Dipinggir sungai ditemani pemandangan lampu taman yang indah dan juga nyanyian-nyanyian romantis yang dibawakan oleh pemusik jalanan nan memenuhi kawasan sungai tersebut, Tzuyu dan Mingyu nampak bergandengan tangan menelusuri setapak demi setapak jalan sambil berbagi permen gulal kapas seperti anak kecil.
"Kenapa kamu jadi manja akhir-akhir ini?" Tanya Mingyu meledek Tzuyu yang sedari tadi selalu meminta hal-ha aneh dengan gaya manjanya. Tzuyu tersenyum dan terus memakan gulali kapasnya sambil sesekali menyuapkan makanan itu kedalam mulut Mingyu.
"Mingyu.. terimakasih untuk satu bulan ini" Mingyu tersenyum dan tertawa datar, "kenapa tiba-tiba kamu berterimakasih? Seolah ini pertemuan terakhir kita saja.." canda Mingyu, "kita memang masih bertemu lagi.. tapi tidak bisa 24 jam seperti kemarin, lusa kamu sudah mulai bekerja kan?" Mingyu terdiam dan mengangguk.
"Aku memiliki firasat tak enak" ucap Tzuyu sambil membuang stik gulalinya yang sudah habis, disaat bersamaanpun ia merasakan Mingyu yang mencium lembut puncak kepalanya cukup lama. "Aku masih punya waktu libur hari Sabtu dan Minggu.. kita masih bisa seperti ini" Tzuyu terdiam dan mengangguk lemah.
"Maaf.." kali ini Tzuyu dibuat heran dengan Mingyu yang tiba-tiba meminta maaf dengannya. "Maaf kenapa?" Tanya Tzuyu heran sambil menatap Mingyu yang berdiri tinggi disampingnya.
"Maaf karena kita tidak jalan-jalan ke luar kota dan sebagainya. Aku justru menyuruhmu ini dan itu... aku pasti menyebalkan?" Tzuyu menyenderkan kepalanya dilengan kanan Mingyu dan menggeleng cepat.
"Kau tau? Papa tidak pernah memujiku seumur hidup.. dan tadi untuk pertama kalinya ia memujiku seperti itu.." Tzuyu menatap kebawah dan tersenyum tipis, "itu semua karena kamu!" Tzuyu kembali menatap Mingyu dengan senyuman cerah.
"Terimakasih sudah memperkenalkanku pada keluargamu.. sudah mengajarkanku banyak hal, sudah pengertian denganku, sementara aku tak mengerti apa-apa tentangmu" Tzuyu mempoutkan bibirnya menyesali keteledorannya selama satu bulan berharga ini.
Cup!
Mingyu mengusap puncah kepala Tzuyu setelah ia mengecup singkat bibir mungil sang istri. "Semua ada proses.. secara bertahap kamu pasti akan tau semuanya.." Tzuyu terdiam dan mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.
Ia melepaskan genggaman tangannya pada Mingyu dan berdiri tepat didepan Mingyu dan menghadap ke arah Mingyu. "Kenapa?" Tanya Mingyu bingung.
Tzuyu meraih kerah baju Mingyu dengan kedua tangannya lalu berjinjit sembari mendekatkan wajahnya kearah Mingyu.
Cup!
Betapa terkejutnya Mingyu ketika Tzuyu tiba-tiba mulai menciumnya duluan.. apa ini berarti Tzuyu membalas perasaanya? Mingyu secara cepat memeluk pinggang Tzuyu dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menahan tengkuk Tzuyu seolah menginginkan lebih dari wanita itu, bukan hanya kecupan biasa.
Kedua bibir mereka beradu, Mingyu seolah tak menginginkan moment ini berakhir.. ia terus memperdalam kulumannya dimulut Tzuyu membuat Tzuyu berkali-kali mendesah nikmat mengikuti alur permainan Mingyu, seorang Kim Mingyu yang tak pernah memiliki hubungan dengan wanita tapi memiliki skill mencium sehebat ini?
Dimalam hari ditemani kembang api nan berkobaran diangkasa dipinggir sungai indah.. kedua sejoli ini secara tak langsung telah mengakui perasaan masing-masing setelah sebulan resmi terikat dengan status mereka.
***
Matahari bersinar terang, Tzuyu mengusap permukaan wajahnya kasar saat merasakan sinar matahari menyapa permukaan kulitnya. Dan begitu ia membuka mata, benar saja.. Mingyu yang membukakan tirai kamar untuk membangunkannya, suaminya itu sudah paham betul kalau Tzuyu tidak bisa tidur dengan cahaya terang.
"Good Morning!" Sapa Mingyu yang masih menggunakan handuk kimono dan rambut basahnya menandakan pria itu baru saja selesai mandi hendak berangkat ke kantor. Mingyu berjalan ke arah Tzuyu dan mengecup bibir gadis itu singkat.
"Pagi.." jawab Tzuyu dengan suara paraunya, "hari ini kamu kerja ya?" Tanya Tzuyu lesu, Mingyu tersenyum dan mencubit pipi Tzuyu pelan. "Aku pulang jam 8.. nanti aku bawain donat kesukaan kamu!" Tzuyu yang biasanya senang mendengar kabar itu justru kali ini hanya tersenyum kecut dan mengangguk pasrah.
Tunggu, bukan seharusnya Tzuyu senang kalau Mingyu mulai bekerja? Berarti dia bisa bebaskan hari ini?****
From : Mingyu
"Aku sudah sampai kantor, kamu lagi apa?""Mingyu?" Tanya Momo sambil mengemil potongan nanas yang disiapkan Tzuyu untuknya. Tzuyu mengangguk disela-sela kegiatannya memotong buah dan menyuapkan salah satu potongan buah tersebut kedalam mulutnya.
"Sepertinya hubungan kalian memiliki banyak perkembangan?" Ledek Sana yang membuat Tzuyu tersenyum mendengarnya... "dulu aku selalu merasa kalian hanyalah sepasang suami istri yang menikah hanya untuk sebuah status. Kalian juga terlihat seperti adik kakak dibandingkan sepasang suami istri. Tapi lihat sekarang? Aish..." Tzuyu mengangkat semangkuk berisi potongan buah kehalaman belakang dekat kolam renang diikuti Sana dan Momi yang membawakan camilan lainnya.
"Kapan lagi kita bisa ke club?" Tanya Momo polos.
"Kita sudah gak mungkin ke club karena Tzuyu pasti akan dilarang Mingyu!" Tukas Sana yang langsung diangguki oleh Tzuyu san Momo. "Yah, gini nih gak enaknya punya teman yang sudah jadi istri orang!" Keluh Momo yang sontak disikut oleh Sana.
"Maaf Tzu"
Tzuyu menggelengkan kepalanya pelan, entah mengapa yang ia pikirkan hanyalah bagaimana caranta agar Mingyu cepat pulang, hanya itu. Pergi ke club? Sudahlah.. itu hanya masa lalunya saja, tak ada lagi kencan buta atau semacamnya.
"Ngomong-ngomong.. kalian sudah melakukan 'itu' belum?" Tanya Sana sedikit berbisik sembari menggigit potongan buahnya, Tzuyu yang sedang minum jus seketika tersedak kaget dan menepuk-nepuk dadanya pelan.
"Maksudnya?" Tanya Tzuyu polos.
"Aish Tzu.. kita tau kamu itu tak sepolos itu! Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau suami mu kelak akan ketagihan denganmu setiap malam?" Ucap Momo polos yang langsung membuat Tzuyu menggelengkan kepalanya cepat seolah-olah menepis ingatannya soal hal tersebut.
"Kamu sih terlalu berangan banyak dengan Kak Jackson.. ternyata jadinya sama Mingyu kan?" Tawa ketiganya meledak seiring dengan masa lalu mereka yang terceritakan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach My beloved Daughter
FanfictionTuan Chou sudah tak habis pikir dengan kelakuan putri sematawayangnya Chou Tzuyu. Gadis penyuka dunia malam ini senang sekali menghambur-hamburkan uang dan tak tumbuh sebagai gadis pada umumnya yang biasanya memiliki jiwa keibuan seiring bertambah u...