8. Elo??

901 94 5
                                    

Yorobeun...
Annyeoong...

Sorry for late update..

Author selalu mengingatkan untuk vomment kpd para reader..
Thanks untuk yg udah setia membaca FF ini dan selalu menyemangati author dengan vomment..

Okeh. Next ajah...










Happy reading













Braakk

Gadis itu keluar dan menggebrakkan pintu. Dia menyusuri jalan tanpa tahu arah dan tujuan perjalanannya. Bukan. Bukan rumah tempat tinggalnya dari tujuan akhirnya. Dia hanya berjalan mengikuti langkah kaki. Dinginnya malam tak membuatnya untuk mencari tempat perlindungan. Hanya berjalan.

"Selamat datang. Selamat berbelanja"

Terdengar suara seorang mbak-mbak berseragam merah-biru menyambut kedatangan Jennie saat ia membuka pintu kaca bergambar lebah. Sudah sekitar 20 menit, Jennie hanya mengelilingi rak-rak di toko itu tanpa tahu apa yang sebenarnya ia cari. Jennie akhirnya berhenti di depan rak roti yang berjejer rapi. Dia memutuskan untuk mengambil roti selai coklat dengan wadah bergambar pak kumis.

"Elo??"

Jennie celingak-celinguk ke kanan-kiri saat seorang pria dengan tubuh tinggi dan paras rupawan menahan tangannya. Jennie tak yakin pria itu sedang berbicara dengannya. Pasalnya, Jennie tak pernah tahu, kenal ataupun melihat dia sebelumnya.

"Gue?" Jennie menunjuk dirinya sendiri.

"Elo adeknya Yoongi kan?"

"Elo--kenal gue?" tanya Jennie ragu.

"Gue nggak kenal elo sih" pria itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Oya, kenalin gue Seokjin. Temen kakak elo, Yoongi"

Pria bernama Seokjin itu mengulurkan tangannya sementara tangan kirinya membawa keranjang belanja yang telah terisi beberapa bahan makanan. Jennie membalasnya.

"Gue Jennie"

"Ternyata elo beneran ada. Asli" Seokjin menatap ke bawah hingga ke atas. Meyakinkan dirinya sendiri. Pasalnya, saat itu Jennie muncul sebagai hantu di rumah Yoongi. Bukan bukan. Maksudnya, Hoseok yang mengira bahwa Jennie adalah hantu penjaga rumah Yoongi yang sempat menimbulkan suara gebrakan dan mengagetkan sahabat-sahabatnya disana.

"Maksudnya?"

"Ah, bukan apa-apa. Elo--nggak papa??" Seokjin mengamati kondisi tubuh Jennie. Wajah dan tangannya yang masih berbalut hansaplas membuat Seokjin bertanya-tanya, penasaran dengan apa yang terjadi.

"Ha?? Uh, gue nggak papa. Cuma jatoh doang tadi" Jennie memberi alasan, paham akan kecurigaan Seokjin padanya.

"Elo nggak pulang?"

"Ha?"

"Elo masih pake seragam lengkap. Kenapa? Jangan bilang elo--tawur.." Jennie langsung membungkam mulut Seokjin dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya membuang roti pak kumis ke sembarang arah. Tubuh Seokjin yang lebih tinggi membuat Jennie harus berjinjit melakukannya.

"Mbak, kalo nggak suka sama produk kita jangan main lempar gitu dong" kata mbak penjaga toko.

"Ha? Maaf mbak" Jennie menarik tangannya dari mulut Seokjin. Dia meminta maaf setelah menyadari dan melihat roti di tangannya sudah berpindah posisi di lantai.

"Lagian pacaran kok di sini" kata mbak penjaga toko lirih yang masih bisa didengar mereke berdua dengan nada menyindir dan pergi meninggalkan mereka.

Brother [Jennie X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang