"Gyu..."
Tzuyu berjalan memasuki kamar mereka, sementara sang suami masih asik bergelut dibawah selimut dengan bantal gulingnya. "Mingyu, bangun.." Tzuyu kembali bersuara sembari mendudukan tubuhnya dipinggir tempat tidur, tepatnya disamping Mingyu.
"Hari ini kan hari libur sayang..."
"Hwain mau dateng hari ini" Mingyu sontak membuka matanya lebar dan mengubah posisi tubuhnya yang tadi tengkurep menjadi terlentang menatap wajah cantik Tzuyu. "Mau ngapain?" Tanya Mingyu langsung
"Katanya mau rapiin barang-barangnya, rumahnya udah selesai renov soalnya" Mingyu menguap lebar dan mengangguk sembari mengucek-kucek matanya, "kirain Mamanya mau nampar aku lagi"
"Unchh... kasian yang kemarin ditampar, sakit ya?" Mingyu tersenyum kecil saat tangan Tzuyu mengusap-usap pipinya yang bernasib malang beberapa hari yang lalu, "Enggak lah, rahang cowok itu emang tercipta untuk kuat ditampar kan?" Tzuyu mengerutkan keningnya dan tertawa, "ngomong apa si? Yaudah bangun ah.. bantuin aku jemur pakaian!"
"Tadi emangnya kamu bangun jam berapa?"
"Jam 5 pagi"
"Pagi banget!" Mingyu mengusap-usap pundak Tzuyu pelan sembari keduanya turun dari tempat tidur dan Mingyu melipat selimutnya serta merapikan bantal-bantal mereka yang berantakan.
***
Tzuyu nampak berjalan melewati kamar dimana Hwain dulu tempati. Wanita itu terdiam sebentar lalu tiba-tiba melirik jam dinding yang ada disebrang ruangan, waktu menunjukan pukul 2 siang dan Hwain beserta Bibinya akan datang jam 4 sore nanti. Mata Tzuyupun beralih pula ke arah pintu kamarnya dimana dia tau Mingyu sedang mandi didalam.
Apakah tindakannya saat ini aman?
Tanpa berfikir panjang, iapun langsung membuka pintu kamar tersebut dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Sejauh ini tidak ada yang aneh atau mencurigakan. Bahkan diatas meja rias ataupun meja-meja lain diruangan itu tidak ada buku harian atau hal-hal yang akan memberi petunjuk pada Tzuyu.
Menyerah, akhirnya istri dari Kim Mingyu itupun memutuskan untuk berbalik badan untuk meninggalkan ruangan.
"Wuaw!"
Tzuyu seketika tergelonjak ketika melihat macam pakaian Hwain yang digantung dibalik pintu kamar. Pakaian biasa saja sebenarnya, tapi Tzuyu cukup terkejut karena semua pakaian itu terlihat minim, bahkan super minim. Jadi, pakaian ini yang selalu Hwain pakai selama Tzuyu tidak ada?
"Eh... kirain Hwain udah dateng!"
Tzuyu sontak menahan badan besar Mingyu yang sudah rapi dengan kaos polos berwarna putih yang melekat sempurna pada tubuh indahnya serta celana training warna hitam panjang. "Ciee buka-buka kamar Hwain, kamu ketemu apa? buku diary dia ya?"
"Ish! bisa diem gak!" Muka Tzuyu sudah memerah malu karena ketahuan Mingyu, tapi Mingyu yang menyadari hal itu hanya berpura-pura tak sadar dan terdiam karena Tzuyu menahan tubuhnya didepan pintu kamar, "Ini kan rumah aku juga... masa aku dilarang-larang?" Mingyu sepertinya tak bisa berhenti bersuara.
"Gyu, waktu kamu cuman berduaan sama Hwain... dia suka pake baju yang sexy-sexy gitu gak?" Mingyu mengerutkan keningnya menatap Tzuyu heran dan menaikan kedua bahunya bingung, "Pengertian sexy kaya gimana nih?" tanya Mingyu balik, "..kamu pake kaos oblong begini aja menurut aku udah Sexy" Tzuyu tertawa mendengar perkataan Mingyu barusan.
"Kamu tambah lama kena tampar lagi nih ya kalo bercanda mulu hahaha" tawa Tzuyu membuat Mingyu ikut tertawa, "Baju yang terbuka gitu loh Gyu... yang tanpa lengan, terus ketat, terus..."
"Iya, bajunya dia emang kaya gitu kan?"
"Terus? Kamu beneran gak tergoda sama dia?"
"Enggak"
"bohong!"
"Sumpah deh"
"Ih, kamu gak normal ya?"
"Kalo gak normal... masa kemaren kita..." Mingyu meletakan kedua tangannya dibelakang pinggang Tzuyu sembari menaikan sebelah alisnya menggoda sang istri sehingga Tzuyu kembali tertawa dan memukul bahu pria itu pelan, "Ngapain mikirin cewek lain si? kalau kita sendiri udah ada yang bisa dipikirin?"
"hah? Maksudnya? aku gak ngerti"
"Makanya dulu pas sekolah tuh belajar, jangan cuman sampe gerbang doang!"
"Ihh... sombong banget sih yang pinter!"
"Semoga anak kita pinter kaya aku yaa" Tzuyu mengeritkan keningnya bingung karena tiba-tiba Mingyu membahas hal ini, "tapi cantik kayak aku ya?" balas Tzuyu yang diangguki Mingyu, "pokoknya harus kaya aku banget lah! Aku kan paket lengkap? ya gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach My beloved Daughter
FanfictionTuan Chou sudah tak habis pikir dengan kelakuan putri sematawayangnya Chou Tzuyu. Gadis penyuka dunia malam ini senang sekali menghambur-hamburkan uang dan tak tumbuh sebagai gadis pada umumnya yang biasanya memiliki jiwa keibuan seiring bertambah u...