Hai hai..
Mau update lagi boleh yah..
Sebelumnya mau iklan dulu neh, gue promosiin Ff gue 'That Secret' yg diperanin Jennie dan anak Ikon.. Baca yah..
Oya.. Sebelum baca, boleh kok klik Vote dulu..
Jangan lupa vomment ya..
Don't be silent readerHappy reading
Mentari pagi agak siang sudah menyengat. Debu-debu pun dengan lihainya beterbangan dan mendarat diantara rerumputan hijau yang sudah agak meninggi. Disudut lapangan hijau yang nggak penuh kehijauannya karena tak rata rerumputannya, berdiri dua insan mudi-tua. Salah satunya berdiri tegap dengan berkacak pinggang dan yang lain sedikit mendongak menatap insan di sebelahnya. Jennie harus berhadapan dengan petugas ketertiban karena terlambat melewati gerbang sekolah.
"Pak, tolongin saya dong"
Jennie menarik-narik lengan baju Pak Joko, petugas ketertiban hari ini."Kamu mau kabur dari saya?" tanya Pak Joko dengan nada menegur Jennie.
"Bukan gitu pak. Tapi saya ada urusan mendadak" jawab Jennie.
"Kamu mau ada ulangan kek, kebelet boker kek saya nggak peduli" kata Pak Joko sambil menyilangkan tangannya di atas dada dan memalingkan muka dari Jennie.
"Pak, plisss" Jennie memohon dengan menggosok telapak tangannya.
"Lari 20 putaran baru kamu bisa pergi" tegasnya
"Pak, kali ini aja"
"Mau kamu berlutut dan cium kaki saya juga nggak bakal saya kasih ijin" kali ini Pak Joko menghadap Jennie dan menggerakkan telunjuknya tanda tak menyetujui permintaan Jennie.
"Siapa juga mau cium kaki bau bapak"batin Jennie.
"Tapi ini bener-bener darurat, pak"
"Darurat kenapa emangnya?"
Mendengar kata darurat, Pak Joko mulai menurunkan nadanya dan bertanya lebih lembut."Anu.. Mmm.. Itu adek saya sakit, pak" jawab Jennie memberi alasan.
"Adek kamu sakit? Beneran?" Pak Joko mulai khawatir.
"Mm.. Iya pak. Saya harus jagain dia di rumah sakit, pak"
"Saya sih mau aja kasih ijin ke kamu. Kan kasihan adek kamu kalo sendirian. Tapi gimana ya. Saya sendiri kan juga lagi menjalankan tugas ini" kata Pak Joko bingung.
"Ayolah pak"
"Mmm.. Saya kasih ijin tapi ada syaratnya" usulnya
"Syarat?? Sebutin aja deh pak. Saya sudah nggak punya banyak waktu nih"
"Jangan bilang-bilang ke Pak Heru kalo saya lepasin kamu. Nanti gaji saya bisa dipotong"
"Gampang pak. Kalo itu mah beres. Saya pasti tutup mulut kok" kata Jennie dengan memetikkan jari tanda setuju.
"Yaudah kamu pergi sana. Jagain adeknya, rawat dia sampek sembuh"
"Beres pak. Makasih pak. Saya pamit dulu. Assalamu'alaikum"
Jennie berlalu pergi dan melambaikan tangan pada Pak Joko yang baik hati dan tidak sombong."Wa'alaikumsalam"
.
.
.
.
.
"Pak Supri"
Jennie menepuk pundak pria paruh baya yang ia temui pagi ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Jennie X BTS]
FanficSaudara laki-laki. Jennie punya banyak saudara laki-laki. Saudara tak harus sedarah bukan? Sahabat dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri, seseorang dari salah satu orangtua yang sama pun juga merupakan saudara. Bahkan anak tetangga yang...