58.

1.4K 141 12
                                    

Lanjutan Part 34.

"Sekertarisnya Mingyu?"

Nayeon menoleh sekilas dan melihat Hwain sudah berdiri didepan pintu kamarnya dengan pakaian yang menurut Nayeon sedikit mengejutkan. Sebuah kaos tanpa lengan serta hotpants berwarna hitam yang super ketat. Siapa gadis ini? Apa selingkuhannya Mingyu?

Mingyu yang ia kenal tak mungkin seperti ini

Nayeon menganggukan kepalanya, "Anda siapa?" tanya Nayeon balik

"HAHAHAHAHA cuman sekertaris ternyata..." Hwain berjalan gontai ke arah dapur membuat Nayeon jadi penasaran sekaligus curiga dengan wanita dihadapannya ini. Segelintir pemikiran buruk dirinya terhadap Mingyu mulai bermunculan, tapi malaikat baik dalam dirinya pun seolah terus membisikan banyak pemikiran positif untuknya mengenai Mingyu.

Karena melihat perawakan Hwain yang mencurigakan, Nayeonpun nampak berjalan mengikuti wanita itu. Sebelumnya ia sempat melirik Mingyu yang ada dihalaman belakang dan nampak asik dengan percakapannya dengan Tzuyu membuat Nayeon berfikir bahwa Mingyu tidak akan kembali dalam waktu dekat ini sehingga ia bisa mencari tahu mengenai gadis tersebut dengan mata kepalanya sendiri.

Hwain terus berjalan ke arah dapur dan tiba-tiba langkah wanita itu oleng ke arah kanan membuat Nayeon sontak mengangkap tubuh Hwain, "Aduh... kamu mabuk ya?" tanya Nayeon yang hanya dijawab oleh tawa kecil Hwain. Saat Nayeon hendak meletakan tubuh tersebut diatas sofapun tiba-tiba tangannya merasakan sesuatu yang aneh dengan tubuh Hwain, terutama di bagian perutnya.

Wanita ini hamil? itulah pikir Nayeon kala itu.

"Kamu hamil?" tanya Nayeon kaget

"Iya! Dasar Pria tak bertanggung jawab!" Nayeon sontak terkejut dan buru-buru mengeluarkan ponselnya dari dalam saku roknya untuk merekam Hwain yang sepertinya benar-benar sudah mabuk berat.

"Pria tak bertangung jawab! Dia pergi! Semuanya pergi! Aku sendirian! Tzuyu tidak mau berkorban!" Nayeon mengerutkan keningnya heran, ia sempat melirik ke arah halaman belakang tadi karena di benaknya saat ini hanyalah berisikan Mingyu Mingyu dan Mingyu, pasti Mingyu yang melakukan ini pada Hwain, yakan?

"Dasar Kamu Ba*ingan Jackson!!!!!!" 

DEG! Bukan Mingyu rupanya.

"Kamu siapanya Mingyu?" wajah Hwain yang tadinya sudah terlihat merintih menjadi-jadi seketika tersenyum sumringah dan menunjuk-nunjuk dada Nayeon dengan jari telunjuknya, "Sekertaris" jawab Nayeon pelan, nyaris seperti berbisik.

"Bukan pacarnya kan? bukan mantan kekasihnya kan? bukan simpanannya kan? HAHAHAHA sainganku hanya Tzuyu untuk melangkah pada Kim Mingyu HAHAHAHAHA" Seketika dada Nayeon berdebar kencang, apakah ia tengah menyimpan suatu rahasia besar saat ini? Atasannya itu sedang dalam bahaya!

"Tzuyu pasti akan mudah melepaskan semuanya padaku, dia punya semuanya... bahkan yang paling berharga seperti Jackson pun dia berikan padaku! Apalagi pria desa seperti Mingyu kan?" Nayeon langsung mematikan kameranya dan kembali menggendong Hwain kedalam kamar wanita itu sebelum Mingyu melihat mereka.

***

"Sudah cukup jelas bukan?"

Tuan Chou tersenyum lega dan menoleh kepada adik iparnya yang sudah mati kutu itu, begitupun sang istri, Mingyu dan Tzuyu. Setelah sebulan lebih melalui masalah itu, pada akhirnya seseorang tak terduga datang untuk membantu mereka.

"Jadi bagaimana Hwain?" tanya Nyonya Chou sekali lagi, "..Apa Mingyu dan Tzuyu masih perlu membiayai anak kamu?" Hwain tertunduk malu dan menoleh kepada sang Mama yang sudah menatapnya dengan mata memerah penuh amarah sedari tadi.

"Tidak, kami punya uang! Permisi." Wanita itu meraih tangan anaknya dan melesat pergi meninggalkan kediaman keluarga Chou yang masih dipenuhi rasa hening didalamnya akibat video barusan.

Teach My beloved DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang