Entah mengapa mengingat cerita lamaku bersama Azzam membuatku sangat lelah dan pening. Tanpa aku sadari handphone ku berteriak teriak sedari tadi ingin dilihat.
Seketika aku membulatkan mata melihat siapa yang menelponku selarut ini.
Kak Ali.
Ya, dia memang selalu saja bisa membuatku menerbitkan sebuah senyuman bahkan meski aku sedang kacau oleh Azzam.
"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh"
"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh"
Jawaban salam dari Ikhwan diseberang sana membuat hatiku terasa diterbangkan jutaan kupu kupu.
"Ada apa telpon malam malam gini?"
"Tuh ya kebiasaan deh, kamu ga kangen apa sama kakak? Ditelpon malah marah marah"
Aku terkekeh kecil. Berusaha supaya dia tidak mendengar.
"Ganggu tau ga. Udah malem ini"
"Disini masih pagi tuh, salah liat kali"
"Istigfar coba, kita kan beda negara"
"Hahahaha.. Nah gitu dong ketawa"
Apa? Darimana dia tau aku sedang tertawa padahal sudah kubuat tawaku tak terdengar bahkan oleh hijabku sekalipun.
"Yaudah, sekarang kamu boleh tutup telponnya"
"Tuh kan gajelas, malah suruh ditutup"
"Ciee apa kakak bilang kamu tuh kangen sama kakak, tadi marah marah eh pas telponnya suruh ditutup malah gamau. Kangen kan kamu?"
"Deta ngantuk. Yaudah ditutup ya"
"Yaudah kamu istirahat, kakak cuma mau denger suara kamu aja. Seenggaknya bisa jadi obat lelah buat kakak"
Ya Allah.
Apa apaan kak Ali ini? Menyebalkan.
"Assalamu'alaikum"
Tanpa menunggu jawaban darinya aku matikan sambungan telponnya. Aku tak tau akan jadi apa aku ini bila terus melanjutkan obrolanku dengannya. Sebentar saja bisa membuat pipiku memerah seperti kepiting rebus.
[22.23 WIB]
Kututup mataku dengan hati bahagia.~
"ta, ini gawat banget!!"
Teriakan Vita membuatku reflek menutup telingaku dengan buku tebal yang sedang kubaca sejak tadi.
Vita adalah teman baik ku.
"Astagfirullah taa, apanya yang gawat sih?"
"Liat ini" Vita memperlihatkan handphone nya kepadaku.
"Apaan? Foto kamu sama ikhwan pilihan mama mu itu?" tanyaku terkekeh melihat perubahan ekspresinya.
"Aduh afwan bukan yang itu, ini nih hehe maaf yaa"
"Apa sih yang bikin ka...... Astagfirullah" aku bagai tersambar petir, tak salahkah yang aku lihat sekarang ini? Kak Ali sedang bersama seorang Akhwat dengan pakaian pengantin yang sangat indah.
"Ini Instagram kak Ali yang asli?" tanyaku merasa tak percaya.
"Iya ta, aku juga kaget tadi liatnya" kata Vita "eh maaf Deta, aku gaada maksud bikin kamu sedih" sambungnya setelah melihat perubahan ekspresiku.
Aku tersenyum "Gapapa Vita, syukron udah mau tunjukin itu ke aku" padahal hatiku sangat rapuh saat itu.
Aku jadi teringat lagi akan firman Allah SWT :
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
"dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8)Ya Allah, hamba salah lagi. Hamba jatuh ke lubang yang sama akibat kecerobohan hamba sendiri. Ampuni hamba Ya Allah, ampuni hamba yang berharap terlalu berlebihan kepada makhlukmu.
"Deta?.. Deta?"
"Eh iya kenapa Vit?" Vita membuyarkan lamunanku.
"Kenapa? Kamu pasti sedih ya?"
"Iya" jawabku tanpa berbohong "Aku sedih, kak Ali bahkan enggak ngundang aku saat dia nikah" kelitku. "Emm Vit, aku mau pulang duluan ya, aku baru inget harus jemput adik aku"
"Oh iya, hati hati Deta"
Aku hanya membalas dengan senyuman.
~
Aku berbohong kepada Vita, sebenarnya aku langsung pulang. Aku ingin sendiri. Tetapi sepertinya rumahku sangat sepi.
"Assalamu'alaikum buuuu" tak ada jawaban "Nenek? Deee?" masih tak ada jawaban. "Pada kemana ya?"
Aku langsung menuju kamarku, mungkin Ibu dan Nenek sedang kesekolah Risa atau kepasar mungkin.
Aku membaringkan tubuhku dikasur ternyamanku. "Ternyata kak Ali sudah menikah ya? Apa mungkin akhwat yang ingin kak Ali khitbah itu ada di Dubai? Berarti saat itu kak Ali berbohong kepadaku? Ah tidak, dia kan tidak menjawab apa apa saat aku tanya apakan akhwat itu ada di Dubai. Siapa akhwat itu ya? Wajahnya tidak begitu jelas tadi. Ah beruntung sekali dia" aku bicara pada diriku sendiri. Cemburu? Iya aku cemburu. Sakit hati? Iya, aku sangat sakit hati. Tapi apa hakku?
"Lebih baik aku lihat sendiri Instagram milik kak Ali" aku mengambil handphone ku "Ah hanya ada 3 foto, dan foto kedua adalah foto bersama keluargaku? Wah aku baru melihatnya. 'Family wanna be😂🙌' ah captionnya, tapikan mungkin ini hanya bercandaan saja"
Saat melihat foto ketiga hatiku terasa sangat sakit. Captionnya 'barakallah' sudah seperti itu saja. Kontras sekali dengan fotonya bersamaku, eh keluargaku dengan caption yang penuh perasaan.
"Sudah Deta sudah, lebih baik kamu tidur" ucapku pada diriku sendiri.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamu'alaikum. Mohon maaf sudah digantung berbulan bulan😢 setelah ini Deta dan Ali akan sering menyapa kalian lagi. Mungkin cerita ini sudah kalian hapus dari perpustakaan ya? Saking lamanya tidak update. Terimakasih yang selalu setia menunggu.
![](https://img.wattpad.com/cover/114541383-288-k22823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Espiritual[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...