9

180 3 4
                                    

Hoii...

Kamu yang tidak peka!!

Kamu... Iya kamu!!  Eakk,gak lucu -_____-

Daripada gak bisa tidur kan ya,lebih baik menyalurkan ide gitu kan? wkwkw padahal ga ada ide 😂

Part ini gue tulis pada jam 22.50 diakibatkan kebangun pas tidur. Tau alasannya? Karena lapar bro  :"( . Daebakkk

Next bruhh..

============================
"Lo sebenernya cenayang ya?".

Gio hanya bergeming.

"Aelah.. Ga di jawab". Mendengus kesal.

"Lo kaga sakit kan?". Tanya Keyla lagi. Sambil memajukan wajahnya.

"Apa jangan jangan lo pingsan?".

Masih tidak ada jawaban.

Keyla mendekatkan wajahnya pada Gio. Berharap orang di sampingnya tidak terkena sindrom membahayakan. Pasalnya,Keyla telah bertanya berulang kali,tapi tak ada respon.
Sempat berpikir kalau sampai pingsan,dia bakalan nyeret Gio.

Ditataplah lekat wajah cowok super dingin. Tubuh Keyla setengah berdiri sambil mengamati. Menelusuri setiap inci wajah Gio.

Tiba tiba angin berhembus mengacak rambut cowok yang ditatapnya,Keyla menatap tidak percaya. Bahkan dalam keadaan rambut yang acak acakan,ketampanan Gio makin bertambah.

Astaga,lo manusia apaan sih? Nyokap lo ngidam apaan bisa ganteng kek gini?. Batinnya.

Mengetahui hp Gio bergetar,dia yang sejak tadi menutup matanya,akhirnya membuka matanya untuk memastikan siapa yang mengirim pesan. Keyla sontak kaget hingga dia terhempas kebelakang. Dia hanya nyengir kesakitan saat pantatnya beradu dengan tanah,sambil mencibir dalam hati.

Tangan Gio terulur untuk menggapai Keyla. Raut wajahnya tidak berubah. Dia tetap menjadi Gio si manusia kutub. Tangan Keyla menggapai tangan Gio yang sejak tadi memberi isyarat membantu. Dalam hati Keyla sudah jingkrak jingkrak karena memegang tangan manusia kutub.

Gilaa gila gila..!! Mimpi apa gue semalem?! Yaamponnn,tangan gue di pegang sama cogan..!! Ini hari lo Key.!. Cibirnya dalam hati.

Sambil membantu berdiri raut wajahnya masih datar,dengan earphone yang menyumpal kupingnya.Gadis malang,yang pantatnya beradu dengan tanah tersebut kini hanya mengaduh kesakitan. Melirik kebelakang untuk membersihkan sisa potongan rumput yang menempel di celana jeans-nya.

Keyla merogoh ponsel yang berada dalam sakunya. Dia membaca pesan dari Dezta. Wajahnya berganti menjadi lecek. Dalam smsnya Dezta tidak bisa menjeput karena ada latihan futsal.

Mereka saling diam,Keyla hanya memainkan jarinya yang entah kenapa tiba tiba menjadi menarik karena kecanggungan. Bibir bawahnya sedikit maju. Sesekali melirik kearah Gio yang sedang membaca novel.

Cowok yang berada disamping Keyla beranjak pergi. Keyla tampak gusar karena jika Gio pergi,dia tidak tahu lagi minta tolong sama siapa. Jam segini taksi bakalan sepi. Dilihatnya Gio yang sudah menjauh pergi. Tapi dia mengikuti manusia kutub sampai di parkiran. Cowok tersebut menoleh kebelakang sambil mengangkat satu alisnya.

"Hehehe". Cengiran Keyla.

Cowok tersebut masih menatapnya dengan ekspresi yang sama.

"Boleh nebeng gak?". Sumpah ini ide tergila dalam batinnya.

"Gak". Jawabnya ketus. Terlihat Keyla memajukan bibir bawahnya.

"Plisss... Soalnya adek gue gak bisa jemput,dia ada latihan futsal".

"Terus?"

"Gue gak tau minta tolong sama siapa.Bisa saja sih gue naik taksi. Tapi sepi jam segini".ucapnya sambil menunduk.

"Naik".

Mendengar perkataan Gio,Keyla tersenyum senang,karena dia diantar pulang oleh sang doi. Naiklah Keyla ke motor Ninja merah Gio. Mereka menembus jalanan di jakarta dengan kecepatan diatas rata rata.

Sampailah mereka di rumah bercat putih dengan garasi besar di kiri rumah,serta halaman yang luas. Keyla turun dari motor Ninja yang di kendarai Gio. Di jalanan Keyla hanya diam dan berdoa supaya selamat sampai rumah.

Dan benar saja,kini Keyla turun dengan keadaan sempoyongan. Rambut yang tidak di kuncirnya berantakan. Wajahnya pucat. Sebelum masuk kedalam rumah,dia sempat duduk di halaman rumahnya. Mengumpulkan nyawa yang tertinggal.

"Uhukk uhukk.. Huekk..!". Keyla yang sambil memegang dadanya.

Gio yang sejak tadi diatas motor,akhirnya dia turun dan membuka helm full face yang dipakainya. Berjalan mendekati Keyla, yang sejak tadi muntah muntah karena Gio yang terlalu ngebut. Sesekali dia menepuk punggung gadis tersebut.

"Masih?". Tanyanya dingin.

"Udah mendingan,Lo kalau naik motor ngebut sih,kan jadi gini. Gue emang gak per-hueekk!!". Kembali muntah.

Gio hanya terkekeh melihat reaksi dari Keyla. Menurutnya itu lucu.

"Kenapa ketawa?".

============================

Mau dong di bonceng sama cogan juga 😁

Haloooo.....

Partnya ter geje anjirrr 😑

Auk ah benderang 😑

Vote ya kakak emess,jangan lupa komen juga 😁

Salam dari author yang cewcant 😂 (duhh gue jadi blushing)

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang