9 - Xander Proposition

129K 3.9K 159
                                    

Baca juga Genuine Vampire-nya ya sista hehehe xD

Sadistic Manager 9 - Xander Proposition

Pria dengan setelan jas biru tua itu berjalan tergesa menuju lift. Ia harus cepat sebelum pamannya mengancamnya lagi. Sebenarnya ada apa dengannya? Dua bulan ini pamannya itu terlalu mempressure David. Biasanya dia akan selalu mendukung David, apapun itu. Hal ekstrem yang dilakukan David pun pasti mendapat persetujuaannya. Lebih dari siapapun ia akan selalu mendukungnya.

Ia menghela napas berat di dalam lift. Dia sudah lelah. Pamannya itu pasti juga lelah. David tahu. Mengurusi 2 perusahaan -textile dan tas- yang secara garis besar menjadi milik keluarganya - kecenderungan saham lebih dari 70% yang jadi milik keluarga Reagan - pasti menguras habis tenaga dan pikirannya. Sejak muda, pamannya itu sudah memikul semuanya. Ayahnya yang seharusnya mengurusi perusahaan textile malah melepasnya. Mengejar mimpinya untuk menjadi dokter ahli bedah jantung. Dan oh shit! Ia tidak sudi untuk mengingatnya. Cukup. Dokter dan sebangsanya itu membuatnya muak.

Tapi, sekarang David belum siap menjadi direktur di sini. Bukan karena ia tidak mampu, hanya saja ia belum mendapatkan Alana nya. Belum mendapatkan pujaannya. Belum mendapatkan gadis yang mengontrolnya secara maya. Gadis itu, sebenarnya dia punya kekuatan apa? Apa dia di dukuni? Jesus! Itu simple Dave, kau hanya mencintainya. Jangan berpikir dia punya teman makhluk astral* atau sejenisnya.

 David membuka pintu ruangan pamannya. Didapatinya beberapa orang yang hampir keluar dari ruangan direktur itu. Mereka bukan orang-orang biasa. Jadi, pamannya mempercepat pengunduran dirinya sebagai direktur?

"For God sake uncle, kau benar-benar melakukannya. Dan itu lebih cepat dari yang seharusnya," ucap David.

Ia dan pamannya sudah duduk di sofa kulit berwarna putih di ruangan pamannya. Dirinya tadi bertemu dengan para pemegang saham perusahaan dan berbicara sebentar. Walau dia hanya manager, percayalah nama Reagan akan memberikan efek yang berbeda.

 "Hanya melakukan sesuai prosedur, Dave. Sudah menentukan pilihan? Aku harus mengundurkan diri secara baik-baik atau secara ekstrim?

"Kau tahu jawabannya paman, tapi ini terlau cepat," jawab David.

"Aku senang kau menurut padaku. 9 harimu tidak memberimu petunjuk, huh?" ucap pamannya sambil tertawa.

"Karena kau bajingan pintar," jawab Dave datar.

"Kuanggap itu sebagai pujian, jadi bagaimana denga gadismu?" tanyanya.

"Masih dalam proses," jawab David.

"Apa itu? Kau tidak pd untuk merebut dia dari kekasihnya?" tanya Xander.

"Kau tahu aku luar dalam paman, jadi jangan meragukanku," jawab David cepat.

"Tapi tidak dengan Rhea bukan," ucap Xander.

"Jangan menyebut namanya, dia yang meninggalkanku. Alana berbeda dengannya," jawab David.

"Ow, namanya Alana? Alexa bilang sesuatu tentang si gadis lift, apa ia bekerja disini?.

"Dia bawahanku sekarang dan kau sudah pernah bertemu dengannya," jawab David jujur.

"Dia gadis itu?" tanya Xander. Ia tersenyum kemudian berkata lagi, "Tipemu sekali, gadis itu lebih penurut dan polos."

"Aku tidak percaya kita membicarakan ini," ucap David.

Xander bangkit dari duduknya. Mata David mengikuti kearah mana pamannya itu pergi. Xander masih menyungging senyuman dan ia segera membuka kulkas yang ada di pojok ruangan. Pria itu mengambil 2 kaleng minuman soda. Barulah dia kembali ke sofa. Xander memberikan sekaleng untuk David.

Sadistic ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang