29

143 3 0
                                    

"Tapi gak tau dengan hati gue".

Bella sadar,Bahwa dirinya lah yang salah. Tapi,dia tidak mau untuk kehilangan Gio untuk saat ini. Dia begitu mencintai Gio setelah kejadian itu. Kini dia kembali,membawa hati yang baru.

"Bella gak maksa kakak untuk sekarang ini. Bella cukup tau,kesalahan Bella sudah kelewat. Sembuhin hati kak Gio dulu. Sembuhin seperti sedia kala. Tutup luka lama. Karna Bella tahu, nama Bella masih tertera disana. Entah sekarang masih jelas atau sudah pudar. Yang jelas hanya kak Gio yang tau. Tapi,Bella datang membawa hati yang baru."

Perkataan Bella benar,Hatinya masih ada nama gadis yang sedang duduk bersamanya. Mungkin,melupakan masa lalu bukanlah hal yang buruk tapi itu juga tidak mudah.

Menyembuhkan masa itu seperti di labirin waktu. Kadang kita tersesat,padahal sudah jelas jalannya ada di hati kita masing masing.

"Kak Gio udah makan?".

"Udah".

"Jaga kesehatan". Ucap Bella sambil tersenyum.

"Kak Gio sudah punya pacar?". Tanya Bella.

Gio hanya menggeleng.

"Deket sama seseorang?". Tanya Bella lagi. Dan Gio juga menggelang.

"Suka sama seseorang?". Bella yang kembali bertanya untuk yang ketiga kalinya.  Gio masih menggeleng. Sementara itu Bella mengerutkan dahinya bertanda dia bingung.

"Bukan".

"Sibuk ngeluarin nama lo dari hati gue". Jawaban Gio yang membuat Bella terbungkam.

Jadi benar,selama ini nama gadis tersebut memiliki ruang tersendiri dihatinya Gio. Bella tersenyum dalam hatinya. Senyum bahagia.

"Gimana kuliah lo?".

"Gak ada yang spesial". Ucapnya datar.

"Kenapa?".

"Karna gak ada kak Gio disana. Pernah sih Bella deket sama seseorang bahkan pacaran disana. Tapi,hati Bella buat kakak. Bella terlalu bodoh pernah melukai hati kak Gio."

"Itu karma Bel". Ucapnya datar. Dan Bella hanya tersenyum mendapat jawaban dari Gio. Benar,itu adalah karma. Bella akan ngelakuin apa saja agar dia bisa kembali ke Gio.

Mereka saling diam. Hanya sekilas Bella melihat kearah Gio. Mereka duduk disana hanya diam hampir 20 menit. Saling bergelut pada pikiran masing masing.

Entah mengapa,hati Gio tidak begitu senang. Entah apa yang mengganjal pikirannya sekarang. Fisiknya sekarang memang disini, tapi pikirannya sudah melayang kearah lain.

Hatinya memang dulu milik Bella, sekarang juga masih milik Bella. Tapi,dia juga tahu. Hatinya yang dulu belum tentu kembali ke sedia kala. Meski pemiliknya sudah kembali dan memberi hati yang baru.

Bella memang cantik,dia khas orang Jawa. Dia terlihat begitu polos. Namun,kepolosannya di persalahgunakan.

Jangan terlalu mempercayai orang di dunia ini. Kecuali keluarga. Terkadang orang yang paling di percaya malah membuat kecewa.

"Kak,kalau Bella ngomong sama kak Gio boleh pakai logat aku-kamu?". Tanya Bella yang di balas Gio dengan anggukan.

"Terimakasih telah menerima ku kembali kak". Ucapnya sambil tersenyum.

"Iya Bel".

"Aku sayang kak Gio". Ucapnya yang menyandarkan kepalanya di pundak Gio. Gio,tidak menjawabnya. Dia hanya diam.

Mereka hanya terdiam disana. Gio dengan pikirannya dan Bella dengan pikirannya. Seperti ada yang mengganjal di hati Gio.Seharusnya,dia senang karena orang yang dia sayang ada di sampingnya. Entah mengapa,hatinya seraya memberontak.

"Bel ayo pulang,gue anterin".

"Baik lah kak". Ucapnya dengan senyuman.

Mereka menembus jalanan jakarta yang sedikit padat. Kini waktu hampir senja. Mereka menghabiskan waktu di taman cukup lama. Hanya sekedar berbincang sedikit dan sisanya mereka habiskan dengan diam di tempat.

***

Sementara itu,masih di sudut kota. Seorang gadis yang belum juga beranjak dari tempat duduknya. Matanya kini sembab,keadaannya begitu buruk.

Hampir lima jam dia tetap pada posisinya,tatapannya kosong. Sungguh,untuk siapa saja yang melihat Keyla akan merasa kasihan terhadap gadis tersebut.

"Key,lo harus terima. Dia bukan milik lo. Lo gak punya hak untuk menangis. Kan, lo sendiri yang mutusin untuk nunggu dia, bahkan tanpa sepengatahuan dia. Keyla gak boleh nangis hikss." ucap Keyla pada dirinya sendiri. Namun,kini dia mulai menangis kembali.

Andai perjalanan hidup memiliki sistem undo seperti di komputer.
Dia tidak akan memilih bertemu dengan Gio. Memilih dengan orang yang sayang padanya. Namun,Keyla juga tidak menyalahkan pertemuannya dengan Gio. Itu,merupakan sebagian dari garis takdir. Manusia bisa menghindari segalanya,tapi tidak dengan takdir.

Dia kembali menangis. Ah entahlah, mungkin hanya menangis yang bisa kini dia lakukan.

Karena seorang perempuan jika sudah tak lagi dapat berbicara,mereka hanya menangis. Ketika keadaan yang memaksakan untuk memutuskan suatu tindakan. Tindakan yang tidak pernah di inginkan. Perempuan memang lemah dalam hal rasa,tapi sebagian kepedihannya di balik senyuman palsunya.

"Keyla". Ucap cowok yang berdiri di samping Keyla.

Keyla menoleh mendengar ada yang memanggilnya masih dengan mata yang sembab.

"Key,lo kenapa? Abis nangis?". Tanya seorang cowok yang kini duduk berhadapan dengannya.

Dengan senyuman mengembang Keyla menjawab. "Gapapa. Hanya kelilipan ban mobil hehehe".

"Ck,lo gak pandai berbohong".

"Emang ketara banget ya?".

"Cerita sama gue".

"Lo ngapain kesini?". Tanya Keyla mengalihkan pembicaraan.

"Gak usah ganti topik". Ucapnya datar.

Seseorang yang duduk bersama Keyla,dia adalah Dandi sobat karibnya Gio. Dandi juga dekat dengan Keyla. Sudah dua tahun lebih mereka saling kenal. Terkadang,mereka nongkrong bersama di kantin. Keyla dengan temannya dan Dandi dengan temannya,mereka semua sering berkumpul jadi satu.

Keyla menceritakan semuanya kepada Dandi. Mulai dari awal dia bertemu dengan Gio. Saat dia menolong Gio,saat mengantarkan Gio pulang. Saat Keyla diajari Gio bermain basket. Semua Keyla ceritakan kepada Dandi. Dandi sesekali menganggukkan kepalanya.

Beban Keyla sedikit menghilang,meski tidak semuanya. Senyum Keyla sedikit muncul.

"Seharusnya lo gak mendem tuh rasa sendirian Key. Lo punya gue,Ade,Darka,Clara,Elga dan banyak sahabat lo. Kita bakalan support lo. Apa gunanya sahabat kalau gak tempat untuk cerita?. Oke,kalau lo gak mau cerita sama sahabat sahabat lo yang lain karena mereka sudah pada taken. Lo bisa cerita ke gue,karena gue jones". Ucapan Dandi yang terakhir membuat Keyla terkekeh.

"Kenapa lo?". Tanya Dandi dengan mengangkat satu alisnya.

============================

QUOTES

Hanya karena dia belum jadi milikmu. Tak berarti dia takkan pernah jadi milikmu. Itu hanya berarti kamu belum siap untuk memilikinya.

============================

Hulaaaaaa qaqaqss 😆

Author yang cecan datang lagi 😆
*Yangbacapadaeneg*
Pakabar semwa? Sehat kan? Pasti sehat dong? Apa? Gak sehat? Kenapa? Haaa? Di gantung sama doi? Hahahaaa kasian 😁

Gak mau tanya sekitar gue gitu?. Padahal gue pengen banget kalian tanya -_-  *bagus*

Misalkan gini.

"Thor ko lo jarang banget mandi sih? Tapi kenapa lo tetep aja CANTIK?"

*cantikjanganlupadiboldyeheuheuheu*

Nah,seperti itu. Buat kepo kepoan aja lah ya.

Daahhhhh 👀👀👀

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang