Astagfirullah

2.3K 151 2
                                    

"Ali cocok sama kamu"

Aku seakan bungkam seribu bahasa.

"Lah ngapain malah melongo gitu ari kamu?" ucapan nenek mengagetkanku. Ya, nenekku memang kadang berbicara dengan nada Sunda yang kental.

"Ish nenek apaan coba main cocok cocokin gitu" aku mengerucutkan bibirku.

"anak perawan ga boleh cemberut gitu, nanti gaada yang mau kumaha gera" lagi lagi bahasa nenekku campur aduk seperti gado gado.

"udah ah nek, Deta mau ke kamar mau ganti baju mau tidur mau mimpi" jawabku sambil mencium pipinya.

~

Malam masih gelap menerawang, cahaya pun belum menampak kan dirinya. Hanya dingin angin malam yang memasuki celah celah kamarku menusuk hingga ke tulang.

Ini masih sangat larut tapi aku terbiasa bangun untuk melaksanakan Qiyamul Lail. Setelah selesai sholat Tahajud aku membaca Al Qur'an hingga waktu Shubuh tiba.

Aku tidak berangkat ke kampus, karena hari ini dan besok aku tidak ada jadwal kuliah. Dan aku bisa seharian membantu Ibu dirumah.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara pintu diketuk terdengar. Tapi siapa yang datang sepagi ini. Aku berjalan mendekati pintu, suara ketukan itu menghentikanku yang akan melangkah ke dapur untuk memasak sarapan.

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh"

Lelaki itu mengucapkan salam setelah aku membukakan pintu, ya lelaki itu. Kak Ali.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarrakatuh, ngapain pagi pagi gini bertamu ke rumah orang?" jawabku ketus.

Aku tahu sebenarnya tidak sopan menyambut tamu seperti itu, yang kulakukan saat ini hanyalah gurauan yang biasa kami lakukan.

"tuh ya kebiasaan, ada tamu itu disambut dengan baik bukannya di ketusin kayak gitu" dia mendengus.

"silahkan masuk kakak" jawabku seraya tersenyum lebar yang terkesan dipaksakan.

"nah gitu dong, itu baru ade cantiknya kakak" kak Ali pun tersenyum lebar tapi sepertinya terpaksa sama sepertiku.

"Ibu sma Nenek ada de?"

"ada, tunggu sebentar aku panggilin. Kakak duduk dulu aja disitu" ucapku sopan.

Aku telah turun dari tangga bersama Ibu dan Nenek. Entah mengapa kak Ali ingin bertemu dengan Ibu juga Nenek, biasanya bila ingin bertemu dia tinggal memanggil sendiri saja.

Kak Ali menyalami tangan Ibu dan Nenek setelah mengucapkan salam. Lalu kami sama sama duduk diruang keluargaku ini.

"Bu, Nek, Mamah ngundang Ibu sekeluarga buat makan malam dirumah Ali, Ibu sma Nenek mau kan?" pinta kak Ali.

"boleh nak Ali, kapan makan malamnya?" tanya Ibu.

"malam ini bu, Mamah juga mohon maaf soalnya ga bisa ngundang Ibu sma Nenek secara langsung" jelas kak Ali.

"iya gapapa, InShaa Allah Ibu sekeluarga datang"

~

Aku tengah menatap lemari pakaianku, rasanya sudah semua gamis aku coba dan belum ada yang cocok menurutku.

"arghh bagaimana ini, sebentar lagi aku harus berangkat tapi aku belum juga siap. Aku harus terlihat menawan didepan mamah nya kak Ali. Eh, Astagfirullah aku ini apa apaan, untuk apa aku terlihat menawan hanya untuk penilaian dari sesama makhluk. Sudahlah aku pakai yang nyaman saja" aku berbicara sendiri.

"Detaaaa..."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Maaf baru update, lagi sibuk sibuknya hhee. Jangan lupa vote klo bisa comment juga yaa♡♡

Kujaga Cinta Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang