Buat yang udah nunggu SM maaf banget ya, kelamaan update tapi beneran tubuh ga bisa diajak kerjasama, masuk angin terus batuk pilek juga. Tiga hari pake koyo udah kerikan juga ga manjur.
Spesial buat AshillaR22, Blackwhitepanda, Endahend, Nematelminthes, Miliruie, Paxoxo23. Thanks sis yang udah suport dari awal aku ada di Wattpad :D Komen terus ya, hehe.
Dan buat followers yang ga mungkin kusebutin satu-satu, tetap baca, vote, komen kritik dan saran kalian aku tunggu. Makasih banget buat semuanya :*
Sadistic Manager 7 - The ‘Sweet’ David
Alana sudah tertidur setengah jam yang lalu. Gadis itu masih terlihat sedikit berantakan. Alex hanya membersihkan luka di kening gadis itu dan menghilangkan beberapa pecahan kaca yang mengenai telapak tangan Alana. Pria itu menyelimutinya kemudian mengusap pelan pipi Alana.
“Apa yang terjadi padamu sebenarnya?” gumamnya.
Flashback
Pria berambut hitam – yang kemarin rambut blondenya ia cat – itu menuntun Alana pelan menuju flatnya. Hal yang ia lakukan selanjutnya adalah membawa gadis itu menuju kamar berukuran besarnya dan menyuruhnya duduk di ranjang.
“Duduklah akan aku ambilkan obat,” ucapnya kemudian setelah Alana duduk di ranjang. Gadis itu hanya memakai kemeja putih yang sobek dibagian lengan – kedodoran. Sedang kedua tangannya masih memegangi kemeja bawah lehernya.
“Alex,” ucap gadis itu serak. Ia mencoba memandang pria itu, “Terima kasih.”
Pria biru menyungging senyum lalu segera keluar dari kamarnya. Hanya beberapa menit setelahnya pria itu kembali dengan membawa kotak P3K dan secangkir teh mint. Gadis itu sudah mengancingkan kemejanya dan merapikan kemeja bagian bawah yang berhasil menutupi setengah pahanya. Alex menyodorkan teh itu.
“Minumlah. Kau terlihat kedinginan,” ucapnya dan Alana segera menerimanya. Pria itu duduk disampingnya dan mulai membuka P3K. Setelah ia yakin Alana meminum teh setengahnya, ia mengambil cangkir itu dari tangan Alana.
“Ini akan sedikit perih, jadi jangan mencubitku oke?”
Gadis itu hanya tersenyum dan Alex mulai mengobati luka Alana. Butuh kurang dari 10 menit bagi lelaki itu untuk menyelesaikan keduanya, luka di pelipis dan tangan Alana. Setelah itu Alex mencium kening Alana sebentar.
“Berbaring dan istirahatlah. Jika kau perlukan, kita bisa bicara nanti,” ucapnya.
Gadis itu hanya mengangguk, menurut pada Alex lalu naik ke atas ranjang dan berbaring.
“Maaf memberimu masalah dan harus meminjamkan ranjangmu padaku,” ucap Alana pelan.
“Apa yang kau katakan?” tanyanya memberi jeda, lelaki itu menyelimuti Alana hingga pinggangnya, “Cepat tutup matamu, cantik,” lanjutnya.
Gadis itu tersenyum tipis dan menutup mata. Sedang pria bersurai hitam itu tetap duduk di sisi ranjang menjaga hingga 30 menit kedepan ia kemudian mengusap pipi Alana pelan, “Apa yang terjadi padamu sebenarnya?” gumamnya.
Dari arah pintu kamar terdengar sepatu high heels yang terus mendekat. Alex sudah bersiap menatapnya dengan membalikkan badannya, masih duduk.
“Kupanggil kau tapi tidak menyahut, ternyata di kamar?” tanya gadis cantik yang baru datang itu. Ia menyunggingkan senyum sumringah dengan tangan yang menenteng tas belanjaan minimarket, ada beberapa sayur yang menyembul dari dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadistic Manager
RomansaSadistic Manager (His First Love-The Planned Child) Part 32 is up: Warning: 18+ SINOPSIS HALAMAN 1 Cerita tentang gadis polos bernama Alana Itzel Hofman dan lelaki alpha David Jadyn Reagan yang merupakan manajernya. Sisi manis, tampan dan possesive...