18

160 2 0
                                    

"Gue bisa sendiri Yo". Ucap Keyla di ujung koridor.

"Lo sakit".

Iya Yo,gue sakit

Hati

Eaaaa

"Tapi, gue bukan anak kecil".

Tanpa memperdulikan perkataan Keyla. Kini Gio menggendong gadis tersebut melewati koridor. Setiap sepasang mata tidak lepas dari mereka. Teriakan dari para fans Gio menjadi jadi melihat pujaannya kini menggedong gadis lain,yang tak lain itu adalah Keyla.

Gadis dalam gendongan Gio hanya menatapnya tidak percaya. Dia tidak percaya bahwa kini kakinya tidak menapak. Bukan karena dia sekarang terbang,namun dia sekarang sedang berada di gendongan seseorang yang terkenal dingin, namun ingin belajar menjadi orang yang tidak dingin.

"Gue tahu,gue emang ganteng".

"Pede". Ucap Keyla.

"Aaaaa Gio...!!!"

"Dasar cabe..!!"

"Apaan sih anak baru aja udah carmuk sama Gio!"

"Dasar anak baru tidak tau diri!!"

"Mereka cocok banget ya..!! Duh jadi gemes bawaannya..!"

"Iya,mereka cocok banget!".

Itu adalah suara dari para fans Gio. Tidak sedikit Keyla harus mendapat hujatan dari para fans Gio. Namun tidak semua juga yang menghujat malah ada yang bilang bahwa mereka cocok.

Apa harus seperti ini,jika deket sama seseorang yang gantengnya kelewat batas? Selalu menerima hujatan dari orang lain?. Rasanya memang tidak sesakit ketika sedang kecelakaan. Tapi akibatnya bisa separah orang yang sedang yang awalnya normal lalu cacat.

Memang,tak seharusnya dia kepancing perkataan orang lain. Mereka hanya iri,karena orang yang mereka sukai harus menggendong gadis lain.

"Yo,turunin gue. Gak enak sama yang lain. Apalagi fans lo. Nanti gue jadi santapan makan siangnya". Keyla yang masih dalam gendongan Gio.

"Cerewet". Gio yang tanpa memperdulikan perkataan dari Keyla. Kini dia berjalan menaiki anak tangga yang menuju kelas Keyla.

*

Entah ada angin dari mana,sekarang kelas sepi. Dan,untunglah semua teman temannya tidak berada di kelas saat Keyla di gendong sampai kelas. Dia tidak mau urusannya menjadi panjang hanya karena salah paham.

Keyla menatap punggung Gio yang berlalu pergi. Jari lentiknya memainkan rubik yang selalu dia bawa. Dia termasuk anak yang lihai memaikan rubik. Setelah dia menyelesaikan,gadis tersebut hanya tersenyum simpul sebelum teman temannya memasuki kelas.

"Key tangan lo?". Tanya Naya di gantung.

"Astaga Keyla,muka lo kenapa bonyok gitu?" tanya Clara juga.

"Gapapa,kemarin gue hanya jatuh dari tangga hehehe". Jawab Keyla yang bohong.

"Bohong,Keyla kemarin di bully sama Della". Sahut Amal yang baru datang.

"Haaaaa??!!!!". Kata mereka serempak kaget.

"Jangan pikir gue gak tahu Key,kemarin Gio udah cerita semuanya sama gue. Katanya pas hujan lebat itu,dia nemuin lo di iket di bawah pohon belakang kampus".

"Haaaaa??!!". Kata mereka serempak lagi.

"Gue harus kasih pelajaran sama Della!!". Ucap Elga geram.

"El,jangan". Kata Keyla.

"Gue gak terima aja,dia seenaknya sama lo. Emangnya dia siapa? Berani berbuat seenak jidatnya!".

"Udah,biarin aja. Karena tak semuanya orang itu suka sama kita kan?. Sekalipun mereka membenci,biarkan pada kebenciannya. Itu, hak mereka untuk membenci siapapun. Hak mereka untuk jahat kepada siapapun. Asal bukan kita yang jahat ke mereka
"

"Gue tau Key,tapi tak seharusnya dia berbuat kayak gini. Ini sudah kelewat batas tau gak?!".

"Tidak apa. Lo jangan membalasnya ya. Nanti,juga ada yang membalas sendiri,gue gapapa. Buktinya,sekarang gue ada sama kalian".

"Key,jadi orang itu jangan terlalu baik". Ucap Nathasa

"Hidup itu ibarat tarian. Dan,kita itu sebagai penarinya. Kita bisa membuat koreo sesuka kita. Tapi,kita juga harus tau,mana yang bisa di tampilkan di depan umum dan juga tidak. Kita bisa saja menari tanpa koreo,atau bisa di sebut asal gerak gitu. Namun,kita harus mengerti,mana yang layak di tampilkan di depan orang dan juga tidak di tampilkan. Sama seperti tingkah laku. Kita boleh saja berlaku seenaknya,tapi ingat orang lain lah yang menilai baik buruknya kita".

"Key,lo tau nggak?".

"Apa El?".

"Pagi pagi Kultum lo udah keluar". Ujar Elga.

"Hahaha".

*

Dengan langkah gontai dan tangan yang berpegangan pada dinding,Keyla berjalan ke toilet yang keberadaannya di ujung. Karena merasa tidak mau membebani temannya,Keyla berjalan sendiri menuju toilet meski jalannya kaya siput.

Pikirannya masih teringat akan kejadian kemarin. Apakah hanya karena rasa cinta bisa melakukan hal apapun demi mendapatkannya? Meskipun harus membuat orang lain celaka? Bukankah itu sedikit keterlaluan? Membahayakan orang lain hanya ingin kendapatkan sesuatu?.

"Mau kemana?". Tanya seseorang dihadapannya.

"heeemm?". Keyla yang baru menyadari ada seseorang yang bertanya padanya.

"Gue tau lo denger".

"Emm.. Itu.. Gue mau ke toilet". Jawabnya terbata bata.

"Sendiri?". Tanya-nya lagi. Gio. Dia adalah Gio. Orang yang bertanya pada Keyla dengan tatapan datar dan menyilangkan tangannya di dada.

"Iya,gue gak mau nyusahin temen gue aja".

"Tapi,secara tidak langsung lo udah nyusahin gue". Katanya datar. Dan Keyla hanya mengangkat satu alisnya.

"Kok bisa? Lah.. Lo ngapain disini?".

"Cuma mau mastiin kalau lo baik baik saja".

Ucapan Gio seketika membuat pipi gadis tersebut memerah. Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang diam diam mengamatinya dari kejauhan.

"Gak usah blushing". Ucap Gio.

============================

Holaaa qaqaqqss 😁

Gue lupa bro,ending dari cerita ini mau di buat gimana 😪
Aneh anehh bae 😪

Follow  me on instagram lulukidayana777
Follback mention ! 🌺

Udah gitu aja,gue ga mau ribet 😶
Cukup hubungan gue aja yang ribet sama doi. Eaa eaa eaaa ganyambungbangetpadahaljones.

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang