19 - Meet with the Ex

91.1K 3.2K 81
                                    

Sadistic Manager 19 - Meet with the Ex

Gambar samping mungkin bisa disebut Davidnya. Sadisnya belum terlalu dapet soalnya dia agak senyum haha.

"Apa kau bilang?" suara David terdengar lebih kental dari biasanya, "Kau tidak ingin menikah denganku? Kenapa?"

Alana menggeleng pelan, "Ada yang menunggumu dibalik pintu."

"Siapapun dia, for God sake Lana, dia bisa menunggu."

"Anda direkturnya, sir. Sekretarismu tadi bilang agar aku menyelesaikan urusanku secepatnya."

"Urusan kita belum selesai," ucap David mulai tenang.

Alana menatap ke lantai, membenahi rambutnya kebelakang telinga, "Kita sedang di kantor, sir. Anda bilang ingin memisahkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan."

David menjambak rambutnya frustasi lalu mengelus belakang lehernya. Menatap tak percaya pada Alana.

Terdengar lagi ketukan di pintu dan suara panggilan dari sana. Alana memajukan tubuhnya dan berbalik untuk membuka nya. Baru beberapa saat setelah itu David  berbisik, "Kau akan menikah denganku, schatz, segera."

David mendahului Alana keluar, "Nona Anderson, jangan biarkan pacarku ini meninggalkan ruangan."

David menatap Alana, "Aku hanya memintamu menungguku satu jam, darling. Balasan untukmu karena sudah menghilang 2 bulan."

Sebelium Alana sempat membuka suara, pintu ruangan sudah ditutup lagi oleh David.

"Aku mencintai lelaki yang sulit." lirih Alana.

###

David menggenggam tangannya hingga buku jarinya terlihat memutih. Ia tidak begitu konsentrasi pada meeting yang diadakan oleh perusahaan Wilson Corp. yang membahas tentang pembelian mesin produksi dan peng-upgrade-an sistem control.

Ia begitu kesal mengetahui Alana tidak mempercayai perasaannya yang telah ia tunjukkan dengan bunga dan cokelat, bukankah hal-hal seperti itu terlihat romantis? Ia memijat keningnya keras lalu mencoba konsentrasi lagi.

Alana duduk di sofa putih itu. Sudah 30 menit sejak David memintanya slash memaksanya untuk tinggal di ruangan. Ia memainkan jemarinya gugup. Tadi ia menolaknya dengan terlalu jelas. Sebenarnya bukan itu maksudnya tetapi hatinya memang bimbang.

Alana melepaskan coat yang membungkus tubuhnya. Perutnya terlihat membuncit karena usia kandungannya yang hampir meninggalkan bulan ke 3. Ia mengelusnya. Apa David tadi tidak menyadari bahwa memang bagian dari tubuhnya itu berbeda.

Alana melihat kearah pintu saat ia mendengar suara dari sana. Seorang gadis manis yang berusia 5 tahunan. Ia memanggil-manggil ibunya. Gadis itu masuk dan mendekat pada Alana.

"Nona, aku pikir ini tadi tempat tunggu mommyku jadi aku masuk tapi ternyata bukan. Aku minta maaf," ucapnya sambil tersenyum manis.

Alana ikut tersenyum dan mendekat pada anak manis itu, "Apa kau tersesat?" tanya Alana.

Gadis itu mengangguk, "Aku pikir begitu. Sebenarnya aku tidak ingin merepotkan mommyku tapi ternyata sekarang aku akan membuatnya khawatir."

"Apa kau sudah pergi terlalu lama?" tanya Alana.

"Tidak, aku hanya dari kamar mandi. Nona cantik yang ada di depan yang mengantarku tapi saat aku keluar dia sudah tidak ada."

'Mungkin dia ikut meeting dengan David.' pikir Alana.

"Mommyku sedang hamil besar jadi aku tidak ingin merepotkannya."

"Bagaimana kalau aku mengantarkanmu?" tanya Alana.

Sadistic ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang