Anyeoong..
Sebenernya pengen hiatus karna kerjaan lain, tapi selalu ngerasa punya tanggungan kalo yg ini belum kelar..
Just, Next.....
Happy reading...
*-*
"Ikut Kakak, Yuk"
"Kemana?"
"Ketemu sama mereka"
Anak laki-laki berbaju merah motif kotak itu menundukkan tubuhnya, mengusap airmata yang mengalir deras dari gadis didepannya yang berbaju putih motif bunga. Tangannya menggandeng tangan gadis kecil itu dengan erat dan berjalan lurus meninggalkan tempat asal mereka berdiri, meninggalkan rumah kecil itu.
***
"Yaish... Apa-apaan tu anak. Nggak lucu"
Jennie membawa rantang putih bermotif bunga, meninggalkan rumah Jungkook yang hanya berjarak tiga rumah lain untuk berjalan menuju ke rumahnya.
"Emangnya gue bisa tertarik sama dia. Konyol" Jennie terus berkomat-kamit mengeluarkan jurus untuk merutuk Jungkook yang menurutnya menyebalkan hari ini.
"Tipe ideal gue adalah pria dewasa yang berkarisma. Bukan anak kecil yang bisanya cuma cengengesan"
Jennie masih saja mengeluh.
"Hah, ngapain juga gue mikirin tu anak"
*-*
Tok tok tok.
Jennie mengetuk pintu kamar Yoongi.
"Kak, udah gue siapin makan malamnya. Cepet di makan, keburu dingin"
Setelah kejadian itu, Yoongi masih belum keluar kamar sama sekali. Tentu saja, Jennie tahu perut kecil kakaknya masih kosong bahkan semenjak pagi. Yoongi memang selalu mengabaikan Jennie, tapi bukan berarti Jennie juga harus mengabaikan Yoongi.
"Tenang aja. Kali ini masakan gue mantap nendang. Cobain deh" bujuk Jennie.
Masih tak ada jawaban dari Yoongi. Jennie memilih mundur dan meninggalkan pintu itu menuju ke dapur.
Jennie mengambil nampan dan membuka tudung makan yang sudah siap dengan sup dan ayam goreng di atas meja hasilnya belajar memasak bersama Jungkook. Jennie mengisi nampannya dengan makanan itu bersama sebotol air mineral dingin.
Tok tok tok.
"Kak," Jennie membuka pintu kamar Yoongi yang tak terkunci.
Yoongi disana, diatas ranjang tidurnya, dibawah selimut putih dengan earphone ditelinga yang telah terhubung dengan ponsel hitamnya. Yoongi memejamkan mata, lengan kirinya menutup kedua matanya hampir sempurna.
"Gue akan keluar. Jadi..selamat makan. Setidaknya, jangan biarkan perut elo kosong saat tidur"
"Sorry, gue melakukannya lagi"
***
"Masih diperban? Masih sakit?"
Kedua muda-mudi itu berjalan cukup lambat, mengingat waktu masih berjalan lama menuju pukul tujuh.
Jungkook menatap lengan Jennie yang masih terbungkus perbannya seperti malam tadi.
"Elo pikir ada mantra yang bikin sembuh seketika? Semuanya perlu proses"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Jennie X BTS]
ФанфикSaudara laki-laki. Jennie punya banyak saudara laki-laki. Saudara tak harus sedarah bukan? Sahabat dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri, seseorang dari salah satu orangtua yang sama pun juga merupakan saudara. Bahkan anak tetangga yang...