodoh kalau percaya."

Sehun tiba-tiba tertawa. Jongin terkejut bukan main. Barusan Sehun si manusia terdatar yang pernah Jongin temui, tertawa karena lelucon garingnya, kan?

"Kenapa?"

"Tidak. Kau terlihat lebih banyak berekspresi belajangan ini." Jujur Jongin.

"Aku bosan hidup datar. Setidaknya aku mempunyai kenangan sebelum aku pergi."

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang