Nenek, Papanya, Mamanya, Mark, Mina, Wonwoo, Sana, Momo dan Eunwoo berada didalam ruangan inap Tzuyu. Wanita itu mendongkak-an kepalanya dan melihat balon-balon yang menghiasi langit-langit kamar berwarna putih. Gadis itu tersenyum, rupanya balon itu adalah balon yang ia pakai untui surprise ulangtahun Mingyu hari ini seharusnya.
Tzuyu menolehkan kepalanya ke arah Mingyu dan kebetulan pula sang suami tengah tersenyum ke arahnya, "ini ide Wonwoo sama Mina" kata Mingyu membuat Tzuyu kembali tertegun.
Jadi semuanya ini kejutan untuknya? Bukan untuk Mingyu yang sedang berulang tahun?
"Yaudah Tzuyu, langsung tidur disini aja, Mama udah siapin yang nyaman buat kamu" Mamanya Tzuyu nampak menepuk tempat tidur pasien yang ada disebelahnya. Mingyu menganggukan kepalanya dan mendorong kursi roda Tzuyu ke arah tempat tidur yang dimaksud itu.
Tak hanya Mingyu, Mina dan Nenekpun terlihat langsung berinisiatif membantu Tzuyu naik ke atas tempat tidur. Tak butuh waktu lama, akhirnya wanita berambut panjang itupun sudah duduk diatas nakas tersebut.
"Mau minum?" Tanya Mingyu pada Tzuyu, namun sang istri hanya membalasnya dengan gelengan kepala.
"Masih sakit Tzu?" Tanya Sana yang kini sudah berdiri disisi kanan Tzuyu, tapi Tzuyu tak membalas pertanyaan itu dan tangannya tiba-tiab terangkat dan diletakannya tepat didepan dada, "disini yang sakit San.."
Wonwoo yang sedari tadi hanya diam berdiri disamping Tuan Chou langsung melirik ke arah Mingyu, seolah ia paham bagaimana perasaan Mingyu saat ini melihat respon istri cantiknya barusan. Pria tampan itu bisa melihat raut wajah datar Mingyu yang sepertinya tengah menyimpan sejuta rasa didalamnya, Siapa sih suami yang tidak terpukul mendengar kabar kepergian 'calon anaknya' ditambah harus menghadapi kedukaan besar yang dialami istrinya?
Jangan salah, pria tak sekuat itu.
***
"Pasti masih belum bisa terima semuanya ya?"
Mingyu menyesap secangkir kopi yang diberikan Mark kepadanya. Semenjak Mingyu menikah dan Mark ditempatkan di gedung lain, kedua sosok ini sudah sangat jarang untuk bertemu.
"Lebih tepatnya, masih belum sadar" jawab Mingyu, pria itu menarik nafasnya panjang lalu kembali menghempaskannya, "Aku kemarin dapat telepon, terus lari kesini, masuk ruang operasi, melihat gambar ini, habis itu operasi, mengurus hal ini-itu, dan sekarang sudah disini" Mingyu mengeluarkan sebuah gambar hasil USG kemarin dan memeprlihatkannya kepada Mark.
"Bahkan aku lupa bagaimana ceritanya bisa pakai baju ini" Mark mengalihkan pandangannya dari foto ditangannya kearah pakaian Mingyu hari ini.
"Jangan pernah salahin siapapun soal semua ini, Gyu"
"Gak akan Mark, semuanya ini udah diatur Tuhan pasti" Mingyu memutar-mutarkan jarinya di bibir cangkir kopinya, "Aku dan Tzuyu belum layak jadi orangtua" tutur Mingyu lagi.
Mark tersenyum penuh arti dan mengangguk-anggukan kepalanya pelan, ia menepuk bahu Mingyu sekali membuat pria tinggi itu sedikit tersentak, "Gak salah Papa milih kamu buat jadi pendamping hidup anaknya. Tzuyu bener-bener beruntung punya suami kaya kamu Gyu!"
"Kita sama-sama beruntung" pukas Mingyu langsung.
"Yaudah, gua ke atas dulu ya... nanti gua kesini lagi" Mingyu menganggukan kepalanya seraya Mark berlalu.
Setelah kepergian Mark, Mingyu benar-benar sendirian dimeja ini sekalipun banyak orang berlalu-lalang di area ini. Pikirannya kembali melayang-layang, namun jika ditanya apa yang dipikirkannya? Dia sendiripun tidak tahu.
"Mahhh... Anak aku udah lahir!"
"Selamat ya Sayangg..."
Mingyu berbalik badan ketika mendengar teriakan yang mendominasi ruangan ini. Mata indahnya seketika menangkap sosok Pria seusianya tengah memeluk wanita paruh baya dengan rambut mulai memutih dan menuntun wanita itu menuju ruangan dimana kemarin Tzuyu ada didalamnya. Tak hanya sampai situ, saat pria itu membuka pintu ruangan, secara samar Mingyu bisa mendengar suara tangisan bayi dari dalam sana.
Tanpa Mingyu sadari pula, bahwa dari kejauhan Tuan Chou tengah memeperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach My beloved Daughter
FanfictionTuan Chou sudah tak habis pikir dengan kelakuan putri sematawayangnya Chou Tzuyu. Gadis penyuka dunia malam ini senang sekali menghambur-hamburkan uang dan tak tumbuh sebagai gadis pada umumnya yang biasanya memiliki jiwa keibuan seiring bertambah u...