56.

1.3K 134 6
                                    

Mingyu terlihat berjalan masuk kediaman keluarga Chou bersama Nayeon membuat Nyonya Chou yang tengah mengobrol dengan sepupu-sepupunya sontak panik karena tatapan semua orang terlihat mulai mencibir menantunya itu.

Yang benar saja, masalah Mingyu dengan Hwain saja masih menyisakan tanda tanya besar dimata mereka, dan sekarang pria itu sudah membawa gadis lain ke rumah ini.

"Mingyu!"

Tzuyu nampak berlari kecil menuruni anak tangga rumahnya dan menghampiri Mingyu serta Nayeon. Wanita itu nampek memeluk Nayeon membuat Mingyu sontak menatapnya dengan tatapan kok-kamu-ga-peluk-aku? Sementara yang ditatap hanya bisa tersenyum meledek kepada sang suami dan melepaskan pelukannya dengan Nayeon.

Nyonya Chou tersenyum melihat interaksi hangat antara anaknya dengan menantu dan sekertaris pribadi menantunya itu. Apalagi baju Tzuyu yang berwarna putih nampak senada dengan apa yang dikenakan Mingyu. "Itu siapa?" Tanya Tante dari Nyonya Chou yang terlihat asik menikmati camilan sedari tadi.

"Sekertarisnya Mingyu" jawab Nyonya Chou langsung.

Tak lama kemudian terlihat Tzuyu mengarahkan sebuah tempat dilantai atas dan Mingyu langsung berjalan kesana diikuti Nayeon dibelakangnya sementara anak sematawayangnya itu berjalan ke arah dapur.

***

"Ayo makan malam dulu"

Mingyu terlihat langsung bangkit berdiri dari posisi duduknya yang lesehan diatas lantai beralaskan karpet beludru di ruang keluarga lantai atas. "Ayo Nayeon.." ajak Tzuyu lagi membuat Mingyu sontak tersenyum karena istri dan sekertarisnya itu bisa terlihat akrab sekarang.

"Aduh, saya canggung Tzu.. kayaknya saya disini aja, tadi juga udah kenyang kok makan kue-kuenya"

"Ayoo ikut aja, biasanya mertua saya bikin stok makanan banyak.. sayang kalau kebuang-buang" ujar Mingyu yang diangguki oleh Tzuyu, "i-iya Pak, Bu" akhirnya Nayeon mengikuti langkah kaki sepasang suami istri itu kelantai bawah.

***

Suasana makan malam keluarga tersebut terlihat berjalan dengan tentram. Sudah tradisi bahwa semua orang yang datang akan makan disatu meja yang tersusun panjang agar suasana keakraban semakin terasa. Seperti saat ini dimana Mingyu duduk bersebelahan dengan Tzuyu dan Nayeon duduk disebelah Tzuyu dan Mingyu duduk disebelah tuan Chou serta dilanjut dengan Nyonya Chou disebelahnya.

"Makan malam kali ini sungguh luar biasa ya.." pamah Tzuyu alias adik dari Mamanya Tzuyu nampak membuka suara untuk memecahkan keheningan yang ada. "Sudah lama kita tidak seperti ini, terakhir saat Mingyu dan Tzuyu tunangan..." Mingyu menoleh kepada Tzuyu dan tersenyum mengingat bagaimana dulu saat acara makan malam ia dan Tzuyu hanya bisa saling diam dan menyikut satu sama lain ketika sedang makan karena tangan Mingyu yang kidal.

"Dulu kelihatannya masih canggung, tapi sekarang sudah kelihatan lebih romantis ya?" Tzuyu tersenyum begitupun Nayeon yang duduk disebelahnya nan tengah berusaha berbaur dengan suasana hangat ini.

Ketika semuanya sibuk melontarkan kalimat pujian pada pasangan muda itu, Nyonya Chou nampak fokus kepada Hwain dan ibunya yang tepat duduk didepannya. Keponakannya itu terlihat sibuk dengan makanannya sendiri sementara sang adik terlihat tersenyum menatap Mingyu dengan tatapan ularnya.

"Oh ya, bagaimana dengan kandungan Hwain?" Celoteh salah satu diantara mereka.

Sontak suasana penuh canda tadi seketika menjadi kembali kaku meninggalkan Hwain yang tengah gelagapan dan menatap sang Mama yang menjadi tumpuannya saat ini. Mingyu yang tadinya terlihat asik berguraupun nampak berdehem pelan dan melirik ke arah Tzuyu yang memasang wajah biasa saja seolah tak ada apa-apa yang terjadi.

"Kami sudah membahasnya dengan Mingyu, dan  Mingyu sudah menyetujuinya"

Nayeon nan tengah menikmati makan malamnya sontak menolehkan pandangannya kepada sang atasan dengan tatapan bertanya-tanya karena tak mengerti akan apa yang terjadi. Ada apa dengan Mingyu dan Hwain?

"Benar Mingyu? Kamu bapak dari anaknya Hwain?"

Mingyu menoleh kepada Hwain dan memasang tatapan tajamnya pada gadis tersebut.

"Diemin aja" bisik Tzuyu kepada Mingyu membuat pria itu terdiam dan kembali fokus pada makan malamnya. Sejujurnya Mingyu hanya takut perasaan Tzuyu terluka disini, tapi jika Tzuyu sendiri menunjukan bahwa ia baik-baik saja, maka Mingyupun akan begitu.

Teach My beloved DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang