Sadistic Manager 11 - Lift and Car
Pria berambut cokelat itu menyibakkan rambut panjang Alana kebelakang telinga. Dia mulai menciumi telinga Alana, menjulurkan lidahnya dan mulai menjilat lubang telinga hingga membuat Alana kegelian luar biasa. David mulai bergerak turun, menjilat menuju tulang rahang dan merasakan napas gadis itu makin memberat karena gairah.
"Sir, sebaiknya tidak disini. Lantai lima dan .... orang melihat?" ucap Alana hampir sebuah bisikan pelan.
David masih menjilat tulang rahang Alana menuju ke bawah bibirnya, David membuat lingkaran dengan lidahnya, sedikit mengenai bibir Alana, "Kau pikir aku mau berbagi dengan orang lain? Tidak ada CCTV tapi aku tidak yakin tentang "Tidak akan ada orang yang melihat kita melakukan ini jika kita sampai di basement," jawab David, pelan, tajam dan dalam.
Alana sedikit terkaget dan napasnya makin memberat.
"Apa terlihat oleh orang lain membuatmu excited, membuatmu lebih basah, sayang?" tanya David.
"I...I don't know, sir," jawab Alana.
"Sir? Aku rasa kau membuat kesalahan, gadis manis," ucap David, tangannya membuat lingkaran-lingkaran di punggung Alana dan tangan satunya mulai menaikkan rok kerja Alana.
"Davi.. Dave, please tidak seperti ini,"
"Hanya ada kau dan aku darling, tidak apa-apa. Aku akan menghentikan liftnya jika kita sudah sampai di basement," bisik David di telinga Alana.
Gadis itu bereaksi dengan memajukan badannya tetapi David menekannya agar tetap bersandar di dinding lift.
"Mungkin kau menganggapku agak jahat memintamu bercinta di lift, tapi apa kau tahu jika aku mengajakmu pulang ke flat ku? Aku tidak akan membiarkanmu pulang malam ini dan aku akan menggunakan waktuku sampai kau tidak akan bisa berjalan diatas kakimu sendiri, tidak membiarkanmu bekerja. Aku, kau, semalaman dan seharian di tempat tidurku dan kau tahu apa maksudku sayang," bisik David lagi. Pria itu semakin menaikkan rok kerja Alana hingga menyerupai sabuk di pinggang Alana.
Alana bergetar pelan. Napas David begitu berat, hangat di leher Alana. Memburu semakin cepat ketika David memperhatikan celana yang dipakai Alana dan membuat gadis itu hampir datang dengan tatapan David yang begitu intens saat bertemu ambernya. Hanya tatapan mata dan mata biru itu menuju celana dalamnya, merah marun tipis dengan renda dan pengikat kecil.
"Kau tidak tahu betapa cantiknya kau saat ini sayang," ucap David, biru toscanya menuju amber Alana lagi.
Alana menghirup udara dengan rakus. Aroma maskulin David dan parfum bercampur dengan aromanya sendiri. Membius indra penciumannya dan hampir membuat dirinya tak bisa berdiri tegak. Juga atas rayuannya. David sama sekali belum menyentuh dirinya. Hanya jilatan disekitar wajahnya dan tangan David sudah tidak berada di punggung maupun dipinggang gadis itu.
David mengeluarkan napas pelan, "All the way darling?" tanya David.
Alana hanya mengangguk cepat dan setelah izin dari Alana, David tidak menyia-nyiakan waktu yang semakin menipis.
Pria itu membawa bibirnya mendekat ke bibir Alana. Mengecup kemudian menggigit bibir bawah gadis itu, meminta ruang agar lidahnya bisa menginvasi mulut gadis itu. Alana membalas hingga terdengar suara yang khas dari ciuman mereka. Tangan David berada di payudara Alana. Ibu jari dan telunjuknya menggoda tonjolan yang semakin jelas terasa menegang. Tangan satunya berada di bawah, menggesek hingga menyebabkan celana gadis itu semakin basah.
"Aku suka satu kenyataan bahwa kau sangat basah untukku sayang," bisik David di bibir Alana. Pria itu hampir mengeluarkan erangan ketika Alana terlihat menikmati setiap detik akan hal yang dilakukannya. Gadis itu begitu memabukkan. Aromanya campuran antara strawberry dan chery, manis dan memikat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sadistic Manager
RomantizmSadistic Manager (His First Love-The Planned Child) Part 32 is up: Warning: 18+ SINOPSIS HALAMAN 1 Cerita tentang gadis polos bernama Alana Itzel Hofman dan lelaki alpha David Jadyn Reagan yang merupakan manajernya. Sisi manis, tampan dan possesive...