Deta yang baru saja menerima telepon dari Ali tampak sangat senang sekaligus bingung. Begitu jahatnya ia setelah menolak seorang lelaki lalu dilamar secara resmi oleh lelaki lain.
Tapi itulah hidup, selalu ada pilihan didalamnya. Dan inilah pilihan Deta.
Deta melangkah gontai menuju kamar sang Ibu, berniat untuk memberitahukan tujuan Ali.
Tukk.. Tukk..
"Masuk nak"
"Ibu belum tidur?"
"Belum. Ibu masih nonton tuh" Ibu mengarahkan wajahnya kearah televisi yang sedang menayangkan berita politik.
"Hm, Deta ganggu bu?"
Ibu menoleh, "Dulu aja kamu nangis tengah malem pas Ibu udah tidur ngga Ibu sebut ganggu"
Deta tersenyum.
"Kak Ali dan keluarganya mau dateng besok bu"
Ibu tersenyum dan mengelus puncak kepala Deta, "Kamu udah ada jawaban?"
Deta mengangguk pasti, "Udah bu, Deta yakin sama pilihan ini"
"Alhamdulillah, kalau begitu sekarang kamu istirahat sana, jangan lupa terus minta petunjuk dari Allah ya"
"Iya bu, kalau gitu Deta istirahat dulu, Ibu juga ya. Selamat tidur Ibu" Deta mengecup sang Ibu penuh kasih.
"Iya anak Ibu" Ibu membalas dengan pelukan hangat.
Senyumnya tak bisa lepas saat melihat putri sulungnya menjauh dan keluar dari kamarnya.
Mengenai Ali dan Keluarga yang akan datang, Ibu bahkan sudah tahu.
Tadi pagi saat Deta dan Ali sibuk memperbaiki saluran air, Martha, Mamah Ali datang kerumah mereka tanpa disadari oleh kedua muda-mudi itu.
Beliau berbicara mengenai niat baiknya untuk melamar Deta esok hari, bahkan seluruh dekorasi dan gaun untuk acara besok sudah disiapkan dengan baik. Deta dan Keluarga hanya tinggal menikmati acaranya.
Tak berhenti Ibu mengucap syukur akan nikmat yang telah Allah berikan. Laki-laki sholeh yang sangat menyayangi dan menghormati Deta tak lama lagi akan menjadi menantunya.
Senyuman seolah tak mau pergi dari wajah teduhnya.
~
Deta yang baru tiba dikamarnya menutup pintu dengan perlahan, kebahagiaan seolah menguasai dirinya saat ini. Terbukti dengan senyuman, bahkan tawa kecil yang tengah menghiasi wajah cantiknya.
Sebelumnya Deta merasa ragu untuk menerima Ali kembali, tapi kini hatinya telah siap dengan semua resiko yang harus dia hadapi dengan memutuskan hal ini.
Sekilas Deta melirik kearah jendela kamarnya yang sudah tertutup rapat dibalut gorden polos berwarna merah muda.
Ingatan masa lalu kembali menghampirinya.
Deta sedang tertidur pulas saat seseorang meneriakkan namanya dari luar sana.
"De, tolong bukain pintunya sebentar dong" teriak lelaki bernama Ali.
"Ada apa Kak?" Deta mencondongkan tubuhnya kebawah dari jendela kamarnya.
"Ini Kakak bawain Kurma sama Air Zamzam oleh-oleh dari Mamah"
"Kenapa ngga besok aja? Ini udah malem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Spiritüel[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...