Cerita Lama

2.8K 139 8
                                    

Deta POV

Entah kenapa sejak pertemuanku dengan Azzam kemarin aku jadi sering sekali bertemu dengannya. Seperti sekarang ini, aku sedang duduk dikantin dan tiba tiba Azzam datang lalu duduk didalam satu meja bersamaku. Oh ayolah dia memang tidak pernah bisa mengerti aku.

"Eh zam? Ko?"

"Assalamu'alaikum cantik" Azzam memotong ucapanku.

"Wa'alaikumsalam" jawabku.

"Kamu mau bilang apa?"

"Eu engga ko zam gapapa" sebenarnya aku ingin sekali mengusirnya dari mejaku tapi keadaan tidak memungkinkan karena saat ini kantin sedang penuh sekali, mana mungkin aku tega membiarkan orang lain makan dilantai sementara aku dimeja.

"Sendirian aja? Mana pacar kamu?" tanya Azzam.

"zam, kamu kan udah tau aku gaakan pacaran" jawabku tegas.

"Aku ngetes doang ko. Terus kamu belum nikah?" pertanyaan yang sungguh mengagetkanku.

"Belum, buat apa kamu tanya kaya gitu?"

"Tanya aja"

"Liat deh" ucapnya sambil memperlihatkan foto kami saat kami masih berpacaran.

"Kamu masih ingetkan?" lanjutnya.

"Iya, tapi buat apa kamu masih simpen foto itu zam?" tanyaku.

"Biar kamu selalu ikut kemanapun aku pergi, kamu pernah bilang kan kalo kamu mau kita terus sama sama? Sampe akhirnya kamu sendiri yang ninggalin aku"

"zam itukan dulu, sekarang semuanya udah beda. Lagipula aku ninggalin kamu bukan tanpa alasan, aku pengen kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi"

"Tapi ta, kamu gatau kan aku selama ini kaya gimana? Aku sedih ta kamu ninggalin aku. Kamu cinta pertama aku dan aku juga pengen kamu jadi cinta terakhir aku. Tapi sebelum itu terjadi, kamu malah ninggalin aku dengan penderitaan yang berat" mata Azzam terlihat berkaca kaca.

"Astagfirullah zam, jadi selama ini kamu belum ngerti? Aku ninggalin kamu karena aku pengen kamu bisa lebih dekat sama pencipta kamu bukannya cuma mikirin urusan duniawi. Bukan cinta yang seperti itu yang aku mau zam, itu cinta yang salah atau bahkan itu bukan cinta namanya tapi nafsu" hatiku sangat sakit saat mengatakan itu.

"Tapi aku sayang tulus sama kamu ta, apa kamu ngga ngerasa selama ini? Aku masih sayang sama kamu dan selamanya akan begitu. Percaya sama aku ta" Azzam berusaha meyakinkanku.

"Kalo kamu sayang sama aku, lakukan apa yang seharusnya seorang muslim lakukan. Kewajiban untuk diri kamu sendiri aja sering kamu abaikan apalagi aku yang cuma orang lain"

"Kapan kita bisa kaya dulu lagi ta?"

"Aku rasa ini gaperlu kita bahas zam, terimakasih Assalamu'alaikum" aku berdiri dari dudukku lalu pergi meninggalkan Azzam yang masih saja memanggilku.

Aku tak habis pikir, ternyata Azzam masih sama seperti dulu. Bahkan setelah beberapa tahun lamanya.

Dia masih keras kepala, dan itu yang tidak aku suka darinya.

Sekilas terlintas cerita lama antara aku dan dia, Azzam.

Dulu saat kami masih duduk di bangku SMA kami bersahabat dengan baik. Dia selalu ada disaat aku membutuhkannya, hingga pada suatu saat kami saling jatuh Cinta.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa vote dan comment nya ya♡♡

Kujaga Cinta Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang