Bukan yang Tzuyu harapkan yang ia dapatkan. Mingyu tak menciumnya, Pria itu tengah memainkan bibir Tzuyu dengan ibu jarinya sekarang membuat Tzuyu salah tingkah sendiri dengan momen ini.
"aku mau mandi" Tzuyu bangkit dari posisi berbaringnya menjadi duduk, namun ketika ia hendak beranjak dari tempat tidur, tangan Mingyu nampak menahannya dan dengan cepat Pria itu memeluknya dari belakang.
"Kamu masih suka dengan Jackson?" tanya Mingyu, Tzuyu menggelengkan kepalanya sembari memainkan jemari tangan Mingyu yang melingkar di perutnya, "gimana ceritanya kalian bisa putus?" tanya Mingyu lagi.
Sejujurnya ada sebuah perasaan yang menjalar ditubuh Mingyu saat ini, pria itu tak bisa menjelaskan secara rinci tentang apa yang ia rasakan saat ini. Ia takut menanyakan hal itu pada Tzuyu, tapi ia tak mau mati dengan rasa penasaran sebesar ini.
"Papa yang memutuskannya.. papa mengancam Jackson hanya untuk pria bodoh sepertimu" Tzuyu tersenyum kecil dibalik perkataanya yang pastinya tak dapat dilihat oleh Mingyu, "jadi bukan kamu yang mutusin?" Tzuyu menggelengkan kepalanya.
Suasana menjadi diam seketika.
Tzuyu sadar tak ada respon dari Mingyu, iapun sadar bahwa Mingyu sudah tak memeluknya seerat tadi membuat gadis itu sontak menoleh ke sisi kanan dimana wajah tampan Mingyu bertengger di bahu kanannya.
Cup!
Mingyu terkejut saat Tzuyu menciumnya terlebih dahulu, bukan kecupan sekilas.. tapi ciuman yang sangat amat dalam.
Tzuyu mengigit bibir bawahnya membuat Mingyu sedikit berteriak "aa!" dan entah sejak kapan sesuatu memasuki mulut Mingyu membuat pria itu kelabakan sendiri.
Ya, Tzuyu adalah gadis pertama yang pernah berciuman dengannya. Dan Mingyu yakin bahwa dia bukan pria pertama yang dicium oleh Tzuyu.
Mingyu memundurkan kepalanya, nafasnya tersenggal-senggal... Tzuyu yang sedari tadi menikmati tautan bibir mereka menjadi harus membuka mata ketika merasa Mingyu menjauh.
"maaf" kata Tzuyu pelan, Mingyu tersenyum da mengecup pipi Tzuyu sekilas "mandi sana" perintahnya. Tzuyu mengangguk cepat dan langsung berjalan meninggalkan Mingyu diatas tempat tidur.
Cup!
Mingyu terkejut saat kecupan kembali mendarat pada pipi kirinya, "I love you.." kata Tzuyu malu sebelum akhirnya gadis itu berlari masuk kedalam kamar mandi dengan selembar handuk berwarna hitam milik Mingyu padahal handuk merah milik Tzuyu ada diatas gantungan handuk.
Sementara itu Mingyu hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari mengambil bantal diatas tempat tidur lalu meletakannya diatas paha. Pria itu terdiam sejenak dan mengacak-acak rambutnya frustasi tiba-tiba.
"Ahh... aku bisa gila kalau begini Tuhan" katanya.
***
Sementara itu Nyonya Chou, Bibi Lim dan Hwain sedang makan malam dirumah keluarga Chou. Ketiganya asik membahas tentang kehidupan rumah tangga Mingyu dan Tzuyu yang dianggap serasi.
"Mingyu sangat cocok untuk gadis keras kepala seperti Tzuyu" kata Bibi Lim membuat Nyonya Chou tersenyum kecil mendengarnya, "Ya, tapi kan manusia punya batas kesabaran mom.. lihat saja sesabar apa Mingyu nanti" kini Bibi Lim yang tertawa mendengar ucapan anaknya.
"Tapi mereka belum berencana memiliki ana sepertinya ya?" tanya Bibi Lim pada Mamanya Tzuyu membuat Nyonya Chou lagi-lagi tersenyum kecil sebagai jawaban, "sepertinya belum, karena Tzuyu masih muda" ujar Nyonya Chou.
"hhuuueekk..."
Tiba-tiba Hwain berlari masuk kedalam kamar mandi membuat Nyonya Chou dan Bibi Lim ikut berlari masuk kedalam kamar mandi.
"ambilkan teh hangat.." perintah Nyonya Chou pada pelayan yang ada disana sebelum ia masuk kedalam kamar mandi.
"Hwain kenapa?" tanya Ibunda Tzuyu itu, "sepertinya dia masuk angin karena belum terbiasa dengan cuaca negara ini..." ujar bibi Lim membuat nyonya Chou menganggukan kepalanya paham.
"mau obat?" tanya Nyonya Chou lagi, "ah sudahlah.. sebentar lagi juga sembuh" kata Bibi Lim, "sudah? biar kita ke kamar..." kata Bibi Lim pada Hwain.
Hwain membilas mulutnya dengan air dari keran wastafel dan menganggukan kepalanya. Iapun dituntun oleh sang ibu ke kamar mereka dilantai atas ditemani Nyonya Chou dan dua orang pelayan dibelakang mereka.
***
From : Kim Mingyu
aku sudah dikantor, jangan lupa makan...
Tzuyu tersenyum kecil membacanya dan kembali menyimpan ponselnya kedalam tas jinjingnya. Hari ini ia akan pergi ke salon untuk merefleksikan diri, Tzuyu sudah bilang pada Mingyu perihal ini dan pria itu sangat amat mendukungnya.
"apapun yang bikin kamu senang, aku juga senang" begitulah kemarin kata Mingyu membuat Tzuyu jadi senyam senyum sendiri mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach My beloved Daughter
FanfictionTuan Chou sudah tak habis pikir dengan kelakuan putri sematawayangnya Chou Tzuyu. Gadis penyuka dunia malam ini senang sekali menghambur-hamburkan uang dan tak tumbuh sebagai gadis pada umumnya yang biasanya memiliki jiwa keibuan seiring bertambah u...