Keesokan harinya aku masih berdiam diri dirumah karena ini masih hari liburku. Semalaman sejak pulang dari rumah kak Ali aku tidak bisa tidur dan akhirnya sekarang setelah Qiyamul lail aku kembali mengantuk dan berniat untuk tidur karena kepalaku terasa berat sekali. Namun ketukan pintu kembali mengusir rasa kantukku dan akupun membuka pintu kamarku.
"udah bangun sayang?" suara lembut Ibu menyambgut dibalik pintu.
"eh Ibu, udah bu. Ada apa? Ga biasanya Ibu ke kamar Deta sepagi ini" tanyaku.
"Ibu mau ngasih baju ini" jawab Ibu sambil menyodorkan gaun panjang dengan setelah kerudung panjang pula.
Sangat indah.
"Ini buat siapa bu? Bagus banget" tanyaku lebih penasaran dari sebelumnya.
"kamu nanti abis mandi pake ini aja ya, kita ada acara penting" kata Ibu sambil mengalih tangankan gaun indah itu ketanganku.
"Ibu sayang sama kamu" ucap Ibu lembut sambil mencium keningku, belum sempat aku menjawab Ibu langsung menutup kembali pintu kamarku dan meninggalkan ku yang terheran heran didalam.
"Ibu ga biasa kaya gini" ucapku sendiri.
Tak lama aku sudah tersenyum sendiri didepan cermin melihat diriku dengan gaun indah ditanganku ini. Aku jadi tak sabar ingin mengenakan gaun ini. Tapi senyumku tertahan.
Untuk apa gaun ini? Tanyaku dalam hati.
Terserah saja untuk apa, yang terpenting aku harus segera mandi agar bisa mengenakan gaun cantik ini.
~
Aku sudah memakai gaun panjang berwarna merah muda ini dengan rapi beserta kerudungnya. Saat aku turun kebawah aku melihat Ibu, adik dan Nenekku sedang sarapan aku pun langsung duduk dan menciumi mereka satu persatu lalu ikut sarapan.
"hari ini kamu jangan kemana mana ya" Ibu memecah keheningan.
"emng mau ada acara apa bu? Kayanya penting banget" aku bertanya.
"disuruh diem aja susah banget si, banyak pertanyaan" malah adikku yang menjawab ketus.
"kakak nanya ke Ibu bukan ke kamu, diem aja" kataku tak kalah ketus.
"udah udah cepet abisin makannya" Ibu tak menghiraukan pertanyaanku.
~
Ali POV
Hari ini hari yang sangat mendebarkan untukku, aku akan mengkhitbah wanita pujaanku yang selalu ada dalam setiap jawaban do'aku. Yang senyumnya selalu meneduhkanku dan ucapannya menenangkanku. Ya dia adalah Deta Anastasha. Wanita yang sudah sejak kecil aku kenal dengan baik dan sudah kuanggap seperti adikku sendiri.
Awalnya aku memang menganggap dia sebagai adikku tapi setelah beranjak dewasa aku sadar ada rasa lain yang lebih mendominasi, aku menyayanginya.
Aku tidak ingin ini semua menjadi dosa, maka dari itu aku memutuskan untuk mengkhitbahnya hari ini. Semoga dia juga mempunyai perasaan yang sama denganku dan semoga aku bisa membimbingnya dan menjadikannya pendampingku dunia akhirat.
"Ali?" suara Mamah menyadarkanku.
"tunggu sebentar mah" aku beranjak dari ranjangku dan membukakan pintu.
"kamu sudah siap sayang?"
"InShaaAllah Ali siap mah"
"anak mamah sudah mau mengkhitbah" suara mamah terdengar bergetar.
"mah, walaupun nanti Ali mempunyai seorang istri tetap mamah wanita nomor satu dihati Ali, mamah jangan sedih gitu dong" jawabku sambil memeluknya dan mencium keningnya lembut.
"Mamah ga sedih nak, mamah bahagia akhirnya anak mamah yang nyebelin ini mau punya istri juga" mamah mulai terlihat terkekeh.
"ah mamah.. Bahkan khitbahan Ali saja belum Ali sampaikan"
Drrttt.. Drrtttt...
"hallo bang?"
"...."
"apa??"
"..."
"iya bang iya"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf ya baru update lagi, baru selesai acara disekolah, InShaaAllah skrg bakalan rutin updatenya. Jangan lupa vomments♡♡
![](https://img.wattpad.com/cover/114541383-288-k22823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Espiritual[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...