1 - Sadistic Manager

364K 6K 105
                                    

Sadistic Manager 1 - Sadistic Manager

Langit pagi kota begitu mendung. Beberapa kali terdengar guntur yang menyambar dan kilat menghiasi langit yang semakin menghitam. Belum terjadi hujan. Gadis yang terlihat begitu manis itu mencoba keluar dari kerumunan orang yang berdesakan, mencoba keluar dari kereta api di peron nomor 7. Genap sepuluh menit sudah ia berusaha. Ia yang sudah tidak sabar langsung mengambil tas tangan yang ada di lengannya, ia menjinjingnya. Sedang tangan kirinya sibuk memasukkan novel roman yang ia bawa. Di dalam kereta tadi dia hanya mampu membaca 10 halaman dari 568 jumlahnya. Dengan sibuknya ia mengobrak-abrik isi tas kulit merahnya, ia mencari train card pass yang sudah tentu ia butuhkan saat berada di entrance gate di depannya. Sedikit kepayahan ia, tetapi beberapa detik kemudian gadis itu menemukan train pass miliknya berada diantara bedak dan lipgloss. Gadis itu sebisanya berusaha cepat dan keluar begitu saja dari stasiun hingga tak menyadari ia telah melakukan kesalahan.

Tepat saat gadis itu menuruni tangga yang ke enam, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Ah, dia harus cepat atau tidak ia akan terlambat. Gadis itu berlari-lari kecil dibawah guyuran hujan. Sedikit kesusahan karena ia menggunakan high heels hitam mengkilap bertali yang menempel di kakinya, juga ia takut jika air yang sudah menggenang di aspal mencriprat ke kaki dan rok mini warna merah mudanya yang bermodel pias 6. Ingatlah, yang berlarian bukan dirinya saja.

Tak hilang akal, gadis itu berlari-lari disepajang emperan toko agar sedikit terhindar dari air hujan, ya walau blouse merah muda berlengan ¾ nya tak begitu terselamatkan dari guyuran.

Gadis itu berhenti sebentar saat mengetahui fakta bahwa ponselnya berdering, tanda sambung ditelepon masuknya. Bergerak cepat - gadis bersurai raven dengan rambut sepinggang yang dimodel ikal dan poni depan - ia mengambil ponsel flip warna hijau dari tas kulit.

"Yes mam.., aku sedang buru-buru kesana," ucapnya mendahului peneleponnya.

"Cepatlah atau dia akan mengamuk," jawab dari seberang.

"Oke," jawabnya singkat lalu gadis itu memutus hubungan dan memasukkan hp flip yang berbandul bunga lily kedalam tasnya.

Gadis itu berlari lagi, tapi kemalangan sedikit menimpa dirinya. Saat ia berlari, kaki kirinya sedikit tidak seimbang sehingga dirinya terjatuh dan menyebabkan heels sepatunya patah. Gadis itu menyernyit menahan emosi. Mini skirt yang ia lindungi, blouse pink yang ia cintai dan tas kulit merah yang ia miliki semuanya kotor. DAMN!!! Musim semi yang menyebalkan.

# # #

Gadis itu berhasil masuk di lobby perusahaan tempatnya bekerja setelah jam menunjukkan pukul 09.10 dan ia sudah puas berlari ria mengejar waktu. Sudah begitu lenggang suasana di beberapa tempat karena para karyawan sudah memulai pekerjaan harian mereka. Gadis itu salah satu staff di divisi keuangan bagian penggarapan pajak.

Gadis itu segera menuju lift dan menekan angka 10, lantai dimana dirinya bekerja. Sedikit cacat - berjinjit - saat gadis itu berjalan ke ruangannya. Sudah barang tentu ia akan kena labrak oleh manjernya yang super perfect karena dirinya terlambat masuk. Gadis itu masuk begitu saja kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu kemudian ia membuka suara, "Selamat pagi semuanya," ucapnya keras.

Beberapa pasang mata milik teman sejawatnya langsung menuju ke arahnya -bahkan manajernya-. Gadis itu menyunggingkan senyum manis, blouse pinknya terbuka dua kancing secara tidak sengaja dan menampakan buntalan yang tertutup oleh bra rendanya, kakinya ia posisikan secara vertikal agar menutupi heels cacatnya. Rambut ravennya sedikit lepek karena air hujan, bedak yang ia poleskan diwajah tirusnya untung tidak luntur, tidak ada masalah dengan bibirnya, lipgloss pink tipis yang ia pakaikan tidak memudar. Beberapa titik air mengalir dari leher jenjangnya menuju dadanya dan hal itu membuat si gadis terlihat .....

Sadistic ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang