First

5K 214 8
                                    

Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN

Ini adalah harinya..
Hari dimana kepahitan itu memuncak. Yaa, hari ini adalah hari pernikahannya, lelaki yang selama ini mengisi hariku, menenangkanku, selalu mendengarkanku aaaah dia segalanya bagiku.

Hari ini, aku dan ketiga temanku Caca, Karin dan Tira akan mengunjungi rumah Ali (tapi biasa ku sebut kak Ali) untuk menyaksikan akad nikahnya.

"ta, lo baik baik aja kan?" tanya Caca mengagetkanku. "i.... iya baik kok, kenapa lo nanya gitu?" aku balik bertanya kikuk. "abisnya dari tadi lo bengong aja si" kini giliran Tira yang bicara. "ah masasi? Udah ah ayo kita berangkat nanti ngga keburu lagi ke nikahannya kak Ali"

Kami berempat pun menuju rumah kak Ali, dan setibanya disana sudah banyak tamu undangan yang hadir tapi sepertinya acara belum dimulai. Teman temanku menatapku iba saat aku tiba tiba menitikan air mata. "yakin lo baik baik aja? Kita ngerti kok perasaan lo, kalo lo mau kita bisa pulang lagi. Ayo ta?" tanya Karin. "hahaha.. Karin apaansi gue pengen liat sahabat gue ngucapin ijab qabul, sesekali liat dia serius dikit" jawabku sambil memaksakan tawa agar terlihat baik baik saja, yaa itu semua fake, palsu. Dan suatu yang palsu itu tidak menyenangkan, sungguh.

Teman temanku mengetahui aku menyukai kak Ali, maka dari itu mungkin mereka juga mengerti perasaanku saat ini. Karena aku tidak bisa menyembunyikan apapun pada sahabatku.

Beberapa lama berselang, kak Ali tiba tiba keluar dari ruangannya dan menghampiriku. Tentu saja aku sangat terkejut, karena yang kutahu dia sedang berada di ruangan khusus untuk mempelai lakilaki. Dia menarik tanganku dan membawaku kebelakang. Suasana di belakang saat nyaman terlebih kolam renang yang membuat sejuk juga rumput rumput hijau yang damai.

"ada apa kak?" tanyaku memulai pembicaraan. "kakak pengen batalin ini semua ta" jawabnya yang tentu saja mengagetkanku. "apa? Aku nggk salah denger kak? Ada apa sampe harus batal?" tanyaku "rasanya, bukan dia yang selama ini ada dalam jawaban istikharah kakak. Kakak juga heran kenapa baru sekarang kakak menyadari itu". Aku tak tau harus senang atau sedih mendengar keinginannya tapi yang jelas aku melihat kebimbangan di wajah kak Ali.

"kamu bakal dukung kakak apapun keputusan kakak kan, ta?" pertanyaan itu membuatku sadar dari lamunanku. "eu euu apapun itu jika memang menurut kakak baik, lakukanlah kak asalkan kakak bisa pastikan tidak akan ada penyesalan" ucapku sambil tersenyum menenangkan. Dia membalas senyumanku dengan senyuman khasnya yang manis dan begitu menjadi candu bagi mataku. Astagfirullah dia bukan mahramku.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Bismillah, pendek aja dulu ya buat permulaan.
Semoga kalian suka, jangan lupa vote juga berikan komentar😊

                                   Ig : dewycinta_

Kujaga Cinta Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang