3 - Pengembaraan Bermula

706 31 3
                                    

Selepas makan tengah hari, mereka berehat-rehat sebentar sambil menunggu petang. Sang Uchan mengikuti Sang Arjuna Perkasa Wal Imarah At Taqwaun Mubin untuk memancing ikan puyu di kolam sawah.

"Tuan hamba, izinkan hamba duduk di sebelah tuan hamba?" tanya Sang Uchan kepada gurunya. Sang Arjuna Perkasa hanya mengangguk.

"Tuan hamba, teknik pukulan tuan hamba itu begitu power nak mampus, bagaimana untuk dapat level macam tu?" tanya Sang Uchan.

"Oh, tuan hamba nampak tahi ayam tu?" tanya Sang Arjuna Perkasa.

"Ya, kenapa?"

"Dahulu, semasa hamba belajar ilmu silat dengan Pendekar Harimau Berantai, dia kata sepurnama atau mungkin sepurnama setengah, untuk jadi kuat sebegitu, hamba perlu makan tahi ayam itu."

Sang Uchan terkejut. Gila apa makan tahi ayam?

"Tuan hamba janganlah bergurau? Ada ke patut muka hamba yang macam Tony Jaa ni makan tahi ayam?"

Sang Arjuna Perkasa tenang. Padahal Tony Jaa dengan Sang Arjuna, Sang Arjuna lebih tampan.

"Terpulanglah," Sang Arjuna Perkasa kemudian terus seluk koceknya. Ada segulung ganja lalu dihisapnya.

Melihat reaksi tenang Sang Arjuna Perkasa yang kelihatan yakin, Sang Uchan terus kembali memandang kepada tahi ayam itu. Sang Uchan menutup hidung dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya mencapai tahi ayam yang masih lagi panas dan menghangatkan itu lalu disuapkan pada mulutnya.

Muka Sang Uchan kelat menahan perasaan makan tahi ayam itu.

"Itu cuma perasaan kamu, Uchan. Tenang. Telanlah, lagipun tahi ayam ini lebih berkhasiat dari kebanyakan makanan segera di pekan sana. Jadi, makanlah. Kemudian kamu akan mendapat kuasa luar biasa."

Sang Uchan terus menahan kelat sebelum dia memuntahkan segala isi perutnya.

"At least tak macam Cannibal Holocaust makan kote, kan?" kata Sang Arjuna Perkasa.

"Tuan hamba troll hamba! Damn!" Sang Uchan dengan wajah yang malu terus membasuh lidah dan mukanya di tali air. Tiba-tiba dia ternampak ada kapal yang diperbuat dari kertas.

"Siapa gerangan yang membuat kapal terbang kertas ini?" kata Sang Uchan, kebingungan.

Kemudian dia melihat seorang gadis sedang membasuh baju sambil menyanyi dengan riang. Lagu Rihanna, Umbrella.

"Tuan hamba, jangan mencemar sungai. Cintailah sungai kita." kata Sang Uchan yang merupakan seorang environmentalis.

Gadis itu mencebik, lalu merajuk dengan teguran PC dari Sang Uchan.

"Alamak, merajuk pulak," kata Sang Uchan menepuk dahi.

Sang Arjuna Perkasa menepuk dahi. "Kenapa kau ni tembel sangat?" tanya Sang Arjuna Perkasa.

"Kenapa?"

"Dalam budaya negeri Alam Shah Buana, perbuatan membuat kapal dan hanyutkan ke air, ke arah seseorang adalah cara untuk berkenalan."

Sang Uchan terkejut. Tapi kurang percaya memandangkan dia sudah termakan tahi ayam tadi.

"Kenapa begitu?"

"Kerana masyarakat kami dekat dengan sungai dan laut. Air begitu penting untuk kami mengangkut barang, mengembara dan sumber kehidupan. Jadi kapal adalah simbol hidup bersama, mengembara kehidupan bersama. Mengharungi cabaran hidup bersama."

Sang Uchan hampir menangis melihat peluang dia mendapat awek cun terlepas begitu sahaja. Tapi dia masih tidak yakin. Rasa tahi ayam masih terlekat pada lidah Sang Uchan.

Sang Arjuna PerkasaWhere stories live. Discover now