Keyla berlari mengambil kotak obat di pinggir pintu. Dengan seksama dia mengobati Gio,sesekali Keyla merasakan hembusan nafas Gio.
"Siapa?". Gio angkat bicara.
"Gue Keyla,anak baru dari fakultas kedokteran".
"Gio" ujarnya
"Udah tau". Jawabnya enteng.
"Dari siapa?".
"Eerr.. Emm.. Itu.. Temen gue yang ngasih tau, nahhh... Selesai". Keyla selesai mengobati Gio.
"Lo,bawa mobil apa motor?" Tanya keyla.
"mobil".
"mana kuncinya?".
"buat?"
"nganterin lo pulang,lo gak mungkin bisa nyetir dalam keadaan kek gini".
"gue bisa sendiri". Ucap Gio dingin.
"gak usah ngebantah". Keyla yang mencari kunci mobil Gio di dalam tas.
"ayo,gue bantu ke parkiran,lo gak bisa jalan. Gue gak kelar gendong lo. Jadi jangan berharap gue gendong lo ya. Gue bukan wonder woman.Lo gak mungkin ngesot juga,parkiran jauh. Yakali ngesot,nanti pantat lo tinggal tulang". Nerocos Keyla
"cerewet". Ujarnya ketus.
"dasar nggak tau terimakasih". Ujar Keyla kesel.
"thanks". Gumam Gio yang masih bisa di dengar oleh Keyla.
Keyla hanya tersenyum simpul.
Sesampai di mobil Keyla,mengambil ponselnya untuk menelfon Dezta.
"halo Dez,lo nanti jemput gue di rumah temen."
(.........)
"nanti gue kirimin alamatnya".
(..........)
"iya, bawel deh. Busyet".
Tidak terjadi percakapan di dalam mobil itu,selama 20 menit. Rasa canggung dirasakan oleh Keyla.
"Yo,lo anak teknik kan?"
"hm"
"gak mau nanya gue sesuatu gitu?"
"engga".
"lo sariawan? Irit banget ngomongnya?".
"fokus nyetir". Ucapnya dingin.
Selang beberapa menit akhirnya sampai di rumah Gio,Rumah luas yang bercat abu abu dan putih, terdapat juga garasi mobil di kiri rumah. Rumah tampak terlihat sepi dari luar.
"Gak masuk?" . Ucapnya dingin.
"Enggak,adek gue udah di deket sini".
"Nahh.. Itu dia,gue duluan ya". Berjalan meninggalan Gio.
"Key".
"Iya?". Melirik kearah cowok tersebut.
"Thanks". Ucapnya
"Sama sama". Ucap Keyla sambil tersenyum ke arah Gio.
Mobil yang di kendarai oleh Dezta melesat di antara gedung pencakar langit. Dengan keadaan langit yang lagi tidak bersahabat. Gerimis kecil mulai turun dari langit. Membasahi setiap makhluk yang ada di bumi.
Diary...
Hari ini aku menyelamatkannya,namanya Gio. Dia adalah anak fakultas teknik. Dia dingin. Tapi bodohnya,aku tertarik padanya. Aku belum tau ini perasaan apa. Lucu ya,baru saja tadi pagi melihat udah seperti lama melihat.
"jika sinar mentari tiba memberikan rasa suka,lalu mengapa hujan datang membawa luka? "
Setelah menuliskan Diary,gadis itu berjalan menuju balkon rumahya. Di tataplah langit yang di hiasi sejuta bintang. Merasakan angin yang menyentuh kulit tipisnya, menerpa rambut indahnya.
Dia selalu teringat akan laki laki yang baru di kenalnya tadi pagi. Dia merupakan laki laki pertama yang mengambil perhatiannya. Gadis tersebut memang tidak pernah pacaran sebelumnya. Tidak ada yang membuat jatuh hati kepada jutaan kaum Adam selama ini. Dan pada akhirnya hatinya memilih kepada sesosok laki laki dingin bernama Gio.
Apakah ini perasaan yang dinamakan suka? Atau hanya mengagumi? Yang gadis tersebut pikirkan Suka sama mengagumi itu beda tipis.
Keyla berjalan masuk ke dalam kamarnya yang berukuran sangat besar,merebahkan badan dan berharap bisa tertidur pulas. Rencana sepertinya tidak bisa diajak bersahabat. Pikiranya tetap terfokus pada sesosok Gio. Sedingin apakah dia? Makhluk seperti apa dia? Kenapa dia bisa irit bicara?.
Keyla mendadak insome karena Gio,diambilah earphone dan dipasangkan ke telingan kanan dan kirinya. Berharap lagu yang di putarnya membawanya tidur.
============================
Hiksss....
Dingin sekali sih bang Gio,nanti kalau dingin kayak gitu gue bikin es parut lo wkwkwkwk
(ga lucu -_-)