14. Mau apa?

691 89 3
                                    

Anyeong..

Sebenernya gw nggak mau basa-basi tp basi.. Spt diawal gw cma mau ngingetin buat menghargai karya orang.. So, you can't click vote and give the comment..
Thanks..













Happy reading..















***---***

"Yoon" Seokjin mengoper pada Yoongi.

Yoongi membawa bola ke depan ring tim lawan dengan langkah pendeknya namun beraturan. Tepat di depannya Mino menghadang. Alhasil Yoongi harus berhenti sejenak untuk mencari jalan sembari mendribel bolanya.

Hah.

Mino tersenyum miring.

Yoongi melompat dan melayangkan bola dengan sisa tenaganya.




Slam dunk.




Tapi.

Mino juga melompat tepat dihadapannya. Dan..

"Aakh"

Yoongi ambruk, meringis sembari memegang perutnya.

"WOI...APA-APAAN CURANG... MAIN YANG BENER LO"

Semua mata tertuju pada teriakan Jennie yang menjudge perlakuan tak patut Mino.

"SORRY, nggak sengaja" Mino mengangkat kedua tangannya sejajar kepala dan selanjutnya mengulurkannya pada Yoongi yang masih terduduk di lantai.

"HAH? NGGAK SENGAJA? GUE LIAT DENGAN MATA KEPALA GUE SENDIRI ELO NENDANG KAK YOONGI DENGAN SENGAJA. MASIH NGELAK LO?" balas Jennie.

"Hai Jen. Elo tenang aja, kakak elo nggak bakal terluka kok. Sorry" kali ini Mino menyatukan kedua telapak tangannya tanda memohon maaf.

"Kakak?"
"Yoongi punya adek?"
"Beneran dia adeknya?"
"Kok beda ?"
"Jangan-jangan cuma adek-adekan"

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Hanya bisikan namun cukup membuat telinga Jennie mendengar dengan cukup jelas. Pandangan mata mereka yang menatap tajam pada Jennie seolah tak percaya kenyataan yang nyata benar adanya.

"Jen, udahlah. Ini cuma pertandingan persahabatan" Taehyung menahan lengan Jennie.

"Apaan sih lo. Dia main curang harus ditegasin"

"Oke, tapi semua orang liatin elo. Elo nggak malu?" Taehyung menarik lengan Jennie untuk duduk.

"Bodo. Seharusnya dia yang malu udah main curang"

Merasa kesal, Jennie meninggalkan tribun sebelum pertandingan persahabatan kedua SMA itu resmi dinyatakan usai.

"Jen, tungguin"






*-*

"Apapun kata temen elo itu, bagi gue elo keren" puji Jisoo lagi sembari mengacungkan kedua jempolnya di hadapan Jennie.

Jennie yang merasa menang karena sudah dibela orang yang baru dikenalnya, menjulurkan lidahnya pada Taehyung.

"Jadi... Ada yang bisa gue bantu?" tanya Jennie tanpa basa-basi.

"Ah.. Bantu gue PDKT sama kakak elo"

"What??" kata tiga sekawan bebarengan tak lupa dengan ekspresi syok terapi dadakan.

Jennie melongo tak percaya.

"Jujur banget ni orang. Nggak punya malu ato emang nggak punya kemaluan?" bisik Jimin pada Taehyung.

"Hush"







*-*

"Hei Jen, masih ingat gue?"

Langkah Jennie terhenti. Pasalnya kini tengah berdiri satu sosok tinggi besar di hadapannya, menghalangi satu-satunya jalan menuju tujuannya kebanyakan cewek-cewek untuk membenahi kantung kemih ataupun riasan mereka.

"Nggak kenal" jawab Jennie ketus meski sejatinya Jennie tahu betul cowok di hadapannya ini. Cowok yang hampir membuatnya meledak beberapa saat lalu dan hampir menyelamatkannya beberapa waktu lalu di stadiun lapangan sepak bola.

"Judes amat. Tapi nggak papa, makin elo marah dan judes elo makin cantik tau nggak"

"Tau. Sejak lahir ceprot gue juga udah cantik" kata Jennie lirih. "Nggak usah basa-basi deh, mau elo apa?" kata Jennie dengan setengah menaikkan nada.

"Gue mau, elo jadi pacar gue"

"What? Sekedar informasi aja ya, baru-baru ini gue belajar beladiri"

"So?"

"So... Elo mau jadi kantong pasir latihan gue?" Jennie menggenggam tangannya kuat. Siap melayangkannya pada pipi Mino.

Buk.

Sial.

Tangan Jennie bersarang pada genggaman Mino.

"Gue salah. Ternyata kalian emang saudara"

"Masalah?"

"Sedikit. Kakak elo udah bikin pipi gue ungu merona. Sekarang elo mau bikin yang kanan?"

"What? Nggak mungkin Kak Yoongi..."

"Elo nggak percaya? Mau denger langsung dari Yoongi? Ikut gue!!"

Mino menarik paksa tangan Jennie, ingin

"Yash.. Apa-apaan sih lo. Lepasin gue"

Deg.

"Sorry ganggu rencana elo. Tapi lepasin dia.."

"Tae?"

Taehyung melepaskan tangan Jennie dari genggaman Mino.

"Oke.  Gue cuma pengen elo tau aja, kakak elo bukan kakak yang seperti elo bayangkan selama ini"

"Elo siapa? Elo nggak berhak ngomongin orang lain tanpa tahu sama sekali siapa dia. Jadi jangan bulshit dengan semua omongan elo"

"Jen," Taehyung kembali menarik tangan Jennie, menjauh dari cowok tak dikenalnya itu.




*-*

Pertandingan sementara dihentikan akibat tragedi itu. Semua anggota tim kembali pada posisi mereka. Sementara Mino justru menghampiri Yoongi. Dan..

"Adek elo tambah cantik aja. Gue yakin elo masih belum bisa nyentuh dia" kata Mino dengan nada mengejek. "Apa perlu gue duluan yang nyentuh dia? Hah?" Mino mengatakan tepat ditelinga Yoongi.

Hingga..

Brakk..

Amarah Yoongi memuncak, mengakibatkan sudut bibir Mino mengeluarkan darah segar dari hantaman kuat tinju Yoongi.

***

"Oke, Kak Yoongi emang orang aneh yang cuma bersosialisasi sama basket dan musik bodohnya. Tapi... buat apa juga dia sampai memukul orang?"

"Jen, elo nggak bisa mandang orang lain dari penampilan luarnya saja"

"Elo belain tu cowok bangsat? Dia bukan orang bener Tae, dia main curang untuk kemenangan palsu"

"Gue bukan belain cowok itu, sama sekali gue nggak akan pernah belain dia. Gue denger Kak Yoongi nyerang cowok bernama Mino, dan pastinya itu dia"

"Tapi...buat apa? Nggak ada gunanya Kak Yoongi ngelakuin itu"

"Manusia punya alasan untuk melakukan sesuatu yang menurut orang lain nggak berguna"

***---***

Thanks.. Udah mampir.. *-*

Vomment juseyo..

Brother [Jennie X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang