Sadistic Manager

8 - Alana's Troubled memory

Sadistic Manager 8 - Alana's Troubled memory

Sebelumnya untuk penjelas dulu ya

Keluarga Johnson itu terdiri dari Alfred si ayah dan Ethan si anak, mereka itu paman Ana, Alana. Jadi bisa dikatakan Ethan itu sepupu mereka.

Ibunya Alana adik dari Alfred dan menikah ke keluarga Hoffman. Jadi Alana dan Ariana menggunakan nama Hoffman, bukan Johnson.

Kalo keluarga Reagan terdiri dari Alexa, Andrea, David dan si Ayah :D juga Xander, karena Xander itu pamannya David :D

Sedang keluarga Sullivan berdiri sendiri dan yang sudah diketahui itu Alex :3

Setiap nama Amerika, itu pasti ada 3 karakter, first name, middle name dan nama keluarga, dan setiap wanita yang menikah biasanya mengikuti nama keluarga suami, barulah ketika mereka bercerai, biasanya si wanita kembali menggunakan nama keluarganya sendiri.

Maaf membuat bingung para sista yang ngebaca cerita ini :D

Alana masih berada di UGD. Sejak diperjalanan ke rumah sakit gadis itu mengalami sesak napas bercampur rasa cemas hingga menyebabkan kejang. Ana masih menunggui di luar dengan tangisan yang tergugu. Gadis itu ada di dalam pelukan Ethan, dan Ethan memeluknya, mencoba menenangkan.

"Ia akan baik-baik saja, An. Dia gadis manis yang kuat, kau tau itu kan?"

"Sekali lagi dia akan menderita, ia tak akan baik-baik saja, Ethan?"

"Jika dia menderita kita akan membantunya. Kita An, kau aku dan ayahku," ucapnya memberi pengertian.

"Aku kakak yang jahat Ethan. Aku jahat, aku membuka luka lama Lana. Sekarang aku penyebabnya, bukan mereka tapi aku!" ucap Ana, badannya gemetar keras.

"Tidak! Jangan katakan hal seperti itu. Jangan menyalahkan dirimu."

"Tidak Ethan, dia gemetar. Lana kejang, aku takut."

"Dia malaikat kecil kita dan dia akan baik-baik saja," ucap Ethan ia membelai kepala Ana dengan lembut. Beberapa menit berlalu dengan suara isak tangis dari Ariana, Ethan hanya mengelusi punggung gadis itu dan memeluknya sayang.

Dua dokter terlihat keluar dari UGD, salah satu diantaranya adalah ayah Ethan, Alfred Johnson.

Ethan segera bangkit, "Dad, apa Lana..,"

"Dia baik saja Ethan, hanya shock dan kami memberinya obat tidur," ucap dokter yang satunya.

"Ana, apa yang terjadi? Kau bilang Lana hanya takut karena kau mengacungkan pisau padanya? Tapi kami menemukan luka di pahanya, dan dari tangannya kami menemukan serpihan kaca," tanya Alfred.

Ana semakin menangis tergugu, "Aku tak tahu paman, aku tak tahu. Kemarin dia pasti mengalami hari yang buruk dan aku tak tahu. Aku salah paman,"

"Kita ke ruanganku An, kau harus istirahat," ucap Alfred.

"Tapi paman, Lana.. Ini salahku," "Apapun itu, sampai disini saja kau menyalahkan dirimu. Jika nanti Lana butuh pskiater, aku akan mendapatkan yang terbaik. Kau istirahat, setelah Lana sadar, kita bisa bertanya padanya apa yang terjadi tadi malam. Aku tak ingin keponakanku yang satunya juga sakit."

Ana menurut dengan perkataan Alfred, Ethan mengangguk menyetujui perkataan ayahnya dan menyuruh Ana untuk mengikuti Alfred.

"Kau bisa masuk Ethan tanpa harus menunggu izinku," ucap dokter yang tadi menjawab pertanyaannya.