38.

1.3K 146 13
                                    

"Kandungan istri bapak sudah memasuki usia 2 bulan sebenarnya, memang  ada beberapa wanita yang tidak merasakan gejala-gejala seperti mual atau ngidam, jadi saya rasa Nyonya Tzuyu memang tidak menyadari  bahwa dia hamil Pak"

Mingyu menganggukan kepalanya pelan, setelah operasi selesai ia langsung mengobrol serius dengan dokter yang menangani Tzuyu di ruangan kerja sang dokter dan tentunya semuanya terasa begitu cepat dikepala Mingyu. Entah habis ini ia harus apa, di benaknya sekarang hanyalah kesehatan Tzuyu.

"Setelah saya dengar bahwa Nyonya Tzuyu habis kerja berat, saya benar-benar yakin bahwa semua itu penyebab keguguran pada istri bapak" Mingyu menghela nafas panjang dan menganggukan kepalanya paham untuk kesekian kalinya.

"Yang saya cemasi, Dok.."

Mingyu menatap sang dokter serius, "gimana cara saya mengatasi kesedihan istri saya?"

***

Tzuyu terdiam diatas kursi rodanya, pandangannya beralih mengitari ruangan dimana ia berada sekarang, yaitu ruangan operasinya kemarin. Tzuyu tersenyum getir... senang rasanya bisa melihat calon anaknya untuk sebentar kemarin, walaupun akhirnya mereka harus berpisah dalam sekejap. Tiba-tiba terlintas pula di benar Tzuyu, bagaimana rasanya jika ia menggendong bayi yang benar-benar anak bayi nanti?

"Sudah?"

Tzuyu menganggukan kepalanya pelan ketika melihat Mingyu muncul dari balik pintu ruangan. Tzuyu bersyukur bahwa Mingyu sangat perhatian dengannya, buktinya pria itu rela tidak bekerja hari ini demi menemaninya yang sedang dalam masa pemulihan. Jujur saja, Tzuyu sempat tersentak ketika melihat sosok Mingyu muncul dengan kaos polonya dan celana jeans polos.

"Mingyu.." panggil Tzuyu ketika mereka sudah memasuki lift dan pintu lift tertutup rapat, menyimpan mereka berdua didalamnya yang sedang saling memandangi pantulan gambar mereka dipintu lift itu.

"Apa?" tanya Mingyu bersaha tersenyum karena ia tahu bahwa Tzuyu memperhatikannya sekarang.

"Happy Birthday"

Mingyu tersenyum, "Terimakasih" pria itu mengecup puncak kepala Tzuyu membuat mata gadis itu kembali berkaca-kaca.

"Ini pasti hari ulangtahun terburuk kamu ya? Sekalipun aku tau kamu gak pernah ngerayain hari ulangtahun kamu, tapi pasti tahun ini yang terburuk kan?" Mingyu mengusap bahu Tzuyu dan menyeka air mata gadis itu, ia sangat-sangat benci melihat Tzuyu menangis.

"Ini yang terbaik"

"Tapi kita kehilangan anak kita..."

"Tapi tetap aja ini yang terbaik," Mingyu menurun kan kepalanya agar tepat berada disamping telinga Tzuyu, "karena ada kamu, itu sudah cukup..." Mingyu kembali ke posisi awalnya, "Tahun depan, baru kita rayain bertiga ya?" Tzuyu menganggukan kepalanya pelan disaat pula pintu lift terbuka dan suaminya mengarahkan kursi roda yang dipakainya kedepan pintu suatu ruangan.

kreekkkkk...

"Surpriseee!!!!!"

***

Maaf banget ini teman-teman kalau endingnya ngegantung lagi, tapi emang author udah komitmen dari awal kalau setiap part dari TMBD bakal hanya berisi 400-500 karakter aja, dan yang paling pentingkan ending dari cerita secara keseluruhan nanti ga gantung kan?? Hehe

x.o.x.o

Teach My beloved DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang