Siang ini begitu terik, belum lagi ada suara aneh yang menggangguku, argh itu suara perutku. Kini aku tengah berjalan di koridor kampus bersama sepupu ku Lina (biasa kupanggil mba Lina) umur kami memang hanya terpaut oleh hari, tapi aku memanggilnya mba sebagai rasa hormatku kepada seorang kakak sepupu.
"kita mau kemana nih?" tanya seorang akhwat yang memakai gamis yang tampak serasi dengan khimar panjang berwarna biru cerah. Ya, dia adalah mba Lina sepupuku. Aku hanya mengarahkan dagu ku ke arah kantin. Kami memang jarang sekali berjalan dikampus bersama seperti ini mengingat kami beda jurusan dan tentunya akan beda mata dan jam kuliah pula.
Suatu kebetulan kami sama sama memiliki jam kosong di waktu makan siang seperti ini. Biasanya aku makan siang bersama ketiga sahabatku, tetapi bila sudah bersama mba Lina aku hanya akan fokus untuk menceritakan semua hal padanya daripada kepada sahabatku, karena sejak SMA kami dikenal sebagai anak kembar karena katanya wajah kami yang mirip juga kami selalu berdua kemana mana. Kami harus memanfaatkan waktu ini untuk bercerita, karena sebentar lagi aku ada mata kuliah.
Tak terasa sudah sampai di kantin kampus, suasana disana tampak lengang tak seperti biasanya yang membuatku selalu berdesakan. Namun tunggu, sepertinya ada yang melambaikan tangannya ke arah kami. Aku menyipitkan mataku untuk memperjelas karena jaraknya sangat jauh dari tempat kami berdiri sekarang. Dan aku tersentak ternyata dia adalah
"kak Ali?" aku bertanya pada diri sendiri. "bagaimana bisa kak Ali ada disini?" gumamku sangat pelan bahkan mungkin gamis dan khimar panjang berwarna merah muda ku ini tidak dapat mendengarnya. Oh mana mungkin mereka dapat mendengar, bukankah mereka benda mati? Sepertinya kehadiran kak Ali disini malah membuat pikiranku kacau kemana mana.
"ta, ayo kesana. Tuh kak Ali udab dadah dadah mulu dari tadi, kasian pegel anak orang" mba Lina mengagetkanku.
"ah iya ayo mba"
Kamipun sudah duduk bertiga dalam satu meja di kantin yang letaknya sangat nyaman yaitu disamping jendela besar yang memperlihatkan semua sisi kampus dari sini. Kantin kampusku memang berada dilantai 4 lantai paling atas dikampus ku.
"Deta Anastasha, tadi katanya laper kok malah diem aja gtu si?" mba Lina membuka suara.
"ini aku lagi mikir mau makan apa mba" aku mengelak, padahal aku jelas jelas masih kaget akan kehadiran kak Ali. Mau apa coba dia kesini?
"biasa Lin, dia lagi mengagumi ketampanan kakak" kak Ali dengan PD nya bicara.
"apaan si kak?" aku mendengus, "aku mau minum aja deh mba" sejak melihat kak Ali tadi rasa laparku memang sudah hilang berganti menjadi rasa penasaran.
Mba Lina pun memesankan minuman untuk kami bertiga. Tak lama pesanan kami pun tiba. Hening menyelimuti kami bertiga. Kak Ali sedang fokus ke minumannya sementara mba Lina fokus ke gadget di tangannya. Sementara aku? Aku malah masih bertanya tanya.
Aku melirik jam ditanganku, 30 menit lagi mata kuliahku akan dimulai. Tadinya aku ingin bercerita banyak dengan mba Lina, tapi niat itu pupus sudah karena tak mungkin aku menceritakan hal yang terjadi di taman kemarin bersama kak Ali disini sementara kak Ali ada bersama kami.
"kemaren mamah bawa perempuan cantik ke rumah"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mau ngucapin terimakasih banyak buat yang udah masukin cerita saya ke reading listnya, jangan lupa vote juga yaa💕
Bantu semangatin dengan kasih vote, kalo perlu komentar juga😂 maaf kalo ceritanya agak absurd atau mungkin sangat absurd, maklum masih pemula😂
-thanksthanks♡♡♡♡
![](https://img.wattpad.com/cover/114541383-288-k22823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Spiritual[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...