31.

1.5K 136 8
                                    

    "Mamaku... dia orang yang penyayang, sebelas-duabelas dengan Nenek. Dia selalu menyiapkanku sarapan setiap pagi, memelukku kalau aku menangis, membuatkan susu setiap malam setelah aku belajar. Kalau dari penampilan.. penampilannya sangat sederhana, dia jarang menggunakan make up.. tapi sekalinya dia pakai make up.. aku langsung menobatkannya sebagai wanita tercantik yang pernah kutemui dikehidupanku" Tzuyu tersenyum mendengarnya.

     "kalau sekarang si, kamu.." Mingyu menyentuh dagu Tzuyu dan mencubitnya pelan.

     "Kalau papa kamu?"

     "Papa? dia orang yang tegas.. dia hampir tak pernah bercanda denganku. Tapi aku pernah melihat dia bercanda sama Mama diruang tamu dan itu adalah pemandangan yang sangat amat indah. Papa sangat sayang dengan keluarga, aku tau itu." Mingyu tersenyum sembari membayangkan sosok ayahnya.

     "aku pernah melihat foto ayahmu saat berkunjung kerumah nenek kemarin" kata Tzuyu yang diangguki oleh Mingyu.

     "Aku mau seperti dia.." kata Mingyu tiba-tiba

     "Kamu sama seperti dia menurutku, kalian sama-sama tinggi, kalian orang yang tegas, sayang dengan keluarga, hanya saja kamu lebih sering bercanda.." Mingyu terkekeh pelan diikuti Tzuyu, "..anak kamu nanti pasti ingin juga sepertimu" sambung Tzuyu.

     "Anak kita" ralat Mingyu cepat.

     "Wuah.. aku akan memiliki anak kecil? Wuaw.. benar-benar tak terbayangkan" kata Tzuyu sembari berpura-pura sedang menggendong bayi membuat Mingyu tersenyum melihatnya, "..aku belum pantas" kata Tzuyu lagi.

     "Jadi aku harus nunggu sampai kamu merasa pantas?" tanya Mingyu yang diangguk cepat oleh Tzuyu.

     Mingyu memalingkah wajahnya dan tertawa kecil, "aku gak mau nungguin sampai kamu pantas" ucap Pria itu dengan aura dinginnya. Tzuyu terdiam mendengar ucapan Mingyu, fikirannya melayang entah kemana memikirkan bila ia akan menjadi seorang ibu, merawat diri sendiri saja ia masih kelabakan, apalagi mengurus anak.

      Tzuyu melirik tangannya yang tiba-tiba digenggam oleh Mingyu, pria itu kini menatapnya lekat... namun bagi Tzuyu itu adalah tatapan kasih sayang, "kamu punya aku, semuanya akan menjadi pantas seiring berjalannya waktu" Tzuyu melihat Mingyu mengusap-usap tangannya menggunakan jempol tangan Mingyu pelan, wanita itu tersenyum.

      "Iya, aku tahu"

***

Hari ini Tzuyu pulang sedikit kebih sore dibanding biasanya, wanita itu nampak mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi sang suami untuk menjemputnya, tapi sayang Mingyu tak kunjung menjawab panggilannya membuat Tzuyu bertanya-tanya.

"Pulang sama siapa Tzu?" tanya Mina sembari menggendong anak laki-lakinya yang sudah berusia satu tahun. Tzuyu tersenyum, "lagi nelepon Mingyu.. tapi gak diangkat-angkat nih" ucap Tzuyu sembari mengusap pipi Rino --anaknya Mina-- pelan.

"Mingyu? bukannya dia ada rapat ya? tadi Wonwoo si bilangnya gitu" Tzuyu mengerutkan keningnya sebentar lalu mengangguk paham, "yaudah kamu biar diantar sama Wonwoo aja.. aku bawa mobil sendiri soalnya tadi" kata Mina.

"hah? ga enak ah.."

"ga enak sama siapa? Mingyu?"

"bukan.."

"sama aku? yaampun Tzu.. santai aja kali, kamu kaya lagi ngomong sama orang lain aja!" Tzuyu tersenyum mendengar jawaban Mina, "seriusan deh gapapa.. tadi juga aku udah bilang ke Wonwoo kalau kamu dianter dia aja semisalnya suami kamu gak bisa"

Tzuyu terdiam sebentar nampak berfikir, "oke deh.. aku duluan ya"

Mina tersenyum dan mengangkat tangan kanan Rino untuk melambai ke arah Tzuyu, "dadah tante.." kata Mina dengan suara dibuat selucu mungkin yang dibalas dengan lambaian tangan Tzuyu pula.

***

Kali ini Tzuyu dan Wonwoo tengah berada di perjalanan menuju rumah Tzuyu dan Mingyu, dan moment ini adalah pertama kalinya Tzuyu maupun Wonwoo untuk berinteraksi setelah sekian lama mereka hanya bertemu muka saja di beberapa acara.

"Apa saya perlu perkenalkan diri lagi sekarang?" tanya Wonwoo disertai tawa kecilnya membuat Tzuyu ikut tersenyum, "Tidak perlu sepertinya, saya sudah mendengar banyak hal tentang anda dari suami saya" jawab Tzuyu sopan.

"Kalau begitu sama, saya juga sudah banyak mendengar tentang anda dari Mingyu maupun Mina" Tzuyu menganggukan kepalanya paham.

"Wuah, saya masih ga nyangka kalau teman lama saya itu bisa menikah sekarang.." Tzuyu kembali tersenyum mendengarnya, "Nyonya Kim, boleh saja bercerita sesuatu?"

Tzuyu menganggukan kepalanya cepat

"tentu saja"

***

Halo semuanya.
Mohon maaf sebelumnya.
Setelah part ini...
Author bakalan hiatus 😢😢
.
.
Kondisi tubuh author lagi turun drastis bgt, sbnernyapun ini lagi gaboleh main hape.. jadi ini nyuri2 waktu.
Buat yang nanya kapan author balik lagi, author jg blm bisa pastiin.. jadi maaf banget yaaa 😢😢.

jangan lupa vomment! xoxo

Teach My beloved DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang