Anyeoong..
Just information, utk sementara author akan hiatus 1-2 bulan..
Mohon bersabar bagi yg nunggu update an..Next..
Happy reading..
*-*
"Jangan sentuh barang gue"
Suara Yoongi membuat Taehyung tersentak, Sontak Taehyung langsung mengalihkan pandangannya pada sumber suara yang tiba-tiba datang tanpa suara pintu terbuka.
"Ah, sorry Kak. Gue cuma penasaran aja sama apa yang elo kerjain tiap malem sampai larut" Taehyung membuka suara. Pasalnya, Yoongi selalu curiga lebih tepatnya penasaran dengan Yoongi yang selalu terjaga hingga larut dengan pensil dan buku birunya sembari berkomat-kamit mengeluarkan mantra ajaib dan selalu berkutat dengan laptop hitamnya.
"Bukan urusan elo" Yoongi menjauhkan Taehyung dari meja belajarnya dan menempatkan pantat dikursinya.
"Jennie.. Nggak bareng elo, Kak?" tanya Taehyung yang tak melihat sosok Jennie bersama saudaranya itu.
"Sampai kapan elo akan disini?" Yoongi yang ditanya perihal adiknya justru balik bertanya mengalihkan pembicaraan.
"Sampai...nyokap gue ke Surabaya"
"Kenapa nggak diselesaiin aja? Kenapa malah lari dari masalah?"
"Mungkin ini cara gue menyelesaikan masalah"
***
"Kali ini gue pasti berhasil. Liat deh"
Dua gadis itu berjalan beriringan. Gadis bertag nama Jisoo itu merangkulkan lengan kanannya di pundak Jennie. Disepanjang halaman sekolah Jisoo tak hentinya membicarakan Yoongi yang selalu keren di lapangan basket, katanya.
"Gimana? Cantik kan?" Jisoo menunjukkan lipstik warna peach yang baru dibelinya sembari memanyunkan bibir. Salah satu usahanya, setelah beberapa kali di acuhkan Yoongi yang tak peduli dengan pesona alami Jisoo. Akhirnya Jisoo mencoba menunjukkan pesonanya dari beberapa polesan kosmetik.
"Gila. Elo pake apa aja tetep cantik, Kak" Jennie mengacungkan kedua jempolnya.
"Jennie"
Jennie menghentikan langkahnya, membalik badan dan mencari sumber suara. Seorang wanita paruh baya keluar dari mobil hitam.
"Siapa? Nyokap elo?" tanya Jisoo berbisik.
"Nyokap Taehyung" jawab Jennie lirih.
"Tante? Bukannya tan..te pergi ke Surabaya?" katanya lirih. Setahu Jennie ibu Taehyung sedang berpindah ke rumah suaminya di Surabaya. Atau...mereka sudah berubah pikiran, pikirnya.
"Taehyung sudah cerita semua?"
"Ee.." Jennie menahannya.
"Taehyung menginap di rumahmu?"
"Ee.." Bingung untuk mengatakan sesuatu, kenyataan bahwa Taehyung sudah menceritakan semua keluh kesahnya. Tapi jika ia mengiyakan artinya dia menunjukkan posisi Taehyung yang sedang dalam hubungan buruk dengan orang tuanya.
"Nggak papa. Kami sudah tau kok" seorang pria keluar dari pintu kemudi mobil hitam yang sama. Seorang yang tak dikenalnya.
"Ha? Taehyung nginep di rumah elo?" bisik Jisoo setengah kaget. "Kenapa nggak ngajakin gue nginep?"
"Dia suami saya, ayah barunya Taehyung" Ibu Taehyung memperkenalkan.
"Boleh kami mengantarmu?"
"Ha?" Jennie tak sepenuhnya mendengarkan mereka. Dia tersadar setelah Jisoo menyenggol lengannya.
---
Jennie duduk di belakang kemudi bersama Jisoo yang memang ada maksud lain di rumah Jennie.
"Lain kali ajakin gue nginep di rumah elo juga" kata Jisoo lirih.
Entah mendengar atau tidak tapi Jennie mengabaikan Jisoo dan terus menatap kaca depan di mobil yang tergambar wajah ayah baru Taehyung. Entah perasaan apa, tapi Jennie merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya atau mungkin lebih tepatnya pada pria itu.
Merasa ada yang memperhatikan, pria itu menoleh pada kaca depan sekilas. Jennie sontak langsung mengalihkan pandangannya dari kaca pada Jisoo.
"Iya, terserah elo deh, Kak" jawab Jennie tanpa tahu kalimat Jisoo.
"Jadi..."
"Kami nggak akan pindah" kata wanita itu yang duduk di samping kursi kemudi.
"Taehyung pasti senang mendengarnya" kata Jennie, sebagai ungkapan perasaan sahabatnya.
"Ya, aku merasa bersalah jika harus memisahkan persahabatan kalian"
"Taehyung pasti merasa beruntung punya sahabat sebaik dirimu, Jen" tambah pria itu.
***
"Ini rumah kamu?" tanya pria itu heran.
Mereka berhenti di depan rumah kecil bercat coklat kayu itu.
"Silahkan masuk"
"Kenapa, Pa? Rumahnya terlalu kecil?" tanya Ibu Taehyung yang melihat rasa heran suaminya.
"Harap maklum, saya hanya tinggal dengan kakak saya. Jadi...rumah ini sudah cukup besar untuk dua orang saja" Jawab Jennie.
"Ah, maaf. Saya tidak bermaksud seperti itu. Rumah ini bagus"
"Mana Taehyung" tanya Jisoo, mewakili kedua orang dewasa itu yang bertujuan menemui anak satu-satunya.
"Silakan duduk. Saya akan memanggilnya"
Tap.
Tap.
Tap.
Jennie menaiki tangga, menuju kamar kakaknya. Kemungkinan Taehyung di sana, sama seperti beberapa hari ini.
"Tae" Jennie membuka pintu. "Kak? Udah pulang?"
"Apaan? Udah waktunya makan?" tanya Taehyung girang dengan kedatangan Jennie.
"Makan gundulmu" cercah Jennie. "Ada tamu tu"
"Siapa?" Yoongi berdiri, mengira tamu itu adalah tamunya.
"Bukan elo. Taehyung. Tamu elo tu, Tae"
"Ha?"
***
"Ngapain elo kesini?"
"Buat apa elo datang tapi akhirnya elo pergi"
"Mending elo nggak usah muncul lagi"
"Pergi"
"Jangan pernah menginjakkan kaki elo di sini lagi"
"Elo udah nggak dibutuhkan disini"
"Nggak ada gunanya. Dia udah lupa sama elo"
*-*
Vomment juseyo
![](https://img.wattpad.com/cover/112101361-288-k146998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Jennie X BTS]
Fiksi PenggemarSaudara laki-laki. Jennie punya banyak saudara laki-laki. Saudara tak harus sedarah bukan? Sahabat dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri, seseorang dari salah satu orangtua yang sama pun juga merupakan saudara. Bahkan anak tetangga yang...